Kapan Anak Boleh Konsumsi Kental Manis? Ini Anjuran Ahli!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Kental Manis
Anak umumnya menyukai sesuatu yang manis, salah satunya kental manis. Namun belakangan, banyak ahli gizi yang tidak menyarankan anak-anak hingga orang dewasa mengonsumsi kental manis terlalu banyak. Lantas, apa sih dampak memberikan anak kental manis dalam jumlah yang banyak atau dalam waktu yang sering?
Kandungan Kental Manis
Kental manis mengandung gula lebih dari 50%, sehingga dianggap rendah zat gizi namun tinggi gula. Dampak dari konsumsi kental manis terlalu banyak, berkaitan dengan konsumsi gula berlebih, mulai dari peningkatan berat badan, obesitas, hingga diabetes melitus tipe 2. Selain itu, kental manis dapat berisiko menempel di gigi anak. Apabila tidak dibersihkan dengan baik, maka berisiko menjadi karies gigi atau gigi geripis.
Kapan Anak Boleh Mengonsumsi Kental Manis?
Kental manis tidak ditujukan untuk konsumsi anak di bawah usia 5 tahun. Anak yang lebih besar pun tidak disarankan untuk mengonsumsi kental manis sebagai pengganti susu. Pasalnya, memperkenalkan anak-anak pada rasa manis yang berlebihan dapat membiasakan mereka pada makanan dan minuman yang kurang sehat, menyulitkannya untuk mengembangkan pola makan yang seimbang di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi kental manis dan mendorong anak-anak untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang lebih sehat seperti air putih, buah-buahan segar, dan makanan yang kaya akan nutrisi.
Untuk memberikan asupan manis pada anak, sebaiknya baik gunakan sumber pemanis lain, mulai dari pemanis alami (buah manis, madu) atau gula pasir dalam jumlah yang disarankan.
Referensi: Juffrie M, dkk. Consumption patterns of sweetened condensed milk in the diet of young Indonesian children and its potential nutritional health consequences. Asia Pac J Clin Nutr 2020;29:16-26.