Belakangan, masyarakat, khusus ibu-ibu, dibuat sedih oleh berita Cipung yang dirawat di rumah sakit. Sebelumnya, Cipung dikabarkan mengalami demam hingga 40 derajat celcius. Selain terlihat lemas dan rewel, Cipung juga terlihat harus menjalani beberapa pemeriksaan, salah satunya cek darah, yang membuatnya menangis. Banyak warganet yang penasaran, sebenarnya Cipung sakit apa, sih? Well, setelah kondisinya mulai membaik, diketahui bahwa Cipung terinfeksi oleh adenovirus. Sebenarnya, apa sih adenovirus dan apa saja gejalanya?Apa Itu Adenovirus?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a4b10be49e11c92683435e45711ff9eef_1696933526573.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="adenovirus_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Adenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia. Virus ini dapat menginfeksi saluran pernapasan, mata, tenggorokan, saluran pencernaan, dan bahkan dapat menyebabkan penyakit pada organ-organ lain. Adenovirus adalah salah satu penyebab umum penyakit pernapasan seperti pilek, batuk, dan radang tenggorokan, terutama pada anak-anak. [1]Adenovirus juga dapat menyebabkan infeksi mata seperti konjungtivitis (peradangan mata merah) yang biasa disebut "pink eye." Selain itu, beberapa tipe adenovirus dapat menyebabkan diare dan infeksi usus.Penting untuk diingat bahwa sebagian besar infeksi adenovirus adalah ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi adenovirus dapat menjadi lebih serius. Beberapa tipe adenovirus tertentu juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang cukup serius, terutama pada anak-anak kecil.Gejala Adenovirus<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ba7ed7e47b6da810f7c6a733c883bc35b_1696933545073.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="adenovirus_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Infeksi adenovirus pada anak dapat menimbulkan berbagai gejala, yang dapat bervariasi tergantung pada tipe adenovirus yang menyebabkan infeksi. Beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada anak yang terinfeksi adenovirus meliputi: [1]<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Demam</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Batuk</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pilek</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Sakit tenggorokan</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Radang mata (konjungtivitis atau "pink eye")</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Diare</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Muntah</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Nyeri perut</li></ul>Selain itu, pada beberapa kasus, adenovirus juga dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Gejala serius ini dapat mencakup pneumonia, bronkitis, atau infeksi saluran kemih.Tips Mencegah AdenovirusMencegah infeksi adenovirus dan menjaga kesehatan si Kecil memerlukan tindakan pencegahan yang melibatkan kebersihan dan praktik sehat. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah infeksi adenovirus: [2]<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit.</li></ul>Selalu konsultasikan dengan dokter anak si Kecil tentang tindakan pencegahan yang paling sesuai. Meskipun tindakan di atas dapat membantu mencegah infeksi adenovirus, tidak ada jaminan sepenuhnya untuk menghindari infeksi virus ini. Selalu berusaha menjaga kebersihan dan kesehatan anak untuk mengurangi risiko infeksi.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">National Center for Immunization and Respiratory Diseases, Division of Viral Diseases, 2022.</li><li style="text-align: left;">Centers for Disease Control &amp; Prevention. Prevention &amp; Treatment. February 16, 2023.</li></ol><div style="text-align: justify;"> </div>

