Kumpulan Resep MPASI Serba Tim untuk Usia 9-11 Bulan

kumpulan-resep-mpasi-serba-tim-untuk-usia-9-11-bulan

MomDad pasti ngeh deh kalau Flu Singapura belakangan lagi marak. Penyakit yang disebabkan infeksi ini ternyata mudah sekali menular, lho!Dilansir dari situs resmi IDAI, bahkan belum ada vaksin yang bisa mencegah atau bahkan meminimalisir terjadinya Flu Singapura. Meski demikian, MomDad gak perlu khawatir.Yuk, ketahui lebih lanjut terkait gejala, pencegahan, hingga cara penanganan Flu Singapura langsung dari narasumber Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A (K) dan dr. Andina Nirmala Pahalawati, Sp.A sebagai moderator dengan menyaksikan video Youtube Live di atas!

Flu Singapura Mengintai Saat Covid Belum Usai, Cegah dan Tangani dengan Cara yang Tepat!

flu-singapura-mengintai-saat-covid-belum-usai--cegah-dan-tangani-dengan-cara-yang-tepat-

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 586.188px;" class="">Membaca bersama si Kecil</td></tr><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Usia</td><td style="width: 586.188px;" class="">6-12 bulan</td></tr><tr><td style="width: 472.135px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 586.188px;" class="">Bahasa atau literasi, sosioemosional, dan kognitif. </td></tr></tbody></table>Bahan:﻿﻿<ul><li style="font-size: 12pt;">Buku bergambar</li></ul>Cara Bermain:<ul><li style="">Bacakan buku bergambar dengan engage si Kecil dengan mengubah suara pada setiap karakter. </li><li style="">Ajak si Kecil untuk tertawa atau berpura-pura kaget saat mengikuti cerita, sentuh gambarnya, dan membalikkan halaman buku.</li></ul><div>Sumber: <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.parents.com/baby/development/growth/11-fun-activities-for-babies-6-to-12-months/" title="https://www.parents.com/baby/development/growth/11-fun-activities-for-babies-6-to-12-months/">https://www.parents.com/baby/development/growth/11-fun-activities-for-babies-6-to-12-months/ </a> </div>

Stimulasi Anak Usia 6-12 Bulan: Membaca Buku bersama si Kecil

stimulasi-anak-usia-6-12-bulan--membaca-buku-bersama-si-kecil

Pada resep menu MPASI, mungkin MomDad pernah menemukan mentega atau margarin menjadi salah satu bahannya. Biasanya, keduanya digunakan untuk memberikan rasa gurih pada makanan. Lantas, apakah mentega dan margarin memiliki peran atau kandungan berbeda di dalam MPASI? Yuk, kita bahas bersama!Perbedaan mentega dan margarin&nbsp;Mentega merupakan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Mentega atau yang biasa dikenal dengan butter, mengandung lemak dan kalsium yang cukup tinggi, sehingga mendukung pertumbuhan anak pada masa MPASI.Sementara margarin merupakan pengganti mentega yang terbuat dari minyak nabati. Margarin mengandung lemak lebih sedikit daripada mentega.&nbsp;Penggunaan mentega dan margarin pada MPASIBaik mentega maupun margarin dapat digunakan sebagai lemak tambahan untuk mpasi. Namun mentega lebih banyak mengandung lemak jenuh sedangkan margarin lebih banyak mengandung lemak trans. Jadi, MomDad bisa menggunakan salah satunya dalam pembuatan menu MPASI. Nah, di antara margarin dan mentega, MomDad paling sering pakai yang mana nih saat membuatkan menu MPASI si Kecil?Jika ingin tahu informasi seputar MPASI lainnya, pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu dan jangan lupa ikuti Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a>, ya.Suka dengan artikel ini? Yuk, like, save, dan share artikelnya!<div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div> </div>

Apa sih Bedanya Margarin dan Mentega dalam MPASI?

