primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Kapan Bayi Dikatakan Obesitas?

Author: Annasya

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Obesitas, Obesity, BB, Berat Badan

Orang tua tentu akan senang jika si Kecil terlihat sehat dan gemuk karena menandakan bahwa pertumbuhannya baik. Namun, terkadang MomDad juga perlu khawatir akan hal ini karena bayi yang gemuk tidak selalu menandakan bahwa itu pertanda baik. Bisa saja si Kecil mengalami obesitas jika terlampau terlalu gemuk. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai obesitas pada bayi, yuk simak penjelasan berikut!

Cara mengetahui BB bayi normal dan obesitas

high-angle-baby-weighing-machine_23-2149728878.jpg

Obesitas merupakan istilah yang digunakan untuk indeks massa tubuh yang terlalu tinggi untuk usianya. Indeks massa tubuh adalah hasil pembagian dari berat badan dengan kuadrat tinggi badan anak dalam satuan meter. Untuk mendiagnosis obesitas, dokter dapat menggunakan kurva berat badan menurut panjang/ tinggi badan, atau menggunakan kurva indeks massa tubuh menurut usia. Bayi atau anak di bawah 5 tahun dikatakan mengalami obesitas apabila posisinya pada kurva berada di atas +3 deviasi standar.  Kurva ini dapat ibu lihat pada aplikasi PrimaKu atau pada Buku KIA.

Penyebab bayi alami obesitas

Secara umum, obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi apabila asupan kalori bayi terlalu tinggi, misalnya karena mengkonsumsi susu tinggi kalori atau MPASI yang kalorinya terlalu tinggi. Atau, bayi kurang bergerak. Misalnya karena terlalu sering digendong atau diletakkan di dalam stroller (kereta dorong). 

Berapapun usia bayi, MomDad harus waspada terhadap risiko obesitas. Perhatikan selalu kurva berat badan terhadap panjang/ tinggi badan atau kurva indeks massa tubuh menurut usia. Apabila polanya tampak meningkat cepat, segera renungkan, apa yang kira-kira belum benar: asupan kalori yang terlalu tinggi atau aktivitas fisik yang kurang. Apabila keduanya sudah terasa benar, namun posisi anak pada kurva tersebut terus meningkat, segera konsultasikan kepada dokter. Sebaiknya MomDad tidak menunggu sampai bayi atau anak sudah mengalami obesitas, yang ditandai dengan posisi berat badan terhadap panjang/ tinggi badan atau indeks massa tubuh menurut usia di atas +3 deviasi standar pada kurva. 

Kapan bayi dikatakan obesitas?

baby-boy-diaper-is-lying-white-sheet-covered-with-blanket-bedroom-bed_106368-5865.jpg

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kapan anak bisa dikatakan mengalami obesitas. Dari pemeriksaan, anak akan tampak berwajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher pendek, perut buncit berlipat, dan pada anak laki-laki, penis akan tampak kecil atau bahkan tenggelam (tidak kelihatan). Sedangkan dari pemeriksaan berat dan panjang/ tinggi badan, akan didapatkan parameter berat badan terhadap panjang/ tinggi badan atau indeks massa tubuh lebih dari +3 deviasi standar. 

Tips atasi bayi yang alami obesitas

Apabila si Kecil mengalami obesitas, MomDad bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Tetap berikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun dengan pendampingan makanan padat (MPASI)
  • Hindari makanan kemasan dan kalengan yang mengandung kadar gula tambahan tinggi, hindari juga semua semi-processed food (sosis, nugget, dan lain-lain).
  • Anak yang masih mengonsumsi ASI tidak memerlukan susu formula. Setelah mendapatkan MPASI, anak yang sudah tidak mengonsumsi ASI, boleh minum susu formula maksimum 500  mL per hari. Asupan susu bisa dikurangi sesuai dengan kemampuan anak mengonsumsi makanan padat. Nilai gizi berbagai sumber protein hewani seperti telur, daging, ikan dan ayam, tidak lebih rendah daripada susu.
  • Hindari minuman manis maupun minuman yang mengandung gula. 
  • Pastikan makanan yang dikonsumsi anak bervariasi, dengan cukup mengkonsumsi buah dan sayur. Jangan lupa untuk senantiasa menerapkan feeding rules, ya MomDad!
  • Dukung anak untuk bergerak aktif agar tidak hanya duduk menonton televisi atau bermain gawai. Sebelum berusia 2 tahun, anak tidak disarankan menonton televisi atau bermain gawai, setelah usia 2 tahun, tetap batasi penggunaannya.
  • Jangan terlalu banyak digendong dan jangan menggunakan stroller (kereta dorong).
  • Orang tua juga harus rajin beraktivitas fisik dan mengonsumsi cukup buah dan sayur sehingga dapat menjadi model yang baik bagi anaknya.

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Sumber foto: Freepik

Referensi: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. Rekomendasi diagnosis, tata laksana, dan pencegahan obesitas pada anak dan remaja. Badan Penerbit IDAI. 2014.

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: