Waspada Tuberkulosis pada Anak, Kenali Gejalanya!
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Melansir laman Kementerian Kesehatan RI, Indonesia sendiri menempati posisi ketiga di dunia setelah India dan Cina dengan 824 ribu kasus dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Bahkan, sedikitnya terdapat 500 ribu lebih kasus TB pada anak di seluruh dunia. Karena itu, yuk, ketahui tentang penyakit TB pada anak lewat artikel ini!
Penyebab TB pada anak
Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini tak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga otak, usus, ginjal, dan berbagai organ lainnya di dalam tubuh manusia.
Anak-anak yang terkena penyakit ini biasanya tertular oleh orang dewasa yang menderita TB aktif melalui percikan dahak yang keluar saat batuk, bicara, bersin, atau bernyanyi. Percikan dahak yang mengandung bakteri tersebut jika terhirup dan masuk ke paru-paru akan menyebabkan infeksi TB.
Namun, tidak semua orang yang terkena percikan TB pasti sakit. Ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, antara lain:
- Orang yang tertular tetap sehat; biasanya karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik dan dalam kondisi kesehatan yang prima.
- Terinfeksi tapi tidak sakit; disebut TB laten. Orang dengan TB laten biasanya tidak menunjukkan gejala dan tidak menularkannya ke orang lain.
- Sakit TB
Gejala TB pada anak
Sebagai orang tua, MomDad perlu untuk selalu mengawasi kesehatan si buah hati. Tidak seperti orang dewasa penderita TB yang gejalanya berupa batuk lebih dari tiga minggu, gejala TB pada anak sangat tidak spesifik. Biasanya tergantung dari organ mana yang terkena, tapi lebih sering adalah paru-paru.
Berikut gejala TB pada anak yang perlu MomDad perhatikan:
- Demam lebih dari 2 minggu
- Batuk lebih dari 3 minggu
- Tidak nafsu makan
- Berat badan turun atau sulit naik
- Pembesaran kelenjar getah bening
Namun, tidak semua tanda harus muncul karena sifat penyakit ini yang kronik, di mana banyak kasus terjadi saat anak sudah dibawa berobat berulang kali, namun tak kunjung membaik. Jika TB sampai mengenai otak, seorang anak dapat mengalami kejang, mata juling, demam terus menerus, bahkan kaku seluruh tubuh. Jika terkena usus, gejalanya bisa berupa kembung, sulit BAB, berat badan turun atau sulit naik, bahkan diare.
Lalu, kapan MomDad harus curiga jika anak terkena TB? Nantikan di artikel bagian kedua, ya!
MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil? Yuk, tanyakan pada ahli di Forum Tanya Dokter! Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh dokter spesialis anak, lho.
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.