apa-sih-bedanya-margarin-dan-mentega-dalam-mpasi-

Dalam tumbuh kembangnya, bayi memiliki tahap perkembangan berbeda yang menjadi indikasi apakah pertumbuhannya sudah sesuai dengan standar atau belum. Ketika memasuki usia 3 bulan, bayi sudah bisa merespon suara. Lalu, ketika memasuki usia 6 bulan, bayi sudah mencoba meraih mainan dan seterusnya. Sebagai orang tua, sebaiknya MomDad fokus terhadap perkembangan si Kecil, ya. Jika ia mengalami hal-hal berikut, kemungkinan si Kecil mengalami keterlambatan pertumbuhan di usianya.Ciri keterlambatan pertumbuhan berdasarkan usiaBayi usia 3 bulan:<ul><li style="text-align: justify;">Tatapan mata tidak dapat mengikuti objek bergerak</li><li style="text-align: justify;">Di posisi tengkurap, tidak dapat mengangkat kepala</li><li style="text-align: justify;">Tidak memasukkan tangan ke dalam mulut</li><li style="text-align: justify;">Tidak membalas senyuman ataupun tersenyum spontan</li><li style="text-align: justify;">Tidak merespon suara keras</li><li style="text-align: justify;">Tidak membuat suara-suara (ooohh… aaahh…)</li></ul>Bayi usia 6 bulan:<ul><li style="text-align: justify;">Saat ditarik di posisi duduk dari terlentang, kepala terkulai ke belakang</li><li style="text-align: justify;">Di posisi tengkurap, tidak dapat mengangkat kepala dan dada dengan lengan sebagai penyangga</li><li style="text-align: justify;">Tidak mampu berguling</li><li style="text-align: justify;">Tidak dapat duduk meski dengan sandaran</li><li style="text-align: justify;">Gerakan lengan dan kaki tampak kaku</li><li style="text-align: justify;">Tidak coba meraih mainan</li><li style="text-align: justify;">Tidak mencari sumber suara</li><li style="text-align: justify;">Tidak membuat kontak mata dengan orang lain</li><li style="text-align: justify;">Tidak tertawa atau membuat suara memekik kegirangan</li><li style="text-align: justify;">Tidak menampilkan emosi senang ketika melihat MomDad atau pengasuh utama</li></ul>Bayi usia 9 bulan:<ul><li style="text-align: justify;">Belum bisa makan biskuit bayi atau finger food sendiri</li><li style="text-align: justify;">Tidak dapat duduk tanpa bantuan</li><li style="text-align: justify;">Kaki tidak menjejak ke permukaan saat dipegang dalam posisi berdiri</li><li style="text-align: justify;">Tidak dapat memindahkan mainan antar tangan</li><li style="text-align: justify;">Tidak mengenali namanya</li><li style="text-align: justify;">Tidak suka bermain cilukba atau bergantian gelindingan bola</li><li style="text-align: justify;">Tidak melihat ke arah benda yang ditunjuk</li><li style="text-align: justify;">Tidak mengeluarkan suara kombinasi konsonan vokal (wa..mo..pu..)</li></ul>Bayi usia 12 bulan:<ul><li style="text-align: justify;">Tidak tampak upaya untuk bergerak pindah tempat (merayap atau merangkak)</li><li style="text-align: justify;">Tidak tampak usaha untuk mengangkat badan ke posisi berdiri</li><li style="text-align: justify;">Tidak mampu berdiri, meski dengan pegangan</li><li style="text-align: justify;">Tidak dapat menjumput (mengambil benda kecil seperti kismis atau kacang dengan jempol dan telunjuk)</li><li style="text-align: justify;">Tidak mencari benda yang hilang</li><li style="text-align: justify;">Tidak menggunakan bahasa tubuh (menunjuk, melambaikan tangan)</li><li style="text-align: justify;">Tidak mengenali orang asing</li><li style="text-align: justify;">Tidak bisa bertepuk tangan</li><li style="text-align: justify;">Tidak mengoceh konsonan-vokal berulang atau babbling (mama, baba, wawa)</li><li style="text-align: justify;">Kehilangan kemampuan yang sudah ia miliki sebelumnya</li></ul>Jika si Kecil mengalami salah satu ciri di atas, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter anak, ya.Ingin tahu informasi seputar tumbuh kembang anak lainnya? Pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu dan jangan lupa ikuti Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a>.Suka dengan artikel ini? Yuk, like, save, dan share artikelnya!Referensi:&nbsp;Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0-5 Tahun oleh Tim Rumah Dandelion 2021

Yuk, Kenali Tanda Keterlambatan Perkembangan Bayi Usia 3-12 Bulan!

