Penting untuk Tumbuh Kembang, Ini Peran Zink pada Anak
Author: Marisha A
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Nutrisi, Zink, Tumbuh Kembang, Pertumbuhan
MomDad mungkin pernah melihat beberapa figur publik di media sosial kerap memberikan suplemen zink kepada anak balitanya. Seperti menjadi sebuah tren, lantas tak sedikit orang tua yang kemudian mengikuti pemberian suplemen zink pada anak tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter anak. Sebenarnya apa sih manfaat suplementasi zink pada anak?
Mineral penting yang dibutuhkan tubuh
Zink atau seng adalah mineral yang sangat diperlukan tubuh untuk proses pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan respon imun. Asupan zink sangat penting karena zink tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh maupun disimpan. Jumlah asupan zink sangat berkaitan dengan asupan protein karena zink banyak ditemukan pada makanan sumber protein hewani.
Karena itu, kekurangan zink mungkin juga merupakan akibat dari kekurangan protein. Beberapa gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan zink antara lain adalah gangguan pertumbuhan, penyakit kulit, gangguan penciuman dan perasa, serta kerentanan terhadap infeksi.
Kekurangan zink berat memang jarang terjadi pada manusia, namun kekurangan zink dalam jumlah ringan hingga sedang sering terjadi terutama pada kelompok orang yang jarang mengonsumsi protein hewani atau sering makan makanan yang kaya akan fitat.
Fitat merupakan zat yang dapat menghambat penyerapan zink dari makanan dan terkandung dalam bahan pangan yang mengandung protein nabati. Gejala kekurangan zink ringan sulit untuk dikenali karena gejala infeksi berulang dan gangguan pertumbuhan juga merupakan gejala kekurangan zat gizi lain atau penyakit lainnnya.
Kadar zink dalam tubuh juga sulit untuk diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium karena distribusinya yang tidak merata di berbagai bagian tubuh. Kadar zink yang diperiksa melalui pemeriksaan darah tidak menggambarkan jumlah zink secara keseluruhan di dalam tubuh.
Asupan yang disarankan untuk zink adalah sekitar 2 mg per hari pada bayi dan anak, 9 mg per hari pada remaja perempuan, dan 11 mg per hari pada remaja laki-laki. Makanan yang mengandung banyak zink adalah tiram, yakni sekitar 72 mg zink per 84 gram. Makanan lain yang mengandung zink dalam jumlah besar adalah daging sapi, unggas, kepiting, kacang-kacangan, dan produk turunan susu sapi.
Perlukah suplementasi zink?
Terdapat beberapa kelompok anak yang memiliki risiko tinggi kekurangan zink, yaitu anak dengan masalah saluran cerna, vegetarian, dan bayi di atas 6 bulan yang masih mendapat ASI eksklusif (hanya mendapatkan ASI saja, tanpa makanan padat setelah usia 6 bulan), seperti:
- Anak dengan masalah saluran cerna seperti penyakit Crohn atau memiliki riwayat operasi pemotongan usus.
- Anak yang mengalami diare berkepanjangan.
- Anak yang memiliki pola makan sebagai vegetarian, karena sumber zink dari protein nabati atau sayur-sayuran lebih sulit dicerna dan digunakan tubuh dibandingkan dengan sumber zink yang berasal dari protein hewani.
Bayi berusia di atas 6 bulan sudah disarankan makan berbagai jenis makanan karena kebutuhan berbagai macam zat gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI. Pada 4-6 bulan pertama kehidupan, ASI mengandung zink dalam jumlah yang cukup. Namun, untuk bayi berusia di atas 6 bulan, ASI tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan zink sehingga harus juga didapatkan dari makanan pendamping ASI.
Hingga kini, suplementasi zink dengan jumlah terbatas dianjurkan untuk diberikan kepada anak dengan diare dan infeksi saluran napas bawah. Suplementasi zink juga diberikan kepada anak bergizi buruk. Pada anak dengan masalah tersebut, suplementasi zink diketahui efektif untuk mengurangi komplikasi dan juga aman. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI yang lengkap dan bervariasi masih diutamakan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
MomDad punya pertanyaan seputar gizi dan nutrisi anak? Yuk, tanyakan kondisi si Kecil di Forum Tanya Dokter dan pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh dokter spesialis anak!
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- Darnton-Hill I. Zinc supplementation and growth in children. Didapat dari https://www.who.int/elena/titles/bbc/zinc_stunting/en/
- Mayo-Wilson E, Imdad A, Junior J, Dean S, Bhutta ZA. Preventive zinc supplementation for children and the effect of additional iron: a systematic review and meta-analysis. BMJ Open;2014:4:e004647.
- National Institute of Health. Zinc. Didapat dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/Zinc-HealthProfessional/
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.