Kapan Anak Boleh Makan Kerupuk?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Kerupuk
Kerupuk sering menjadi pilihan makanan pendamping nasi yang digemari banyak orang dewasa, karena rasanya yang gurih dan membuat ketagihan. Saat makan bersama si Kecil, seringkali ia penasaran dan ingin mencobanya. Tak jarang, orang tua membiarkan anak mencoba kerupuk meski hanya beberapa gigitan. Namun, sebenarnya boleh nggak sih anak makan kerupuk?
Boleh Nggak sih Anak Makan Kerupuk?
Sejatinya, jika kerupuk yang dimaksudkan adalah jenis makanan yang renyah dan diperuntukan untuk kudapan maka sah-sah saja jika anak diberikan kesempatan mencoba sebagai bagian dari finger food. Namun, yang menjadi masalah adalah apabila anak hanya mau mengonsumsi kerupuk saja dan tidak mau mengonsumsi makanan utama.
Kerupuk mengandung kadar garam yang tinggi dan kurang bernutrisi jika dibandingkan makanan sehari-hari anak. Anak yang hanya mau makan kerupuk tanpa makan utama akan berisiko mengalami malnutrisi dan kekurangan zat gizi penting seperti protein, karbohidrat dan berbagai mikro nutrien penting lain.
Yang penting, MomDad harus tetap mengimbangi kebutuhan nutrisi anak dan jangan sampai ia hanya mengonsumsi kerupuk saja, ya.
Usia Anak Makan Kerupuk
Kerupuk memiliki tekstur yang keras dan mudah rapuh. Bayi dan anak-anak yang belum memiliki keterampilan mengunyah dengan baik berisiko tersedak saat mencoba makan kerupuk. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan kembali usia dan kemampuan anak ketika ingin memberikan mereka kerupuk. Well, sebelum memberikan kerupuk, MomDad sebaiknya memperhatikan hal berikut:
- Kemampuan Mengunyah: Pastikan anak sudah mampu mengunyah makanan dengan baik. Ini penting untuk mencegah risiko tersedak.
- Tidak Ada Potongan Kecil: Hindari memberikan kerupuk atau makanan serupa yang memiliki potongan kecil yang bisa tersedak. Pilih kerupuk yang mudah dipecah atau diberikan dalam potongan yang lebih besar.
- Kualitas Makanan: Pastikan makanan yang diberikan tetap bermanfaat secara nutrisi dan sesuai dengan perkembangan anak. Sebaiknya hindari kerupuk dengan kadar garam yang tinggi atau makanan ringan yang rendah nutrisi.
- Pantau Reaksi: Perhatikan bagaimana si Kecil bereaksi terhadap kerupuk atau makanan serupa. Jika mereka mengalami tanda-tanda kesulitan mengunyah atau menelan, hentikan pemberian makanan tersebut dan coba lagi nanti.
Jika MomDad memiliki keraguan atau pertanyaan tentang kapan sebaiknya mulai memberikan kerupuk kepada si Kecil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi, ya.
Sumber foto: Freepik & Youtube Rans Entertainment
Referensi: David Walner, M.D., FAAP; Julie Wei, M.D., FAAP. Preventing choking in children: Many factors increase risk of mechanical airway obstruction due to inhalation or ingestion of foreign bodies. American Academy of Pediatrics. (2011);32(4):16.