Kenali Gejala Adenovirus, Infeksi yang Diderita Cipung

kenali-gejala-adenovirus--infeksi-yang-diderita-cipung-1704264305738

Bayi dan balita memiliki kulit yang lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Skin barrier-nya pun belum terbentuk sempurna. Alhasil, kulit mereka tidak mampu menjaga tingkat kelembapan dan lebih rentan terhadap iritan. Namun, adakah ada cara tertentu untuk mengetahui apakah si Kecil memiliki kulit yang lebih sensitif dari biasanya atau tidak? Coba cek dari hal-hal berikut ini!Reaksi terhadap Perubahan Cuaca<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a2101d2c97402e539af3d2b2463177774_1696476925636.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kulit sensitif__5.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Beberapa anak dengan kulit sensitif mungkin lebih rentan terhadap perubahan cuaca, misalnya&nbsp; suhu atau angin. Coba deh MomDad cek, apakah kulit si Kecil mengalami kering dan gatal saat ada perubahan cuaca? Jika ya, bisa jadi kulitnya alergi terhadap kondisi cuaca tertentu, sehingga turut memengaruhi kelembapan dan keseimbangan minyak alami kulitnya.[1]Ketidaknyamanan saat Memakai Pakaian Tertentu<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9fb4d73cc4a8103528abfe519f69b3498_1696476948552.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kulit sensitif.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Jika si Kecil terlihat tidak nyaman saat memakai pakaian tertentu atau sering mengeluhkan ketidaknyamanan pada area tertentu, kulit sensitif mungkin menjadi penyebabnya. Kulit yang sensitif cenderung lebih mudah meradang atau mengalami kemerahan bahkan setelah kontak ringan dengan bahan tertentu. [2]Reaksi Alergi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9138549135ad56838c7ef89efb994dd3_1696476963388.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kulit sensitif__4.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Jika si Kecil mengalami reaksi alergi seperti bersin, mata berair, atau sesak napas setelah kontak dengan alergen tertentu (misalnya, debu atau serbuk sari), ini juga bisa menjadi salah satu tanda bayi memiliki&nbsp; kulit sensitif. [3]Kulit Kering dan Bersisik<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/2e9823e0c97a7320fd7e65299ac322b9_1696476981424.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kulit sensitif__3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Kulit yang sensitif cenderung menjadi kering dan bersisik lebih sering daripada kulit normal. Kulit kering terlihat seperti bercak kasar dan kusam. Kulit kering biasanya tidak terlalu gatal, dan warnanya tidak berubah. Kulit kering dapat muncul di mana saja pada tubuh. Anak-anak biasanya mengalami kulit kering di wajah, lengan (terutama siku), dan kaki (terutama lutut). Bibir juga bisa menjadi sangat kering dan pecah-pecah. [4]Reaksi Kulit terhadap Produk Tertentu<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c6e5395610fce968fbd26f60922ef0564_1696476997686.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kulit sensitif__2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Si Kecil sering mengalami ruam kulit, terutama setelah kontak dengan bahan tertentu, seperti, produk perawatan tubuh, atau deterjen. Reaksi ruam setelah penggunaan produk perawatan tubuh, bisa disebabkan oleh pewangi atau bahan-bahan lain yang terkandung di dalamnya. [5]<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a4423fd623b1368c7a101fb385a0c67c2_1696477027169.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="think hale.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Untuk merawat dan menjaga kulit si Kecil yang sensitif, produk-produk HALE Baby &amp; Kids bisa jadi solusi yang tepat! HALE Baby &amp; Kids merupakan rangkaian produk perawatan kulit lokal untuk bayi, anak-anak, hingga remaja, yang diformulasikan secara aman dan lembut untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif. Selain itu, seluruh produknya juga bebas pewangi/pewarna buatan, sehingga aman untuk ibu hamil dan menyusui.Nah, perawatan tepat untuk kulit sensitif si Kecil bisa didapat dari Hale Baby &amp; Kids. Yuk, kenalan sama ketiga produknya!<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Baby &amp; Kids Soothing Body Lotion: losion pelembap dengan formula lembut yang efektif melembapkan sekaligus menenangkan kulit kering dan sensitif. Produk ini diformulasikan dengan Shea Butter, Allantoin, Colloidal Oatmeal, dan Olive Oil, yang dapat merawat dan melindungi kulit. Teksturnya juga ringan dan tidak meninggalkan rasa lengket.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Baby &amp; Kids Gentle Hair &amp; Body Wash: pembersih dengan formula lembut ini dapat digunakan untuk membersihkan tubuh, rambut, serta kulit kepala bayi dan anak-anak. Produk ini mengandung ekstrak lidah buaya dan seledri yang dapat melembapkan, menenangkan, dan menjaga kulit dan rambut sehat dan kuat. Cocok digunakan pada kulit bayi dan anak-anak yang sensitif karena diformulasikan tanpa pewangi/minyak esensial.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Baby &amp; Kids Telon Gel Skin Protector: gel yang efektif mencegah gigitan nyamuk dan serangga lainnya. Dengan formulasi bebas DEET, sehingga aman digunakan di kulit bayi. Formulanya dilengkapi dengan natural insect repellents, seperti Eucalyptus oil, Anise seed oil, Grapefruit oil, dan Sweet orange, yang tidak meninggalkan rasa lengket di kulit.</li></ul>MomDad bisa mendapatkan produk HALE Baby &amp; Kids di <a class="e-rte-anchor" href="https://linktr.ee/think.hale" title="https://linktr.ee/think.hale" target="_blank">e-commerce</a> kesayangan mulai dari Rp109.000 - Rp119.000.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">April Schachtel, MD, Jonathan A. Dyer, MD, and Markus D. Boos, MD, PhDc,. Climate change and pediatric skin health. International Journal of Women's Dermatology. 2021 Jan; 7(1):85-90.</li><li style="text-align: left;">Su JC, et al. Determining Effects of Superfine Sheep wool in INfantile Eczema (DESSINE): a randomized paediatric crossover study. Br J Dermatol. 2017 Jul;177(1):125-133.</li><li style="text-align: left;">Esra Yücelcorresponding and Deniz Özçeker. Contact allergen sensitivity in children with contact dermatitis. Turk Arch Pediatric. 2021 Jan; 56(1): 51–56.</li><li style="text-align: left;">Diiorio, D.A., &amp; Humphrey, S.R. (2019). The skin: Principles of dermatologic therapy. In R. Kliegman, J. St Geme, N. Blum, S. Shah, R. Tasker &amp; K. Wilson (Eds), Nelson textbook of pediatrics (21st edn, pp. 3451-3452). Elsevier.</li><li style="text-align: left;">Choi, H., Schmidbauer, N., Sundell, J., Hasselgren, M., Spengler, J., &amp; Bornehag, C.G. Common household chemicals and the allergy risks in pre-school age children. 2010;5(10)</li></ol>

