primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Kapan Bayi Boleh Diberikan Madu?

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: MPASI, Madu

Madu memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari meningkatkan imunitas tubuh, meredakan batuk, hingga menjaga kesehatan saluran cerna. Namun, tahukah MomDad kalau madu juga bisa berisiko untuk bayi?

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya kapan MomDad bisa memberikan madu pada si Kecil, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Usia tepat bayi diberikan madu

istockphoto-598241944-612x612.jpg

Jika MomDad ingin memberikan madu pada si buah hati, sebaiknya menunggu hingga ia berusia lebih dari 1 tahun, ya. Pada usia ini, sistem cernanya sudah berkembang sempurna, sehingga kekebalan tubuhnya sudah mampu mencegah infeksi Clostridium botulinum. 

Pada usia lebih dari 1 tahun, MomDad juga bisa menambahkan madu pada MPASI si Kecil. Namun sebaiknya, MomDad tetap memperhatikan jumlah madu yang diberikan karena memberikan madu berarti menambah asupan gula si kecil. Pastikan untuk tidak melebihi 5% kebutuhan hariannya ya Mom!

Dampak memberikan madu sebelum usia 1 tahun

istockphoto-534798663-612x612.jpg

Bayi yang berusia di bawah 1 tahun tidak diperbolehkan mengkonsumsi madu karena berisiko mengalami keracunan makanan. Madu berpotensi mengandung spora bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini biasanya hidup di tanah dan dapat mengkontaminasi permukaan benda seperti karpet, lantai, bahkan madu. 

Bakteri ini dapat mengeluarkan toksi atau racun yang apabila tertelan oleh bayi <1 tahun akan menyebabkan gejala kelumpuhan otot. Gejala awal dapat dijumpai pada 12-36 jam setelah bayi menelan madu dan dapat dimulai dengan gejala konstipasi. Kemudian bayi akan mengalami kondisi letargi, sulit dibangunkan, mata tampak sulit terbuka, wajah tampak tidak berekspresi, kesulitan menelan dan mudah tersedak, tangsian lemah, dan kesulitan bernapas. Apabila tidak ditangani segera, botulisme pada bayi dapat mengakibatkan kematian.

Meskipun risikonya lebih berat pada bayi, namun sebenarnya, semua usia berisiko mengalami keracunan toksin Clostridium botulinum. Karena itu, pilihlah madu yang bersih dan dijual di dalam bejana tertutup rapat. Bila ingin lebih aman, sebaiknya MomDad memanaskan dulu (misalnya dengan microwave) madu yang akan diberikan kepada si Kecil. 

Manfaat madu untuk anak jika sudah cukup usia

  • Membantu penyembuhan saat batuk. Ada suatu studi yang menyatakan bahwa madu dapat digunakan sebagai terapi batuk anak di rumah. Anak berusia 1-5 tahun yang mengalami infeksi saluran napas ketika diberi 1-2 sendok teh madu sebelum jam tidur, memiliki perbaikan keluhan batuk dan perbaikan kualitas tidur.  
  • Madu memang memiliki manfaat anti-bakterial, anti amur dan anti-inflamasi. Meski demikian, madu merupakan salah satu sumber gula tambahan yang harus dibatasi konsumsinya. American Academy of Pediatrics menyarankan madu dapat dikonsumsi pada anak >1 tahun dengan tetap mempertimbangkan batasan maksimal asupan gula tambahan pada anak, yaitu 6 sendok teh gula (jika merujuk pada batas maksimal 10% total kalori harian) atau 3-4 sendok teh (jika merujuk pada batas maksimal 5% total kalori harian menurut WHO), Jumlah madu yang dapat diberikan pada usia 1-5 tahun adalah sekitar  ½ sendok teh;  1 sendok teh pada usia 6-11 tahun, dan 2 sendok teh pada usia  >12 tahun. 
  • Madu juga merupakan sumber energi, namun terutama hanya terdiri dari karbohidrat. 1 sendok teh madu mengandung 20-30 kkal, dan dapat menjadi tambahan energi bagi anak.
  • Madu telah dikenal memiliki manfaat anti bakterial dan antiviral yang secara ilmiah telah terbukti mempercepat penyembuhan luka, gigitan serangga, luka bakar, atau eksim bila dioleskan pada kulit yang terkena. Madu juga telah ditemukan bermanfaat dalam tata laksana penyakit kulit psoriasis dan dermatitis atopik.

Nah, itulah beberapa hal mengenai madu yang perlu MomDad ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadikan MomDad lebih berhati-hati dalam memilih makanan untuk si Kecil, ya. 

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: