Telur Setengah Matang, Bolehkah Diberikan pada Anak?
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Nutrisi, Telur
Anak butuh asupan nutrisi yang baik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu komponen nutrisi yang diperlukan adalah asupan protein yang berkualitas. Telur merupakan sumber kaya protein hewani yang murah dan mudah didapat. Satu buah telur rebus mengandung 77 kkal terdiri dari protein sekitar 6 g dan lemak total 5,3 g. Cara pengolahannya pun beragam, salah satunya dimasak setengah matang. Namun, bolehkah si Kecil diberikan telur setengah matang? Yuk, simak penjelasan dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A berikut!
Memberikan telur setengah matang pada anak
Beberapa dekade yang lalu, bayi di bawah usia 1 tahun sering diberi telur mentah atau setengah matang dengan alasan supaya anak “kuat”, bahkan hingga kini masih ada yang melakukan praktik seperti ini. Perlu diketahui bahwa telur utuh dapat mengandung bakteri yang disebut Salmonella. Bakteri ini dapat masuk ke dalam telur melalui kulit telur yang retak. Anak usia balita, 4 kali lipat lebih berisiko mengalami gejala keracunan makanan berupa Salmonellosis dibandingkan dengan orang dewasa yang mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.
Tidak hanya anak balita, orang yang lanjut usia dan ibu hamil juga berisiko mengalami Salmonellosis. Gejala Salmonellosis muncul 12-72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Salmonella dan membaik dalam waktu 4-7 hari tanpa perlu pemberian antibiotik. Gejala yang muncul yaitu diare berdarah, disertai demam, muntah dan dehidrasi. Hal ini bisa membahayakan jiwa jika kekurangan cairan tidak segera diatasi.
Selain telur setengah matang biasa, masakan yang mengandung telur yang dimasak setengah matang, seperti homemade mayonnaise, tiramisu, mousse, juga masih berisiko menimbulkan Salmonellosis. Mayonnaise buatan pabrik umumnya menggunakan telur yang telah dipasteurisasi sehingga aman dikonsumsi.
Tips mengonsumsi telur yang aman
Berikut beberapa tips aman konsumsi telur yang perlu diperhatikan agar terhindar dari Salmonellosis:
- Hindari membeli telur yang kotor atau retak.
- Simpan telur di lemari pendingin pada suhu 0-4° C.
- Cuci tangan dan alat yang bersentuhan dengan telur mentah.
- Hindari mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.
- Bagian putih dan kuning telur harus dimasak hingga mengeras. Bila memasak makanan yang mengandung telur, maka masakan harus dimasak hingga mencapai suhu minimal 71°C. Telur yang dimasak hingga matang tidak kehilangan kandungan nutrisinya, bahkan telur yang sudah matang tersebut lebih mudah dicerna oleh saluran cerna anak.
- Telur yang sudah matang harus dikonsumsi segera dan tidak dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari 2 jam untuk menghindari kontaminasi kuman.
Jadi, hindari memberikan telur setengah matang pada si Kecil ya, MomDad. Plus, tetap teliti dan ikuti tips di atas saat membeli, serta memasak telur.
Ingin tahu tips dan informasi lain seputar menyusui? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Yoga Devaera, SpA(K)