Gimana Cara Mengetahui si Kecil Punya Kulit yang Sensitif?

gimana-cara-mengetahui-si-kecil-punya-kulit-yang-sensitif--1696477229875

​Dalam perjalanan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, terkadang anak mengalami kesulitan dalam pengucapan kata-kata. Kesulitan tersebut dapat membangkitkan kekhawatiran orang tua terhadap kemungkinan ana dan bahasa, anak akan belajar membuat kalimat yang lebih kompleks seiring dengan pertama mengalami masalah gagap atau stuttering. Dalam proses perkembangan bicara bahan kosa katanya. Awalnya, mereka hanya mampu membuat kalimat sederhana seperti “Mama, minum” lalu berkembang hingga mereka dapat membuat kalimat yang lebih panjang seperti “Mama, aku mau minum jus mangga di gelas biru”. Selama proses perkembangan tersebut, wajar bila terjadi pengulangan kata-kata maupun frasa. Hal ini disebut disfluensi.Pengertian Difluensi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4cefaef587cc8cda44cf87445b8e91d3_1696322277409.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="stuttering_1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Disfluensi adalah pengulangan kata atau frase yang umum terjadi pada anak yang sedang dalam proses perkembangan bicara dan bahasa. Sekitar 5% anak usia 2,5 hingga 5 tahun mengalami disfluensi pada salah satu tahap perkembangannya. Disfluensi ini dapat terjadi tanpa alasan yang jelas, namun lebih sering terjadi ketika anak lelah, sangat bersemangat, atau terburu-buru ketika bicara [1].Umumnya disfluensi akan menghilang sendiri setelah beberapa waktu namun tidak menutup kemungkinan bahwa disfluensi dapat berkembang menjadi suatu kegagapan [1]. Berikut adalah beberapa perbedaan antara disfluensi tipikal dengan disfluensi yang berisiko berkembang menjadi kegagapan.<div dir="ltr" style="margin-left:0pt;" align="left"><table style="border:none;border-collapse:collapse;"><colgroup><col width="292"><col width="298"></colgroup><tbody><tr style="height:30pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;" class=""><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Disfluensi tipikal yang tidak terlalu berisiko untuk berkembang menjadi gagap</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Disfluensi yang berisiko berkembang menjadi gagap</td></tr><tr style="height:65.25pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;" class=""><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Anak mengulang frasa atau satu kata<span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Contoh: Tapi ... tapi aku tidak ingin pergi.<span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Dia mengambil ... dia mengambil mainanku</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;" class=""><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Anak mengulang bunyi atau penggalan kata<span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Contoh: Lihat b-b-b-ayi itu</td></tr><tr style="height:42pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Anak menggunakan kata-kata seperti “mmm, eeee, hummm”</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Terdapat pemanjangan bunyi<span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Contoh: Ssssssssssuara apa itu?</td></tr><tr style="height:30pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Anak tidak tampak kesulitan saat bicara</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Anak tampak kesulitan saat bicara atau sulit mengungkapkan kata-kata</td></tr><tr style="height:41.25pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Tidak tampak perilaku lain saat bicara</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Tampak perilaku yang muncul saat bicara, seperti mengedip-ngedipkan mata, mengetuk-ngetukkan jari, membuang muka</td></tr><tr style="height:30pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Anak tidak tampak kesal atau bersikap negatif ketika berbicara</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Anak tampak merasa bahwa bicara adalah sesuatu yang menakutkan/membuat stres</td></tr><tr style="height:18pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Tidak ada riwayat keluarga dengan kegagapan</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Ada riwayat keluarga dengan kegagapan</td></tr><tr style="height:18pt"><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Berlangsung kurang dari 6 bulan</td><td style="border-left:solid #000000 0.55555575pt;border-right:solid #000000 0.55555575pt;border-bottom:solid #000000 0.55555575pt;border-top:solid #000000 0.55555575pt;vertical-align:top;padding:0pt 5pt 0pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Berlangsung lebih dari 6 bulan</td></tr></tbody></table></div> Faktor Risiko Kegagapan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/621024d59b63d2636a871bd5103f75132c_1696322363694.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="stuttering_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Ada beberapa faktor yang merupakan faktor risiko masalah kelancaran bicara, yaitu [1]:<ul><li style="text-align: justify;">Riwayat keluarga gagap</li><li style="text-align: justify;">Jenis kelamin laki-laki</li><li style="text-align: justify;">Usia timbulnya disfluensi pada usia di atas 4 tahun</li><li style="text-align: justify;">Ada masalah bicara/bahasa yang lain</li></ul>Apabila MomDad memiliki kecemasan atau perhatian khusus terhadap cara anak berbicara, konsultasikan segera dengan dokter anak agar dapat dilakukan evaluasi terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak. Sumber foto: FreepikReferensi:Coleman C. Stuttering in toddlers and preschoolers: what’s typical and what’s not. Didapat dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Stuttering-in-Toddlers-Preschoolers.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Stuttering-in-Toddlers-Preschoolers.aspx">https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Stuttering-in-Toddlers-Preschoolers.aspx </a>

