Anak sering Mengulang Kata Saat Bicara, Waspada Stuttering!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: stuttering, Gagap
Tak hanya speech delay yang menjadi kekhawatiran para orang tua. Masalah bicara pada anak seperti sering mengulang kata saat bicara (gagap) atau stuttering, juga jadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada anak. Stuttering memiliki tingkat atau derajat gejala yang berbeda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, yuk simak penjelasan di bawah!
Pengertian stuttering
Gagap atau dikenal pula dengan istilah stuttering merupakan masalah ketidaklancaran bicara dalam bentuk pengucapan kata maupun aliran kalimat yang dialami pada anak-anak maupun dewasa. Keluhan gagap seringkali diikuti dengan keluhan lain seperti mata berkedip-kedip, dahi berkerut-kerut, tangan mengepal atau bergerak tak terkendali dan tremor.
Anak dengan gagap seringkali menjadi bahan ledekan teman sebayanya, dikucilkan dalam pergaulan dan menurunkan prestasi sekolah. Sementara pada orang dewasa yang menderita gagap seringkali sulit mendapatkan pekerjaan.Hal tersebut membuat penderita gagap menjadi pemalu, menarik diri, sensitif dan mudah tersinggung.
Gejala stuttering
Gejalanya dapat berupa gangguan pengucapan kata, dapat berupa pengulangan sebagian kata atau seluruhnya (‘saya…saya…saya’,sa..sa..sa..ya’), pemanjangan pengucapan kalimat (ssssayaa…), blokade bagian kata (S…ya) atau keragu-raguan dalam mengucapkan suatu kata (saya….’mau’..makan).
Gangguan aliran kalimat yaitu pengucapan terbata-bata pada sebagian atau seluruh kalimat pembicaraan dengan kumpulan gangguan pengucapan kata (sssayya mau mmmm..kan na..nasi goreng) atau terjadi pemanjangan kalimat dengan adanya suara ‘mmmmmm’ atau ‘aaaaaa’ diantara kata-kata (saya mau makan ‘mmmmmm’ nasi goreng).
Tingkatan stuttering
Derajat gangguan-gangguan tersebut dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahannya maupun dalam situasi tertentu pada tiap individu. Gagap dapat terjadi sebagai gangguan perkembangan pada masa kanak-kanak atau sebagai gangguan yang mungkin berhubungan dengan kerusakan pada otak atau penyakit otak lainnya.
Gagap adalah masalah yang sering terjadi pada perkembangan anak. Gagap biasa terjadi pada anak usia 3 sampai 5 tahun dan akan normal kembali dalam waktu 6 bulan sampai pada usia sekolah. Namun sekitar 1% dari populasi anak yang menderita gagap akan menetap sampai dewasa dan menjadi masalah dalam kehidupan mereka. Gagap terjadi baik pada anak lelaki dan perempuan, namun pada lelaki, risiko terjadinya gagap permanen 3-4 kali lebih besar daripada wanita.
Nah, berikut tingkatan stuttering beserta gejalanya yang perlu MomDad ketahui, yaitu:
Gagap normal
- Kadang-kadang (tidak lebih dari 1 tiap 10 kata)
- Gagap singkat kurang dari ½ detik
- Berupa penambahan suara, sebagian kata, seperti ‘su-su ka ini’
- Kadang-kadang berhenti, atau menambahkan suara ‘uh’ ‘ehm’ ‘er’ ‘emm’ setiap kali berpikir atau berkata
Gagap ringan-menengah
- Lebih sering (3% atau lebih dari jumlah kata-kata dalam kalimat) gagap cukup lama (1/2-1 detik)
- Pengulangan suara, kata depan atau kata-kata
- Gagap disertai dengan mata berkedip, melirik, dan gerak bibir tampak tegang
Gagap berat
- Sering timbul (10% atau lebih dari jumlah kata-kata dalam kalimat).
- Gagap lama (1 detik atau lebih)
- Sering ada penambahan suara dan hilang kata-kata
- Seperti gagap ringan–sedang ditambah dengan nada meninggi pada saat gagap dengan suara tambahan.