​Saat memasuki fase kehamilan trimester ketiga, biasanya MomDad sudah mulai disibukan dengan persiapan kelahiran buah hati. Selain mempersiapkan diri, jangan lupa untuk kembali memastikan perlengkapan yang dibawa ke tempat bersalin sudah lengkap dan tak ada yang terlupa ya! Selain perlengkapan untuk ibu seperti dokumen penting, pakaian dan alas kaki yang nyaman serta breast pumping jika dirasa membutuhkannya.&nbsp;Perlengkapan bayi juga perlu diperhatikan.Ada baiknya tas berisi perlengkapan persalinan sudah disiapkan oleh MomDad 3 minggu sebelum kelahiran. Hal ini untuk menghindari benda-benda penting tertinggal sekaligus mematangkan persiapan. Kira-kira apa saja perlengkapan bayi yang wajib dibawa saat persalinan? Simak di sini, yuk!Perlengkapan untuk bayi1. Baju pulang. Biasanya Rumah Sakit sudah memiliki pakaian maupun kain untuk dikenakan bayi selama di sana. Namun jika MomDad sudah siap untuk pulang, pastikan sudah membawa baju agar bayi tetap nyaman selama di perjalanan. Pilih material yang lembut, tidak panas dan tanpa detail agar bayi tetap nyaman.&nbsp;2. Selimut bayi. Saat pulang dari tempat bersalin MomDad biasanya perlu menggunakan selimut agar bayi tetap merasa nyaman dan hangat. Maka itu memasukan selimut bayi ke dalam tas perlengkapan adalah hal yang wajib.3. Sarung tangan dan topi bayi. Kondisi kuku yang panjang bisa melukai sang buah hati saat ia mengusap wajah dengan tangan. Untuk itu pastikan MomDad memasukan sarung tangan bayi untuk menjaga kulitnya dari gesekan kuku. Tak kalah penting, topi juga dibutuhkan terutama saat nanti membawa bayi pulang ke rumah.4. Popok bayi. Biasanya rumah sakit sudah menyediakan popok untuk digunakan selama bayi berada di sana. Namun, jika MomDad memiliki preferensi tersendiri dalam penggunaan popok, misal lebih memilih popok kain yang bersifat sustainable, tak ada salahnya untuk membawa popok kain pribadi untuk dikenakan sang buah hati.5. Tas kosong. Seperti yang disebutkan sebelumnya, perlengkapan seperti popok biasanya sudah disediakan oleh rumah sakit. Tapi jika ternyata popok tidak terpakai semua, MomDad bisa menyiapkan satu tas kosong yang mudah dilipat untuk membawa perlengkapan dari rumah sakit.Nah, itu dia sederet perlengkapan bayi yang wajib dibawa orang tua baru saat persalinan. Ssst, jangan lupa ingatkan Dad untuk mendokumentasikan hari kelahiran agar bisa jadi kenangan tersendiri di masa depan.Jika inginn tahu lebih banyak mengenai tips lainnya, jangan lupa follow Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> ya, MomDad!