Anak Belum Lancar Berbicara, Apakah Stuttering?

anak-belum-lancar-berbicara--apakah-stuttering--1696322450281

Cacingan pada anak, juga dikenal sebagai infeksi cacing usus, adalah kondisi medis di mana anak terinfeksi oleh parasit cacing dalam usus. Infeksi ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis cacing usus, termasuk cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (hookworms). [1]Menurut <a class="e-rte-anchor" href="https://drive.google.com/drive/folders/1YmDgmx4WEl5UEeiktJmL98VQyXbRaVni?usp=share_link" title="https://drive.google.com/drive/folders/1YmDgmx4WEl5UEeiktJmL98VQyXbRaVni?usp=share_link" target="_blank">dr. Lucky Yogasatria Natasukma, Sp.A</a>, ada banyak penyebab di balik kondisi anak yang cacingan. Seringkali penyebab-penyebab tersebut tidak disadari oleh anak maupun MomDad. Berikut ini 5 hal yang bisa membuat anak cacingan:1.Tidak cuci tangan sebelum makan&nbsp;MomDad perlu memperhatikan apakah anak cuci tangan terlebih dahulu setiap ingin makan? Jika ya, perhatikan juga apakah cara mencuci tangannya sudah benar atau belum seperti memakai sabun, menggosok jari-jari, atau hanya sekadar membasahkan tangan dengan air?&nbsp; MomDad juga perlu menjadi contoh yang baik untuk si Kecil. Sebab, bisa jadi anak malas cuci tangan karena melihat orang tua yang juga malas cuci tangan.&nbsp;2. Tidak rutin gunting kuku﻿﻿Saat anak sedang main keluar rumah, main pasir, atau main tanah, cacing dapat masuk ke bawah kuku apabila kukunya panjang. Maka dari itu, MomDad wajib periksa kuku anak setiap seminggu sekali. Jika dalam seminggu kuku anak sudah tumbuh panjang, maka MomDad perlu memotong kukunya seminggu sekali.&nbsp;3. Tidak pakai alas kakiBukan hanya lewat mulut, ternyata cacing juga bisa lewat kulit, lho. Jadi, pastikan bahwa anak selalu memakai alas kaki ya.&nbsp;4. Tidak bersih mencuci buah dan sayur-sayuranCacing bisa juga berasal dari buah dan sayur-sayuran yang dikonsumsi karena keduanya kontak dengan tanah. Jika buah dan sayur-sayuran tidak dicuci dengan benar, maka bisa menjadi penyebab anak cacingan. Itulah mengapa MomDad wajib mencuci buah dan sayur-sayuran dengan air mengalir hingga bersih.&nbsp;5. Tidak minum obat cacingSebenarnya anak yang tidak cacingan tidak diwajibkan minum obat cacing. Namun, karena Indonesia memiliki angka infeksi cacingan yang tinggi, maka MomDad boleh memberi si Kecil obat cacing mulai dari umur 2 tahun dan bisa diulang setiap 6 bulan.&nbsp;Gejala cacingan pada anak dapat bervariasi, termasuk perut kembung, diare, mual, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan kurang energi. Jika tidak diobati, infeksi cacingan pada anak dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka.Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: left;">Bethony, J., et al. (2006). Soil-transmitted helminth infections: ascariasis, trichuriasis, and hookworm. The Lancet, 367(9521), 1521-1532.</li></ul>

