Kenali 5 Tanda Anak Tidak Cocok Sufor!
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Sufor, Susu Formula, Alergi
Tidak semua anak cocok untuk mengonsumsi sufor. Oleh karena itu, penting bagi MomDad untuk mengetahui apakah si Kecil cocok sufor atau tidak dengan mengenali tanda-tanda yang terjadi. Kira-kira apa saja tanda anak tidak cocok sufor? Yuk, perhatikan ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya!
Diare
Diare cair maupun diare berdarah dapat menjadi salah satu gejala saluran cerna apabila seorang anak tidak dapat mengolah salah satu komponen yang terkandung di dalam susu formula dengan baik[1]. Pada anak yang mengalami alergi susu sapi, pemberian susu formula standar dapat menimbulkan gejala diare berdarah, ruam kulit, hingga sesak napas. Diare ini dapat berlangsung beberapa jam setelah minum susu formula hingga 48-72 jam kemudian, tergantung pada jenis alergi susu sapi yang dialami[1]. Selain itu, diare cair dan berbau asam setelah pemberian sufor juga dapat menjadi tanda bahwa si Kecil mengalami intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan mencerna karbohidrat utama di susu (laktosa) sehingga ia menjadi kembung, sering BAB, BAB berbau asam, serta diare[2].
Kolik
Kolik dapat menjadi tanda seorang bayi tidak cocok dengan susu formula, walaupun kondisi ini dapat sembuh sendiri. Bayi dianggap mengalami kolik apabila ia sering rewel, menangis berkepanjangan tanpa sebab, dan sulit ditenangkan. Wessel mendefinisikan kolik pada bayi sebagai menangis lebih dari 3 jam per hari dan lebih dari 3 hari per minggu pada bayi yang sehat. Oleh sebab itu, sebelum menganggap bayi hanya mengalami ‘kolik’, kemungkinan bayi benar-benar sakit harus disingkirkan terlebih dahulu. Selain itu, dilaporkan sebesar 10% bayi kolik yang mendapat susu formula merupakan gejala klinis APSS atau Alergi Protein Susu Sapi[1].
Ruam kulit
Salah satu tanda anak tidak cocok sufor lainnya yaitu ruam kemerahan yang timbul dalam beberapa menit setelah menelan susu formula. Kondisi ini juga dapat disertai dengan keluhan lain seperti napas berbunyi, sesak napas, hingga renjatan pada kondisi alergi berat. Apabila si Kecil mengalami kondisi di atas, pastikan untuk menghentikan dahulu susu formula dan segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat diatasi dengan tepat.
Penyakit refluks lambung esofagus
Refluks adalah kembalinya isi lambung ke kerongkongan yang apabila sampai keluar ke mulut maka disebut sebagai regurgitasi atau gumoh. Bayi yang mengonsumsi susu formula dan mengalami gumoh berlebihan hingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang dapat merupakan salah satu gejala dari ketidakcocokan terhadap susu formula. Gejala klinis APSS dan GER (Gastroesophageal Reflux) seringkali terjadi bersamaan, sehingga APSS dapat dipertimbangkan pada bayi yang tidak merespon pada pengobatan standar untuk penyakit GER. Selain itu, sekitar 16% bayi dengan riwayat penyakit GER memperlihatkan gejala APSS[1].
Konstipasi
Dugaan hubungan antara alergi protein susu sapi dan konstipasi didukung dengan adanya data reaksi alergi di saluran cerna pada penderita konstipasi. Gejala klinis konstipasi hilang pada sebagian anak setelah mendapat makan yang bebas protein susu sapi dan akan kambuh apabila diberikan kembali.
Itulah 5 tanda bahwa si Kecil tidak cocok dengan sufor. Penting bagi MomDad untuk memperhatikan tanda-tanda yang terjadi sehingga jika anak tidak cocok sufor, kondisi tersebut bisa langsung ditangani dengan tepat oleh dokter.
Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di Forum Tanya Dokter. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-gejala-saluran-cerna-akibat-alergi-protein-susu-sapi
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/formula-feeding/Pages/Choosing-an-Infant-Formula.aspx