5 Perlengkapan Bayi yang Wajib Dibawa Orang Tua Baru saat Persalinan

5-perlengkapan-bayi-yang-wajib-dibawa-orang-tua-baru-saat-persalinan

Menonton drama Korea setelah seharian bekerja dan merawat si buah hati menjadi salah satu kegiatan healing yang bisa Mom lakukan. Apalagi saat ini sudah banyak aplikasi digital streaming yang mempermudah Mom menyaksikan drama Korea. Mulai dari genre mellow, komedi romantis, aksi, hingga horor thriller, berikut rekomendasi drama Korea dengan episode kurang dari 16 yang bisa Mom saksikan!A Bussiness Proposal <img src="https://storage.primaku.com/editor/1652508082192-79336754.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="bussinessproposal-sbs.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tayang di Netflix, drama Korea yang dibintangi oleh An Hyo-seop dan Kim Se Jeong ini belum lama tamat. A Bussiness Proposal menceritakan tentang Kang Tae Moo (An Hyo Seop), seorang presiden direktur sekaligus pewaris perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur makanan. Ia jatuh cinta dengan Shin H Ri (Kim Se Jeong), seorang peneliti di perusahaan miliknya yang sempat berpura-pura menjadi wanita yang dijodohkan dengannya.Kisah cinta antara bos dan karyawan ini menyuguhkan jalan cerita yang ringan serta bumbu komedi yang membuat penonton tertawa. Bahkan, tidak sedikit penonton jadi baper karena kecocokan yang ditampilan para aktor dan aktris di drama yang berjumlah 12 episode ini, lho!Nevertheless <img src="https://storage.primaku.com/editor/1652508073882-0476bd90.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="nevertheless-jtbc.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Masih seputar kisah percintaan muda-mudi, kali ini drama yang juga berjumlah 12 episode ini dibintangi oleh Song Kang dan Han So Hee. Nevertheless bercerita tentang mahasiswa jurusan seni bernama Yoo Na Bi (Han So Hee) yang terlibat hubungan tanpa status dengan teman kuliahnya yang bernama Park Jae Eon (Song Kang).Penonton akan disuguhkan bagaimana kebimbangan hati Yoo Na Bi sebagai seorang wanita yang menginginkan kejelasan status hubungannya dengan Park Jae Eon. Apalagi, Park Jae Eon sendiri dikenal sebagai seorang player yang kerap dekat dengan banyak wanita lain. Tayang di Netflix, siap-siap gregetan saat menyaksikan jalan cerita mereka berdua ya, Mom!D.P <img src="https://storage.primaku.com/editor/1652508066216-d74bf773.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="dp-netflix.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Beralih ke genre aksi, D.P merupakan drama Korea besutan Netflix yang memiliki 6 episode. Drama yang dibintangi oleh Jung Hae In (An Jun Ho) dan Goo Gyo Hwan (Han Ho Yeol) ini bercerita tentang satuan khusus militer Korea yang diberi nama D.P. Satuan khusus ini bertugas mengejar tentara aktif Republik Korea Selatan yang kabur dari markas.Aksi kejar-kejaran yang dilakukan An Jun Ho dan Han Ho Yeol kerap menemukan berbagai tantangan. Meskipun bergenre aksi, namun aksi Han Ho Yeol sebagai atasan An Jun Ho akan membuat penonton tertawa, lho! Cocok untuk dijadikan sebagai tontonan untuk meredakan penat nih, Mom!Kingdom <img src="https://storage.primaku.com/editor/1652508058176-1b156faf.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kingdom-netflix.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kalau Mom termasuk penyuka tontonan bergenre horor thriller, Kingdom bisa jadi pilihannya! Drama berjumlah 6 episode ini bercerita tentang wabah mematikan zombie di zaman Kerajaan Joseon. Sederet aktor papan atas terlibat dalam serial garapan Netflix ini, seperti Ryu Seung Ryeong, Ju Ji Hoon, hingga Bae Doo-na.Kingdom mengisahkan tentang putra mahkota Lee Chang (Ji Ji Hoon) yang pergi keluar istana untuk mencari tabib kerajaan yang mengetahui tentang penyakit ayahnya. Namun, siapa sangka jika ia harus menghadapi wabah zombie yang terus mengejarnya. Saksikan sendiri bagaimana gregetan dan deg-degannya setiap adegan di serial ini ya, Mom!Move to Heaven<img src="https://storage.primaku.com/editor/1652508555842-950251d0.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(4).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Drama yang tayang di Netflix ini mengisahkan tentang Geu Ru (Tang Joon Sang) yang merupakan seorang pria muda dengan sindrom Asperger. Dia bekerja untuk bisnis ayahnya bernama “Move To Heaven.” Tugas mereka adalah membersihkan barang-barang yang ditinggalkan orang yang sudah meninggal. Suatu hari, ayah Geu-Ru meninggal dunia dan Geu Ru tinggal seorang diri. Namun, pamannya yang bernama Sang Gu (Lee Je Hoon) tiba-tiba muncul. Sang Gu memiliki kepribadian yang 'dingin' dan merupakan seorang seniman bela diri. Dia pun masuk penjara karena pekerjaannya tersebut. Meski begitu, Sang Gu telah ditunjuk menjadi wali Geu Ru dan mereka melanjutkan "Move To Heaven" bersama. Psst..&nbsp;Sedikit bocoran, Mom perlu menyiapkan tisu ya saat menyaksikan drama ini.Di antara kelima drama Korea di atas, kira-kira Mom tertarik menonton yang mana?&nbsp;