Awas, 5 Hal Ini Bisa Menyebabkan Anak Cacingan!

awas--5-hal-ini-bisa-menyebabkan-anak-cacingan--1696133288789

Setiap orang tua pasti ingin berat badan (BB) buah hatinya bertambah sesuai dengan kurva pertumbuhan. Namun di sisi lain, BB seret menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh anak-anak. Penanganan BB seret perlu segera ditangani agar tidak berdampak buruk. Oleh karena itu, mari kita bahas mengenai dampak berat badan seret jika dibiarkan. Dampak BB Seret<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/34a91d9e490b410c10fc744b4c38ad18_1695706290274.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="BB_seret_3.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px; outline: rgb(74, 144, 226) solid 2px;"> Kenaikan berat badan merupakan parameter yang paling sensitif untuk memantau pertumbuhan seorang anak. Umumnya sebelum menjadi stunting, seorang anak akan mengalami weight faltering (BB seret) terlebih dahulu, yang kemudian memengaruhi status gizinya, misalnya dari gizi baik menjadi gizi kurang atau gizi buruk, dan kemudian laju pertambahan Panjang badannya akan terdampak. Kenaikan BB yang tidak adekuat dapat merupakan salah satu indikator tidak tercukupinya nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh.&nbsp;Kondisi ini akan memengaruhi seluruh organ di tubuh anak, termasuk tulang, otot, otak, dan sistem kekebalan tubuhnya. Seorang anak yang mengalami malnutrisi dapat lebih rentan terhadap berbagai penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Hal ini akan berujung pada semakin buruknya asupan anak, terutama saat sakit, dan hambatan penyerapan berbagai mikronutrien, yang kemudian akan semakin mempengaruhi status gizi anak. Anak dengan malnutrisi lebih sering mengalami infeksi kronik atau infeksi berulang. Jika hal ini tidak diatasi secara adekuat maka akan menjadi siklus yang tidak berkesudahan dan menghambat pertumbuhan fisik anak (stunting).Selain hambatan pertumbuhan fisik, perkembangan anak juga akan terdampak apabila BB yang tidak naik ini disebabkan oleh malnutrisi kronik. Otak berkembang secara pesat dalam 2-3 tahun pertama kehidupan. Baik nutrisi maupun stimulasi yang tepat diperlukan agar perkembangan dan pertumbuhan otak optimal. Cara Mengidentifikasi Tanda BB Seret pada Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f5a8990d1f92265c22a2addd4cc81a2d_1695706303198.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BB_seret_2.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pastikan kenaikan BB sesuai dengan kurva pertumbuhan (arah garis sejajar kurva) meskipun tidak selalu harus di garis hijau. Pada anak yang mengalami pertumbuhan janin terhambat saat di kandungan maka pemantauan sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi dengan spesialis anak untuk target berat badan serta kejar tumbuh agar tidak terjadi hambatan pertumbuhan di luar kandungan maupun risiko obesitas di kemudian hari.Berkonsultasilah dengan dokter spesialis anak untuk menentukan penyebab BB seret. Hal ini dapat berupa kurangnya asupan, peningkatan kebutuhan, maupun gangguan penyerapan. Tata laksana akan bergantung pada penyebabnya.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Kementrian kesehatan 2022.</li><li style="text-align: left;">Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.</li></ul>

