Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyapih si Kecil?
Author: Marisha A
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Menyusui, Menyapih
Kegiatan menyusui menjadi momen yang bisa meningkatkan bonding antara ibu dan bayi. Namun, proses menyapih tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Prosesnya terkadang akan diwarnai dengan drama. Oleh karena itu, ibu pun perlu mempersiapkan mental dan fisik agar proses menyapih berjalan dengan baik. Lalu, sebenarnya kapan sih waktu yang tepat untuk menyapih si Kecil?
Waktu yang tepat untuk menyapih
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar bayi yang baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan penuh. Sementara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan agar Mom menyusui si Kecil hingga usianya 2 tahun. Namun, kapan persisnya Mom harus menyapih anak, tergantung pada kesiapan Mom maupun si Kecil.
Pola menyusui bisa diikuti dengan proses menyapih secara alami saat bayi menginjak usia 6 bulan, yaitu ketika si Kecil mulai memasuki masa MPASI. Mulai usia ini, sumber nutrisi utama bayi secara bertahap berganti dari ASI menjadi makanan yang secara reguler ia konsumsi setiap harinya. Karena itu, biasanya bayi yang sudah MPASI sedikit demi sedikit tidak lagi mencari susu karena sudah kenyang dengan asupan makanan yang ia dapatkan.
Namun, ibu tentunya juga bisa menentukan sendiri kapan harus menyapih anak. Hal ini akan terasa sulit, namun bisa dilakukan dengan mempersiapkannya lebih dulu. Proses menyapih dapat memakan waktu beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Menyusui adalah hubungan yang intim antara ibu dan anak, sehingga saat menyapih, tidak hanya anak yang harus siap dilepaskan dari hubungan tersebut, tetapi juga ibunya. Jangan bandingkan situasi Mom dengan ibu lainnya karena setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda.
Kondisi yang tidak diperbolehkan untuk menyapih
Proses menyapih sebaiknya dilakukan secara bertahap dan jangan langsung berhenti saat itu juga. Proses menyapih sebaiknya dimulai dengan mengurangi intensitas menyusui dalam beberapa minggu atau bulan. Dengan begitu, suplai ASI Mom pun akan berkurang secara bertahap dan mencegah terjadinya pembengkakan.
Namun, Mom perlu mempertimbangkan untuk menyapih jika:
Si Kecil memiliki alergi makanan
Jika si Kecil memiliki alergi terhadap makanan tertentu, sebaiknya tunda menyapih hingga usia anak lebih dari satu tahun. Penelitian mengungkapkan bahwa memberikan anak makanan yang berisiko alergi saat masih menyusu ASI eksklusif akan menurunkan risiko alerginya. Untuk hal ini, Mom perlu berkonsultasi dulu dengan dokter, ya.
Si Kecil kurang sehat
Jika si Kecil sedang kurang sehat atau tumbuh gigi, tunda menyapih hingga anak kembali sehat. Mom juga perlu menunda proses menyapih jika kondisi Mom sedang kurang sehat. Mom dan si Kecil akan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan jika keduanya berada dalam kondisi yang baik.
Terjadinya perubahan besar
Hindari proses menyapih jika terjadi perubahan besar, misalnya pindah rumah yang menyebabkan keadaan belum stabil. Lakukan proses menyapih jika keadaan sudah lebih stabil dan keluarga tidak dalam kondisi stres.
Perlu diingat, proses menyapih memerlukan waktu yang cukup panjang bagi sebagian orang. Jika si Kecil masih sulit untuk disapih, coba lagi dalam satu atau dua bulan ke depan, ya.
Jika MomDad ingin tahu informasi menarik lainnya, pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu atau website primaku.com. Jangan lupa juga follow Instagram @official.primaku, ya.
Suka dengan tips di atas? Yuk, like, save, dan share artikelnya!
Sumber foto: Pexels
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.