Rekomendasi Drama Korea Kurang dari 16 Episode untuk Mom yang Sibuk

rekomendasi-drama-korea-kurang-dari-16-episode-untuk-mom-yang-sibuk

1. Bubur Ikan Nila <table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td style="vertical-align: top; width: 183.568px;" class="">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">45 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Selain mengandung protein, ikan nila juga kaya akan kalsium yang dapat memperkuat tulang. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">279 kkal energi16,8 gram karbohidrat18,6&nbsp; gram lemak12,3 gram protein2,3 mg zat besi0,8 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>3 sdm beras putih, cuci bersih</li><li style="font-size: 12pt;">70 g filet ikan nila, goreng setengah matang</li><li>25 g tahu, goreng sebentar</li><li>2 butih telur puyuh</li><li>20 g daun bayam</li><li>1 lembar daun jeruk</li><li>1 lembar daun salam</li><li>1 batang serai, ambil putihnya</li><li>500 ml air</li><li>2 sdm minyak untuk menumis</li></ul>Bumbu halus:<ul><li>2 siung bawang putih</li><li style="font-size: 12pt;">2 siung bawang merah</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, serai, daun salam, dan daun jeruk hingga harum.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan beras dan ikan nila. Tuangkan air. Masak hingga menjadi bubur.</li><li>Masukkan telur puyuh, tahu, dan bayam. Masak hingga bayam matang. Angkat.</li><li>Sajikan hangat.</li></ul><div>2. Sup Krim Jamur </div><div><table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td style="vertical-align: top; width: 183.568px;" class="">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">45 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td style="vertical-align: top; width: 183.568px;" class="">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Jamur merang memiliki kandungan zinc dan selenium yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">223 kkal energi12,4 gram karbohidrat15,5&nbsp; gram lemak9,2 gram protein2 mg zat besi1,1 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>40 g makaroni kering, rebus hingga matang</li><li style="font-size: 12pt;">6 buah jamur kancing segar, cincang kasar</li><li>50 g hati ayam, goreng hingga matang</li><li>200 ml kaldu ayam</li><li>2 sdm keju parut</li><li>1 sdm bawang bombai, cincang</li><li>1 sdm mentega</li></ul>Cara membuat:<ul style="margin-bottom: 1rem;"><li>Panaskan mentega. Tumis bawang bombai hingga harum.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan jamur. Masak hingga layu.</li><li>Masukkan hati ayam dan keju. Tuangkan kaldu ayam dan krim kental. Didihkan.</li><li>Masukkan makaroni. Aduk hingga rata.</li><li>Sajikan hangat.</li></ul></div><div>3. Krim Ikan dan Kentang </div><div><table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">45 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Selain mengandung karbohidrat, kentang memiliki kandungan serat hampir 5 kali lebih tinggi dari beras putih. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">214 kkal energi7,7 gram karbohidrat16,4&nbsp; gram lemak9,7 gram protein0,5 mg zat besi0,6 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>80 g kentang, kukus</li><li style="font-size: 12pt;">80 g ikan kakap filet</li><li>20 g kuntum brokoli, cincang kasar</li><li>25 g keju parut</li><li>100 ml kaldu ayam</li><li>25 ml krim kental</li><li>Lada putih bubuk secukupnya</li><li>2 sdt bawang bombai, cincang</li><li>1 sdm mentega</li></ul>Cara membuat:<ul style="margin-bottom: 1rem;"><li>Panaskan mentega. Tumis bawang bombai hingga harum.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan ikan filet dan brokoli. Tuangkan kaldu. Masak hingga matang.</li><li>Masukkan kentang dan keju. Tuangkan krim kental. Didihkan. Angkat.</li><li>Sajikan hangat.</li></ul></div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;iStock</div>