Ini Dampaknya Jika BB Seret Tidak Segera Ditangani

ini-dampaknya-jika-bb-seret-tidak-segera-ditangani-1695738737992

Gusi yang sehat pada anak adalah indikator penting dari kesehatan mulut dan gigi. MomDad dapat menilai apakah gusi si Kecil sehat dengan ciri gusi berwarna merah muda pucat hingga merah muda terang, teksturnya halus, tidak ada pendarahan, dan yang terpenting tidak bengkak. Namun, gusi bengkak merupakan masalah umum yang kerap terjadi pada bayi.&nbsp;Penyebab gusi bayi bisa bengkak adalah karena beberapa alasan umum terkait dengan perkembangan gigi pertama mereka, yang biasanya muncul sekitar usia 6 hingga 8 bulan. Kondisi ini dikenal sebagai "gusi bengkak saat tumbuh gigi" atau "gingiva saat tumbuh gigi." Ini adalah tahap normal dalam pertumbuhan gigi anak dan biasanya tidak memerlukan perawatan medis khusus [1].Namun, apabila gusi si Kecil bengkak, sebaiknya MomDad tidak diam saja, ya. Well, agar penanganan gusi bengkak pada bayi tepat, sebaiknya lakukan tips berikut:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Jagalah kebersihan gigi dan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride, dengan jumlah yang sesuai anjuran&nbsp; [2,3].</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Lakukan regular flossing untuk membersihkan sela gigi.&nbsp;</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Ajari anak untuk jangan menelan pasta gigi melainkan meludahkannya.&nbsp;</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">kurangi mengonsumsi makanan manis dan asam.&nbsp;</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Jangan merokok saat hamil [4,5].&nbsp;</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Penggunaan analgesik seperti parasetamol atau ibuprofen dapat diberikan apabila anak merasa terganggu dengan gusi bengkak.&nbsp;</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pastikan hidrasi anak tetap terjaga dengan meminta anak banyak minum.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">MomDad juga dapat membersihkan mulut anak menggunakan larutan air garam setiap 2 jam untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan. Caranya, campurkan 1 sdt garam ke dalam 250 ml air. Jika anak sudah bisa berkumur, MomDad dapat mengajak mereka untuk melakukannya sendiri [6,7].&nbsp;</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Gunakan kompres dingin pada area yang bengkak selama 10-20 menit dalam satu sesinya. Cara ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan [7].&nbsp;</li></ul>Nah, itu dia tips yang bisa MomDad lakukan untuk mengatasi gusi bengkak pada bayi. Namun, apabila gusi bengkak tidak kunjung membaik dalam 3-4 hari, maka segera lakukan konsultasi dengan dokter gigi, ya. Jangan lupa juga untuk melakukan kunjungan berkala ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk memeriksa kesehatan gigi anak. Semoga informasi di atas bermanfaat!&nbsp;Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: left;">American Academy of Pediatrics. (2009). Teething. Pediatrics, 123(5), e1251-e1255. doi: 10.1542/peds.2009-1889</li><li style="text-align: left;"><a class="e-rte-anchor" href="https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means" title="https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means" target="_blank">Toddlers and Swollen Gums | Big Picture Pediatric Dentistry</a></li><li style="text-align: left;">Raising Children. January 7, 2022. <a class="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease" title="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease" target="_blank">Gingivitis &amp; gum disease: children &amp; teens</a></li><li style="text-align: left;">&nbsp;Healthline. September 18, 2018. <a class="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/white-spots-on-teeth" title="https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/white-spots-on-teeth" target="_blank">White Spots on Teeth: In Children, While Sick, and More</a></li><li style="text-align: left;">Medical News Today. April 4, 2023. <a class="e-rte-anchor" href="https://www.medicalnewstoday.com/articles/322112#outlook" title="https://www.medicalnewstoday.com/articles/322112#outlook" target="_blank">White spots on teeth: 11 tips on how to get rid of them</a></li><li style="text-align: left;"><a class="e-rte-anchor" href="https://myhealth.alberta.ca/Health/aftercareinformation/pages/conditions.aspx" title="https://myhealth.alberta.ca/Health/aftercareinformation/pages/conditions.aspx" target="_blank">Conditions</a></li><li style="text-align: left;"><a class="e-rte-anchor" href="https://www.babytoothcenter.com/children-and-swollen-gums-2/" title="https://www.babytoothcenter.com/children-and-swollen-gums-2/" target="_blank">Children and Swollen Gums</a></li></ol>