yuk--kenali-tanda-keterlambatan-perkembangan-bayi-usia-3-12-bulan-

Dalam perjalanan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, terkadang anak mengalami kesulitan dalam pengucapan kata-kata. Kesulitan tersebut bisa saja membuat MomDad khawatir terhadap kemungkinan anak mengalami masalah gagap atau stuttering.&nbsp;Di usianya yang semakin bertambah, anak akan belajar membuat kalimat yang lebih kompleks seiring dengan pertambahan kosa katanya. Awalnya, mereka hanya mampu membuat kalimat sederhana seperti “Mama, minum” lalu berkembang hingga mereka dapat membuat kalimat yang lebih panjang seperti “Mama, aku mau minum jus mangga di gelas biru”.&nbsp;Selama proses perkembangan tersebut, wajar bila terjadi pengulangan kata-kata maupun frasa. Lantas, apakah pengulangan kata nantinya akan berkembang menjadi gagap atau hanya sesaat? Yuk, simak ulasannya berikut ini!Mengenal disfluensiDisfluensi adalah pengulangan kata atau frase yang umum terjadi pada anak yang sedang dalam proses perkembangan bicara dan bahasa. Sekitar 5% anak usia 2,5 hingga 5 tahun mengalami disfluensi pada salah satu tahap perkembangannya.&nbsp;Disfluensi ini dapat terjadi tanpa alasan yang jelas, namun lebih sering terjadi ketika anak lelah, sangat bersemangat, atau terburu-buru ketika bicara. Umumnya disfluensi akan menghilang sendiri setelah beberapa waktu namun tidak menutup kemungkinan bahwa disfluensi dapat berkembang menjadi suatu kegagapan.&nbsp;Perbedaan disfluensi berisiko dan tidak berisiko<img src="https://storage.primaku.com/editor/1656574306249-f8bcea7e.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-810773850-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Berikut adalah beberapa perbedaan antara disfluensi tipikal dengan disfluensi yang berisiko berkembang menjadi kegagapan.<table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 50%;" class="">Disfluensi tipikal yang tidak terlalu berisiko untuk berkembang menjadi gagap </td><td style="width: 50%;" class="">Disfluensi yang berisiko berkembang menjadi gagap </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Anak mengulang frasa atau satu kata. Contoh: "Tapi ... tapi aku tidak ingin pergi" atau "dia mengambil ... dia mengambil mainanku." </td><td style="width: 50%;" class="">Anak mengulang bunyi atau penggalan kata. Contoh: "Lihat b-b-b-ayi itu.." </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Anak menggunakan kata-kata seperti “mmm, eeee, hummm.” </td><td style="width: 50%;" class="">Terdapat pemanjangan bunyi. Contoh: "Ssssssssssuara apa itu?" </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Anak tidak tampak kesulitan saat bicara. </td><td style="width: 50%;" class="">Anak tampak kesulitan saat bicara atau sulit mengungkapkan kata-kata. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Tidak tampak perilaku lain saat bicara </td><td style="width: 50%;" class="">Tampak perilaku yang muncul saat bicara, seperti mengedip-ngedipkan mata, mengetuk-ngetukkan jari, membuang muka. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Anak tidak tampak kesal atau bersikap negatif ketika berbicara. </td><td style="width: 50%;" class="">Anak tampak merasa bahwa bicara adalah sesuatu yang menakutkan atau membuat stres. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Tidak ada riwayat keluarga dengan kegagapan. </td><td style="width: 50%;" class="">Ada riwayat keluarga dengan kegagapan. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Berlangsung kurang dari 6 bulan. </td><td style="width: 50%;" class="">Berlangsung lebih dari 6 bulan.</td></tr></tbody></table>Tanda-tanda awal gagap bisa terlihat saat anak berusia 18-24 bulan. Pada umumnya, anak-anak akan memiliki kosakata baru dan bisa menyusunnya menjadi kalimat. Namun, beberapa anak mungkin akan terdengar mengulang kata di fase ini dan merupakan hal yang wajar.Lepas usia 2 tahun, anak yang memiliki ciri-ciri berbicara dengan pemanjangan bunyi atau bahkan memburuk dengan gerakan tubuh dan wajah yang tidak biasa memungkinkan anak mengalami disfluensi yang berisiko menjadi gagap.Faktor risiko yang memungkinkan gagap pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1656574346884-f525f75f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pexels-tuấn-kiệt-jr-1765412.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kemungkinan ada beberapa masalah yang bisa berkontribusi terhadap gangguan gagap pada anak, misalnya saja:Riwayat keluarga yang gagapGagap pada anak bisa bersifat genetik atau diturunkan dari orang tua. Ada pula yang menganggap jika ada orang terdekat yang gagap atau pernah gagap saat kecil kemungkinan anak akan mengikutinya.Jenis kelamin laki-lakiKasus gagap lebih banyak ditemui pada laki-laki dibandingkan perempuan. Untuk itu, jenis kelamin diduga jadi salah satu faktor risiko anak alami gagap.Usia timbulnya disfluensi pada usia di atas 4 tahunTanda anak gagap bisa dilihat sejak dini saat anak mulai menyusun kosakata. Disfluensi bisa saja makin memburuk dan berujung pada gagap. Biasanya disfluensi yang tidak berisiko hanya berlangsung kurang dari 6 bulan, sementara jika lewat 6 bulan bisa saja berkembang menjadi gagap.Ada masalah bicara atau bahasa yang lainTumbuh kembang yang terhambat bisa menjadi salah satu faktor risiko gagap. Anak-anak yang pertumbuhannya bermasalah atau memiliki gangguan bicara memiliki risiko lebih besar mengidap gagap.Gagap bisa diatasi dengan terapi. Terapi gagap nantinya akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Terapi memiliki efektivitas lebih tinggi pengidap anak-anak dibandingkan orang dewasa. Untuk itu, jika anak memiliki ciri-ciri atau risiko gagap, MomDad bisa konsultasikan segera dengan dokter anak agar dapat dilakukan evaluasi terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak.&nbsp;Nah, itu dia beberapa hal yang perlu MomDad ketahui mengenai gejala gagap pada anak. Untuk mengetahui lebih banyak konten informatif lainnya bisa dengan mengikuti Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> atau dengan membaca artikelnya di aplikasi PrimaKu.&nbsp;Suka dengan artikel ini? Yuk, like, save, dan share artikelnya!&nbsp;Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.<div style="text-align: justify;"> </div>