Kumpulan Resep MPASI 6-8 Bulan untuk Peningkat Berat Badan 

kumpulan-resep-mpasi-6-8-bulan-untuk-peningkat-berat-badan-

Untuk sebagian orang tua mungkin merasa khawatir saat melihat kepala si Kecil datar atau peyang. Pada artikel&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="http://www.primaku.com/#/articles/499" title="http://www.primaku.com/#/articles/499" target="_blank">Kepala Bayi Peyang, Apakah Berbahaya?</a>,&nbsp;​sudah dijelaskan bahwa kepala peyang tidak berbahaya. Meski begitu, MomDad mungkin menghindari hal ini terjadi pada si Kecil. Namun, jika kepalanya sudah terlanjur peyang, apakah bisa kembali normal? Yuk, simak penjelasannya di bawah!<div style="text-align: justify;">Bisakah kembali normal?</div>Kepala peyang dapat hilang seiring bertambahnya waktu, namun hal ini hanya berlaku tergantung penyebabnya. Jika kepala peyang disebabkan oleh posisi, kemungkinan MomDad bisa melihat perubahan bentuk kepala bayi menjadi normal seiring perkembangan kepala dan kemampuan motorik bayi.Mendekati usia 3 bulan, bayi mulai memiliki kontrol kepala yang lebih baik, sehingga sudah dapat mulai miring atau tengkurap. Hal ini akan mengurangi waktu bayi berada dalam posisi terlentang.&nbsp;Cara mencegah atau mengurangi risiko terjadinya kepala peyangAda beberapa hal yang bisa MomDad lakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko kepala peyang pada anak dengan beberapa hal berikut:<img src="https://storage.primaku.com/editor/1652428124621-fd6d5d8f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Sering mengganti posisi kepala bayi saat tidur (miring kanan atau miring kiri)</li><li style="text-align: justify;">Pada saat tidur atau mengganti popok, letakkan kepala bayi pada posisi yang berbeda-beda. Misalnya, sekali-sekali di sebelah utara, lain kali di sebelah selatan. Atau, bergantian antara barat dan timur, tergantung posisi tempat tidur bayi. Bayi akan cenderung menoleh ke arah cahaya atau ke arah suara.</li><li style="text-align: justify;">Gunakan lengan bergantian saat menggendong bayi (bisa di lengan kanan atau di l lengan kiri), termasuk saat menyusui bayi.</li><li style="text-align: justify;">Gendong bayi dengan cara yang berbeda-beda, misalnya menggunakan baby carrier atau baby sling.</li><li style="text-align: justify;">Stimulasi bayi menggunakan mainan agar ia tertarik memiringkan kepalanya ke dua sisi secara bergantian.</li><li style="text-align: justify;">Tummy time! Tummy time hanya boleh dilakukan saat bayi bangun dan harus dengan pengawasan ya, MomDad.</li><li style="text-align: justify;">Hindari posisi tengkurap untuk tidur karena dapat menyebabkan kematian mendadak atau sudden infant death syndrome atau SIDS.</li></ul>Kapan saya harus mengonsultasikan kondisi kepala peyang ke dokter?Tanda-tanda kepala peyang umumnya muncul saat bayi berusia sekitar 6 hingga 8 minggu. MomDad bisa berkonsultasi ke dokter, jika mendapati kondisi-kondisi seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi tampak memiliki preferensi untuk memiringkan kepala hanya ke salah satu sisi.</li><li style="text-align: justify;">Orang tua khawatir dengan bentuk kepala bayi</li><li style="text-align: justify;">Ubun-ubun bayi tampak mengeras dan menutup lebih awal</li><li style="text-align: justify;">Bayi memiliki bentuk kepala yang tidak lazim, atau ada bagian datar yang belum menunjukkan perubahan ke arah normal sekitar usia 2 bulan (saat bayi mulai memiliki kontrol kepala yang lebih baik)</li><li style="text-align: justify;">Pertumbuhan ukuran lingkar kepala tidak sesuai kurva pertumbuhan lingkar kepala.</li></ul><div style="text-align: justify;">Ingin tahu lebih banyak informasi tumbuh kembang si Kecil? Yuk, follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram!</div><div style="text-align: justify;">Sumber foto: Pexels dan iStock</div><div style="text-align: justify;">Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D. </div>

Kepala Bayi Peyang, Apakah Bisa Kembali Normal?