Begini Cara Mengatasi Gusi Bengkak pada Bayi

begini-cara-mengatasi-gusi-bengkak-pada-bayi-1695657259141

Saat memotong kuku bayi, perlu dilakukan dengan hati-hati dan cermat karena kuku bayi yang lembut dan sensitif bisa dengan mudah terluka. Terlebih, bayi memiliki gerakan yang tidak terduga dan refleks yang kuat. Namun mungkin ada kalanya di saat MomDad sudah memotong kuku dengan hati-hati, kuku bayi justru terlihat memerah setelah dipotong.Kuku bayi yang memerah biasanya disebabkan karena peradangan pada lipatan kuku, yaitu daerah antara kuku dan jaringan lunak di bawahnya, yang terjadi akibat infeksi, luka, maupun iritasi. Terkadang dapat pula disebabkan adanya penyakit lain, misalnya diabetes, psoriasis, atau eksim.Lantas, apakah bayi kuku yang merah sama dengan cantengan? Kuku yang merah (paronychia) tidak sama dengan cantengan (onikolisis), tetapi cantengan yang tidak diobati/dirawat dapat menyebabkan kuku memerah. MomDad dapat mengetahui perbedaan antara kuku merah dan cantengan dengan ciri:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Kuku merah: Pembengkakan dan peradangan area sekitar kuku akibat infeksi bakteri maupun jamur. Penyebabnya beragam, seperti; refleks genggam, aktivitas menghisap jari, memotong kuku terlalu pendek, cantengan.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Cantengan: Merupakan kuku yang tidak tumbuh sempurna; melengkung ke dalam. Dapat diakibatkan oleh refleks genggam, pemakaian kaus kaki yang terlalu kecil, kuku yang dipotong terlalu pendek terdesak bantalan kuku dan tumbuh melengkung ke dalam, atau genetik.</li></ul>MomDad dapat melakukan pertolongan pertama pada kuku bayi luka/mengalami cantengan dengan cara:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Rendam kuku yang terinfeksi dengan air hangat selama 20 menit selama beberapa kali sehari.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Oleskan salep anti-bakteri yang tersedia di apotek.</li></ul>Dalam banyak kasus, cantengan pada bayi merupakan kondisi ringan dan akan hilang dengan sendirinya, tetapi apabila kuku memerah, bengkak, dan bernanah, segera konsultasi dengan dokter.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">Nidirect. Nail Abnormalities. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.nidirect.gov.uk/conditions/nail-abnormalities" title="https://www.nidirect.gov.uk/conditions/nail-abnormalities">https://www.nidirect.gov.uk/conditions/nail-abnormalities </a></li><li style="text-align: left;">Kids Health (April 2023). Paronychia. <a classname="e-rte-anchor" href="https://kidshealth.org/PrimaryChildrens/en/parents/paronychia.html" title="https://kidshealth.org/PrimaryChildrens/en/parents/paronychia.html">https://kidshealth.org/PrimaryChildrens/en/parents/paronychia.html </a></li><li style="text-align: left;">Kementerian Kesehatan (10 Agustus 2022). Cantengan di Kaki. Diambil dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1284/cantengan-di-kaki" title="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1284/cantengan-di-kaki">https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1284/cantengan-di-kaki </a></li></ul>

Kuku Bayi Memerah, Apakah Cantengan?