Ketahui Sejak Dini Mengenai Anak Gagap dan Gejalanya di Sini!

ketahui-sejak-dini-mengenai-anak-gagap-dan-gejalanya-di-sini-

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 187.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 887.01px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 187.99px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 887.01px;">30 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 187.99px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 887.01px;" class="">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 187.99px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 887.01px;" class="">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 187.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 887.01px;" class="">Daging ayam mengandung asam amino triptofan yang kadarnya berhubungan dengan peningkatan neurotransmitter serotonin di otak kita, yang merupakan "feel good hormone". </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 187.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 887.01px;" class="">176 kkal energi12,8 gram karbohidrat9,8 gram lemak9 gram protein1,7 mg zat besi1 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>2 sdm beras putih</li><li style="font-size: 12pt;">70 g daging ayam cincang</li><li>25 g tahu putih</li><li>15 g wortel</li><li>300 ml kaldu ayam</li><li>1 siung bawang putih</li><li>1 butir bawang merah</li><li>1 lembar daun salam</li><li>1 sdm minyak untuk menumis</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Panaskan minyak. Tumis bawang putih, bawang merah, dan daun salam hingga harum.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan daging ayam cincang. Tumis hingga berubah warna.</li><li>Masukkan beras. Tuangkan kaldu. Masak hingga menjadi nasi lunak.</li><li>Masukkan wotel dan tahu. Masak hingga bubur matang.</li><li>Sajikan hangat.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky 2021</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Bubur Saring Ayam

bubur-saring-ayam-1675845620120

<table class="e-rte-table" style="background-color: unset; text-align: inherit; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 44.5703%;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 55.3352%;" class="">Menyusun Sedotan</td></tr><tr><td class="" style="width: 44.5703%;">Usia</td><td style="width: 55.3352%;" class="">2-3 tahun</td></tr><tr><td style="width: 44.5703%;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 55.3352%;" class="">Motor halus, bahasa, dan hand-eye coordination. </td></tr></tbody></table><img src="https://storage.primaku.com/editor/1656498884842-e51f0371.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1332473025-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ilustrasi foto:&nbsp;sereal diganti dengan sedotan Bahan:﻿﻿<ul><li style="font-size: 12pt;">3 buah playdoh&nbsp;</li><li style="font-size: 12pt;">3 batang lidi, tutup ujungnya dengan selotip agar tidak tajam</li><li style="font-size: 12pt;">Sedotan yang digunting menjadi 4-5 bagian</li></ul>Cara Bermain:<ul><li style="font-size: 12pt;">Pipihkan playdoh dan letakkan di baki atau lantai.</li><li style="font-size: 12pt;">Tusukkan lidi di masing-masing playdoh.</li><li style="font-size: 12pt;">Ajak anak memasukkan sedotan ke batang lidi satu per satu.</li></ul>

Kumpulan Resep MPASI Serba Tim untuk Usia 9-11 Bulan

Kumpulan Resep MPASI Serba Tim untuk Usia 9-11 Bulan

Flu Singapura Mengintai Saat Covid Belum Usai, Cegah dan Tangani dengan Cara yang Tepat!

Flu Singapura Mengintai Saat Covid Belum Usai, Cegah dan Tangani dengan Cara yang Tepat!

Stimulasi Anak Usia 6-12 Bulan: Membaca Buku bersama si Kecil

Stimulasi Anak Usia 6-12 Bulan: Membaca Buku bersama si Kecil

Apa sih Bedanya Margarin dan Mentega dalam MPASI?

Apa sih Bedanya Margarin dan Mentega dalam MPASI?

Yuk, Kenali Tanda Keterlambatan Perkembangan Bayi Usia 3-12 Bulan!

Yuk, Kenali Tanda Keterlambatan Perkembangan Bayi Usia 3-12 Bulan!

Ketahui Sejak Dini Mengenai Anak Gagap dan Gejalanya di Sini!

Ketahui Sejak Dini Mengenai Anak Gagap dan Gejalanya di Sini!

Bubur Saring Ayam

Bubur Saring Ayam

Stimulasi Anak Usia 2-3 Tahun: Menyusun Sedotan

Stimulasi Anak Usia 2-3 Tahun: Menyusun Sedotan