kepala-bayi-peyang--apakah-bisa-kembali-normal-

Si Kecil sudah menginjak usia 6 bulan? Ini saatnya MomDad memberikannya makanan pendamping ASI (MPASI), lho! Jika MomDad merupakan orang tua baru, mungkin akan sedikit kebingungan menyiapkan MPASI. Tenang, MomDad tak perlu khawatir karena berikut tips yang bisa dilakukan saat menyiapkan MPASI pertama.Mana lebih baik: buah atau bubur?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1652427263785-77ecc4b4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="indoor-shot-faceless-mother-feeding-her-little-infant-daughter-with-vegetable-puree-charming-toddler-baby-stretching-hand-jar-with-food-feeding-up.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tekstur MPASI yang pertama kali diberikan harus disesuaikan dengan kemampuan anak. Tekstur pertama yang disarankan adalah puree (bubur saring) atau mashed (lumat), dengan komposisi yang mengandung zat gizi makro dan mikro lengkap. Buah yang dihaluskan menjadi tekstur puree dapat diberikan sebagai selingan.Nutrisi yang dibutuhkan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1652427270876-cf8b958b.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="baby-food.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Nutrisi berupa menu lengkap harus diberikan sejak awal memulai MPASI, yaitu yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. MPASI ini dapat diberikan dengan pembagian 2-3 kali makan utama dan 1-2 kali makan selingan.Buah dapat diberikan sebagai selingan untuk menambah variasi rasa, tekstur, dan aroma yang dikenal bayi. Namun, perlu diingat bahwa buah-buahan tidak boleh digunakan sebagai menu tunggal. Menu tunggal dengan buah tidak direkomendasikan karena tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI.MPASI tanpa drama<img src="https://storage.primaku.com/editor/1652427317728-3eb38d0d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mother-feeding-daughter-with-spoon.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Agar tidak menimbulkan “drama” saat memperkenalkan MPASI, MomDad harus selalu berpegang kepada aturan pemberian makan (feeding rules) sebagai berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Durasi makan tidak lebih dari 30 menit. Membatasi waktu makan bertujuan mengurangi risiko anak menjadi picky eater atau suka memilih-milih makanan. Durasi makan lebih dari 30 menit biasanya anak sudah bosan dan tidak tertarik lagi dengan makanan.</li><li style="text-align: justify;">Lakukan responsive feeding. Di waktu makan, MomDad perlu melakukan komunikasi dua arah. Ajak anak ngobrol, tanyakan apakah makanannya enak, apa yang anak inginkan, dan lain sebagainya, walaupun anak belum bisa berbicara. Jika anak merasa senang, maka ia akan menikmati makanannya.</li><li style="text-align: justify;">Menghindari distraksi. Jauhkan anak dari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatiannya, seperti gadget atau televisi. Waktunya makan hanya untuk makan. Ajari anak untuk fokus makan sehingga ia bisa mengerti bahwa waktunya makan tidak boleh melakukan hal lain.</li><li style="text-align: justify;">Biarkan anak mengeksplorasi makanannya sendiri. MomDad perlu sesekali memberikan anak kesempatan untuk menggenggam dan menyuap sendiri makanannya. Tidak perlu khawatir kotor, karena setelah makan bisa dibersihkan lagi. Yang penting, anak bisa menikmati waktu makannya.</li></ul><div style="text-align: justify;">Kira-kira, menu MPASI apa nih yang sudah MomDad siapkan untuk si Kecil? Kalau masih bingung, MomDad bisa melihat beragam resep MPASI di aplikasi PrimaKu, lho! Jangan lupa juga follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram supaya MomDad tetap update tentang tumbuh kembang si Kecil.</div><div style="text-align: justify;">Sumber foto: Pexels</div><div style="text-align: justify;">Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D. </div><div style="text-align: justify;"> </div>

