Kapan Anak dapat Mengingat Memori?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Parenting, Parenting Lifestyle, Memori
Pernah nggak sih MomDad terpikir kenapa kita tidak bisa mengingat momen di mana kita bisa berjalan atau merayakan ulang tahun pertama? Hal ini disebabkan karena ada fenomena yang disebut amnesia anak atau amnesia bayi, di mana kita kehilangan ingatan secara alami dan perlahan dari tahun-tahun pertama kehidupan.
Amnesia masa kecil adalah hal yang wajar. Bahkan, kalau kita mencoba mengingat pengalaman di masa masih balita, pasti yang terlintas di pikiran hanya gambaran samar-samar. Psikolog meyakini kalau amnesia masa kecil itu bagian normal dari perkembangan otak dan ingatan yang tidak sering diceritakan dan diperkuat bisa hilang seiring berjalannya waktu. Lantas, di usia berapa anak dapat mengingat memori?
Usia Anak dapat Mengingat Memori
Ketika berbicara tentang ingatan, biasanya kita akan berbicara tentang kemampuan mengingat pengalaman hidup. Hal ini disebut sebagai ingatan episodik, yang melibatkan hippocampus, bagian dari otak yang terletak di lobus temporal, yang belum sepenuhnya berkembang saat lahir.
Menurut seorang ahli kognitif neuroscience Rachael Elward, Ph.D. [1], hippocampus biasanya akan siap sekitar usia 4 tahun dan umumnya saat anak-anak mulai mengingat sesuatu secara konsisten. Semakin besar anak, maka ingatannya akan menjadi semakin stabil.
Kapan Anak Mulai Mengingat Kenangan?
Bagi sebagian besar orang dewasa, ingatan episodik awal akan dimulai sejak usia 3 tahun ke atas, dengan sedikit yang mengingat sesuatu sebelum itu. Namun, para ahli percaya bahwa ingatan masa kanak-kanak awal mulai hilang dengan cepat sekitar usia 7 tahun.
Dalam sebuah penelitian[2] tentang ingatan masa kanak-kanak oleh Patricia Bauer dan Marina Larkina, anak-anak berusia 3 tahun diminta berbicara dengan ibu mereka tentang enam peristiwa masa lalu dalam hidup mereka. Kemudian, mereka diminta untuk mengingat peristiwa-peristiwa ini saat usianya lebih besar. Para peneliti menemukan bahwa antara usia 5 dan 7 tahun, anak-anak mengingat lebih dari 60% dari peristiwa-peristiwa tersebut, tetapi pada usia 8 dan 9 tahun, persentasenya turun menjadi kurang dari 40%.
Namun, ingatan-Ingatan ini tidak selalu hilang selamanya. "Ingatan sadar dikatakan berkembang sekitar usia 3 tahun, tetapi sebelum itu, ada pengalaman sensori-emosional yang mungkin bisa dihidupkan kembali di kehidupan selanjutnya ketika peristiwa serupa atau pemicu sensori hadir," ungkap Blythe. "Contoh yang menyenangkan dari ingatan sensori mungkin adalah bau tertentu (yang paling evokatif dari indera), yang, bertahun-tahun kemudian, menghadirkan gambaran atau bahkan rasa kehadiran ibu kita."
Blythe menyarankan untuk membantu si Kecil mengingat tahun-tahun awalnya, MomDad bisa mengajak berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan menunjukkan kepada mereka foto-foto keluarga. "Bagus jika orang tua membuat album atau buku kenangan tentang awal kehidupan anak-anak mereka, sehingga nantinya mereka dapat mengingat kembali dengan bahasa dan ingatan sadar," kata Blythe.
Yuk, abadikan momen-momen berharga anak sejak dini agar ketika dewasa nanti, MomDad bisa mengenang kembali kenangannya bersama si Kecil.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- Tyra Tennyson Francis, MD. Making Memories Matters, Even if Your Baby Won't Remember Them. August 30, 2023.
- Patricia J Bauer, Marina Larkina. The onset of childhood amnesia in childhood: a prospective investigation of the course and determinants of forgetting of early-life events. PMCID. 2014;22(8):907-24.