kuku-bayi-memerah--apakah-cantengan--1695571370868

Bayi rentan tersedak makanan karena masih dalam tahap perkembangan, terutama dalam hal refleks muntah, koordinasi otot-otot mulut dan tenggorokan, serta ukuran dan bentuk struktur anatomi mereka. Refleks muntah pada bayi belum sepenuhnya matang, sehingga mereka mungkin tidak bereaksi dengan cepat untuk mengeluarkan makanan dari mulut jika ada sesuatu yang tidak seharusnya masuk.Selain itu, refleks muntah pada bayi belum sepenuhnya matang, sehingga mereka mungkin tidak bereaksi dengan cepat untuk mengeluarkan makanan dari mulut jika ada sesuatu yang tidak seharusnya masuk.Nah, agar proses MPASI si Kecil lebih aman, MomDad perlu mengetahui tanda tersedak pada bayi yang mungkin ditemukan:<ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Terjadi secara tiba-tiba</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Tampak anak tersedak</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Batuk-batuk kuat atau batuk-batuk yang tak bersuara</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Tampak kesulitan bernapas, atau napas megap-megap</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Dada mengalami retraksi (dinding dada mengalami tarikan ke dalam)</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Tampak kebiruan</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Tak bisa mengeluarkan suara</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Kadang disertai penurunan kesadaran</li></ul>Jika bayi tersedak (choking), lakukan ini ya MomDad:<ul><li style="text-align: justify;">Hubungi 119 untuk kondisi emergensi</li><li style="text-align: justify;">Lakukan “back blow”/ “backslaps” sebanyak 5x dengan meletakkan bayi tengkurap dengan posisi kepala lebih rendah, ditopang lengan atau paha (diletakkan di atas pangkuan) (lihat gambar). Kemudian, gunakan pangkal telapak tangan untuk menepuk dan mendorong (back blow) di bagian punggung bayi pada area di antara kedua tulang belikat. Lakukan blow/ backslaps ini dengan cukup keras sehingga menimbulkan dentuman (bayangkan seperti MomDad sedang menepuk bantal untuk menghalau debu). Dorongan back blow ini diharapkan cukup keras untuk mendorong benda asing keluar dari saluran napas. Periksalah di antara dua back blow apakah sumbatan jalan napas sudah terlepas.</li></ul><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1bb3c073acbbb45974d1758a6b3cc347_1695028008330.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="bayi_tersedak_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 882px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Jika dengan back blow sumbatan belum terlepas, lakukan “chest thrust” dengan meletakkan bayi terlentang, juga dengan posisi kepala lebih rendah. Letakkan dua jari di area tengah-tengah dada, lalu lakukan penekanan dengan gerakan lambat dan menghentak. Lakukan sejumlah 5 kali hentakan. Periksa apakah sumbatan sudah terlepas setiap setelah hentakan dada.</li></ul> <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/eb0ef8cf45712b10f9cad9101352f7231d_1695028039474.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="bayi_tersedak_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 882px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Jika benda asing/makanan tampak di rongga mulut bayi, maka benda/ makanan tersebut dapat diambil dengan dikait menggunakan jari. Letakkan bayi pada posisi miring dengan kepala mengarah ke bawah</li><li style="text-align: justify;">Jika sumbatan belum terlepas, lakukan 5 back blow dan 5 chest thrusts secara bergantian sampai bantuan datang.</li><li style="text-align: justify;">Jika bayi menjadi tidak sadar, segera lakukan bantuan hidup dasar tanpa harus menunggu bantuan datang (lihat Pedoman Bantuan Hidup Dasar).</li></ul>Gagging perlu dibedakan dengan choking (tersedak). Pada gagging, seorang anak dapat menjulurkan lidahnya, melepehkan makanannya, dan batuk untuk mencegah masuknya makanan tersebut ke jalan napas. Sebaliknya, pada choking (tersedak) yang artinya makanan telah masuk ke saluran napas, maka gejala yang ditimbulkan dapat berupa anak “diam” dan tidak bersuara, serta kebiruan. Jika sumbatannya tidak pada seluruh jalan napas maka dapat terdengar bunyi mengi.Sebagai langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko tersedak pada bayi saat MPASI, berikan tekstur yang sesuai dan responsive feeding mengikuti sinyal yang diberikan bayi.Sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada bayi sesuai dengan tahap perkembangan mereka dan tidak berisiko menyebabkan tersedak. Mengenalkan makanan padat secara bertahap, memotong makanan kecil-kecil, dan memilih makanan yang mudah dihancurkan atau dihaluskan adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko tersedak pada bayi. Selalu perlu diawasi dengan cermat selama makan dan siap untuk mengambil tindakan jika bayi tersedak. Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">﻿﻿Stanford Children. How to Help a Choking Child. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=how-to-help-a-choking-child-1-197" title="https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=how-to-help-a-choking-child-1-197">https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=how-to-help-a-choking-child-1-197 </a></li><li style="text-align: justify;">Raising Children (06-02-2023). Choking first aid for babies under 12 months: in pictures. <a classname="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/babies/safety/choking-strangulation/choking-first-aid-pictures" title="https://raisingchildren.net.au/babies/safety/choking-strangulation/choking-first-aid-pictures">https://raisingchildren.net.au/babies/safety/choking-strangulation/choking-first-aid-pictures </a></li><li style="text-align: justify;">Pocket Book of Hospital Care for Children 2013 Edition. World Health Organization. <a classname="e-rte-anchor" href="https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/81170/9789241548373_eng.pdf;jsessionid=B6C3721F71F2C9C618FD77565613F1ED?sequence=1" title="https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/81170/9789241548373_eng.pdf;jsessionid=B6C3721F71F2C9C618FD77565613F1ED?sequence=1">https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/81170/9789241548373_eng.pdf;jsessionid=B6C3721F71F2C9C618FD77565613F1ED?sequence=1 </a></li><li style="text-align: justify;">Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO</li></ul>

Kenali Gejala Adenovirus, Infeksi yang Diderita Cipung

Kenali Gejala Adenovirus, Infeksi yang Diderita Cipung

Gimana Cara Mengetahui si Kecil Punya Kulit yang Sensitif?

Gimana Cara Mengetahui si Kecil Punya Kulit yang Sensitif?

Anak Belum Lancar Berbicara, Apakah Stuttering?

Anak Belum Lancar Berbicara, Apakah Stuttering?

Awas, 5 Hal Ini Bisa Menyebabkan Anak Cacingan!

Awas, 5 Hal Ini Bisa Menyebabkan Anak Cacingan!

Ini Dampaknya Jika BB Seret Tidak Segera Ditangani

Ini Dampaknya Jika BB Seret Tidak Segera Ditangani

Begini Cara Mengatasi Gusi Bengkak pada Bayi

Begini Cara Mengatasi Gusi Bengkak pada Bayi

Kuku Bayi Memerah, Apakah Cantengan?

Kuku Bayi Memerah, Apakah Cantengan?

Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak, Lakukan Hal Ini!

Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak, Lakukan Hal Ini!