Tips yang Perlu MomDad Lakukan dalam Mempersiapkan MPASI Pertama

tips-yang-perlu-momdad-lakukan-dalam-mempersiapkan-mpasi-pertama

Beberapa bayi lahir dengan kepala yang tidak rata. Kalau MomDad lagi menggendong bayi, coba perhatikan bentuk kepalanya, apakah datar atau peyang?&nbsp;Sebenarnya kondisi ini tidak berbahaya. Hanya saja, sebagian orang tua pasti merasa khawatir mengenai bentuk kepala peyang yang terasa kurang baik secara estetika.&nbsp;Dalam bahasa medis, kepala peyang disebut Positional plagiocephaly atau brachycephaly (PPB) atau kondisi ketidaksimetrisan bentuk kepala yang umum dijumpai pada bayi sampai usia beberapa bulan.&nbsp;Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kepala peyang pada bayi, yuk simak ulasannya berikut ini!Penyebab kepala peyangKepala peyang atau ketidaksimetrisan dapat dijumpai di belakang kepala (tampak datar) dengan penonjolan dahi (brachycephaly) atau kepala tampak miring ke salah satu sisi dengan ketidaksimetrisan letak telinga (plagiocephaly). Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan kepala peyang:Faktor di dalam kandungan atau saat dilahirkanKepala bayi mengalami penekanan saat melewati jalan lahir, sehingga pada saat lahir bentuk kepala bayi dapat tampak agak lonjong. Beberapa prosedur yang dilakukan seperti forsep atau vakum saat proses kelahiran juga dapat mempengaruhi bentuk kepala bayi saat lahir. Kadang-kadang, posisi di dalam kandungan juga dapat berpengaruh.Bayi prematurBayi prematur rentan mengalami masalah bentuk kepala karena biasanya bayi masih terlalu lemah untuk menggerakkan kepalanya, serta tengkoraknya yang masih lunak saat lahir.PosisiBerada dalam satu posisi yang sama terus menerus akan mengakibatkan penekanan kepala bayi di satu titik dan menyebabkan bentuk yang tidak simetris. Kondisi inilah yang disebut sebagai positional plagiocephaly. Derajatnya bisa ringan, sedang, hingga berat.TortikolisTortikolis adalah kekakuan otot leher yang mengakibatkan seorang bayi kesulitan memiringkan kepalanya ke satu sisi. Hal ini berakibat posisi tidur bayi hanya menitikberatkan ke salah satu sisi dan dapat mengakibatkan positional plagiocephaly.&nbsp;KraniosinostosisPada kondisi ini, kepala peyang terjadi akibatkarena penyatuan dan penutupan ubun-ubun yang terlalu awal. Untuk memperbaikinya diperlukan intervensi pembedahan.<div style="text-align: justify;"><div style="">Apakah kepala peyang akan mempengaruhi perkembangan anak?</div><div style="">Merupakan hal yang wajar saat MomDad merasa khawatir dengan kepala peyang yang terjadi pada anak. Namun, kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu dan perkembangan.</div><div style="">Maka dari itu, kondisi kepala peyang yang ringan tidak mempengaruhi perkembangan. Namun, MomDad perlu khawatir jika derajatnya sedang hingga berat, karena bisa saja merupakan tanda adanya kondisi lain yang harus dievaluasi.</div><div style="">Itu lah beberapa hal yang perlu diketahui MomDad mengenai kepala peyang. Kondisi ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Bentuk kepala bisa kembali normal dan membaik seiring berjalannya waktu.</div><div style=""> </div><div style="">Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perkembangan bayi dan anak, MomDad bisa mengikuti akun instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> atau membaca artikel informatif lainnya di aplikasi PrimaKu.&nbsp;</div><div style=""> </div><div style="">Sumber foto: Pexels</div><div style="">Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D. </div><div style="font-size: 12pt;"> </div></div>

Kepala Bayi Peyang, Apakah Berbahaya?

kepala-bayi-peyang--apakah-berbahaya-

Belakangan, berita kasus hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya, ramai dibicarakan. Sebagai orang tua, mungkin MomDad merasa cemas akan penyakit yang diduga telah memakan korban ini. Demi memberikan informasi yang akurat, beberapa waktu lalu PrimaKu mengadakan Instagram Live bersama dengan Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) selaku Konsultan Gastrohepatologi sebagai narasumber dan Prof Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K),FAAP,FRCP (Hon.) selaku moderator sekaligus Executive Director International Pediatric Association.Deteksi dini hepatitis akutHepatitis akut yang saat ini ‘menghantui’ para orang tua, belum diketahui apa penyebabnya. Dalam sesi Instagram Live beberapa waktu lalu, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) menyarankan agar para orang tua dapat mendeteksi dini gejala hepatitis akut. Apabila dijumpai gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, demam ringan&nbsp; segera periksakan anak ke dokter atau rumah sakit.Intinya, jangan sampai menunggu gejalanya berat.&nbsp;Apakah perlu imunisasi hepatitis A dan hepatitis B?Sangat perlu. Imunisasi hepatitis A dan hepatitis B dapat menyingkirkan penyakit hepatitis lain, karena perlindungannya hampir 100%. Perlu diingat kembali MomDad, bahwa seluruh imunisasi dapat mencegah penyakit. Jadi, bagi MomDad yang anaknya belum vaksinasi hepatitis A dan hepatitis B, sebaiknya sesegera mungkin ya divaksinasi.&nbsp;<div style="text-align: justify;">Semoga si Kecil dan MomDad selalu dalam keadaan sehat, ya. Nah, jika ingin tahu lebih banyak mengenai tumbuh kembang anak, jangan lupa follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram.</div><div style="text-align: justify;">Sumber foto: iStock</div>

Yuk, Deteksi Hepatitis Akut sejak Dini dengan Langkah Ini, MomDad!

yuk--deteksi-hepatitis-akut-sejak-dini-dengan-langkah-ini--momdad-

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">45 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Kandungan daging kaya akan zat besi yang baik untuk perkembangan otak, pembentukan sel darah merah dan seng yang diperlukan dalam metabolisme sel serta menunjang pertumbuhan tinggi badan . </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">218 kkal energi4,8 gram karbohidrat18,8 gram lemak10,2 gram protein1,2 mg zat besi1,9 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>150 g daging sapi bagian sandung lamur, potong 2 x 2 cm</li><li style="font-size: 12pt;">½ buah tomat, potong dadu kecil</li><li>2 lembar kol, rajang kasar</li><li>1 lembar daun salam</li><li>1 lembar daun jeruk</li><li>1 batang serai, ambil putihnya, memarkan</li><li>1 batang daun seledri, simpulkan</li><li>1 sdm bawang merah goreng</li><li>½ sdm gula merah</li><li>¼ garam</li><li>100 ml santan</li><li>1000 ml air</li><li>2 sdm minyak untuk menumis</li></ul>Bumbu halus:<ul><li>3 siung bawang merah</li><li>2 siung bawang putih</li><li>2 buah kemiri</li><li>3 ruas kunyit</li><li>1 ruas jahe</li><li>¼ sdt ketumbar bubuk</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, dan serai hingga matang dan harum.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan daging sapi. Aduk hingga berubah warna. Tuangkan air. Tambahkan gula pasir dan bawang merah goreng. Aduk rata.</li><li>Masak hingga daging lembut dengan api kecil.</li><li>Masukkan santan, kol, dan tomat. Masak dengan api kecil hingga santan matang. Angkat.</li><li>Sajikan hangat dengan nasi putih.</li></ul><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;iStock</div>

5 Perlengkapan Bayi yang Wajib Dibawa Orang Tua Baru saat Persalinan

5 Perlengkapan Bayi yang Wajib Dibawa Orang Tua Baru saat Persalinan

Rekomendasi Drama Korea Kurang dari 16 Episode untuk Mom yang Sibuk

Rekomendasi Drama Korea Kurang dari 16 Episode untuk Mom yang Sibuk

Kumpulan Resep MPASI 6-8 Bulan untuk Peningkat Berat Badan

Kumpulan Resep MPASI 6-8 Bulan untuk Peningkat Berat Badan

Kepala Bayi Peyang, Apakah Bisa Kembali Normal?

Kepala Bayi Peyang, Apakah Bisa Kembali Normal?

Tips yang Perlu MomDad Lakukan dalam Mempersiapkan MPASI Pertama

Tips yang Perlu MomDad Lakukan dalam Mempersiapkan MPASI Pertama

Kepala Bayi Peyang, Apakah Berbahaya?

Kepala Bayi Peyang, Apakah Berbahaya?

Yuk, Deteksi Hepatitis Akut sejak Dini dengan Langkah Ini, MomDad!

Yuk, Deteksi Hepatitis Akut sejak Dini dengan Langkah Ini, MomDad!

Tongseng Daging Sapi

Tongseng Daging Sapi