primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Apakah hingga Saat ini Masih Ada Vaksin Palsu untuk Anak?

Author: Marisha A

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA

Topik: Vaksinasi

Beberapa tahun lalu, masyarakat sempat dihebohkan dengan adanya temuin vaksin palsu yang diberikan oleh sejumlah oknum petugas kesehatan. Meskipun sudah beberapa tahun berlalu, keresahan ini masih kerap dirasakan oleh masyarakat, terutama para orang tua. Lalu, apakah vaksin palsu masih beredar?

Benarkah vaksin palsu masih beredar?

covid-still-life-with-vaccine_23-2149079585.jpg

DR. Dr. Toto Wisnu Hendrarto, SpA(K), DTM&H yang merupakan Anggota Satgas Imunisasi IDAI, mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan saat rapat kerja dengan DPR, Kapolri telah menyimpulkan kini tidak ada lagi rumah sakit yang mengedarkan vaksin palsu. Hal ini tentu bukan tanpa alasan.

Menurut laporan resmi Komite Nasional KIPI, tidak ditemukan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang berhubungan dengan vaksin palsu. Efek samping vaksin palsu bisa dilihat dari tidak terbentuknya kekebalan pada penyakit difteri, pertussis, dan tetanus. Strategi terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan imunisasi ulang.

MomDad juga sebaiknya jangan percaya langsung dengan informasi tidak resmi. Sebaiknya, percaya hanya pada Kemenkes. Masyarakat yang mendapatkan vaksin palsu akan dihubungi secara resmi oleh petugas dari Kemenkes RI.

Bagaimana jika anak terlanjur mendapatkan vaksin palsu?

vaccination-baby-injection-arm_73944-15308.jpg

DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed menjelaskan dalam bidang ilmu kesehatan, anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Maka check-up yang dilakukan adalah pemeriksaan tumbuh kembang secara berkala sampai dengan usia 18 tahun. Jika MomDad selalu rutin membawa anak untuk vaksinasi setiap bulan, berarti MomDad sudah sekaligus melakukan pemeriksaan kondisi anak.

Di luar jadwal vaksinasi, pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan melihat buku pedoman yang diberikan saat pemberian vaksinasi. Untuk itu, pelajari buku imunisasi yang diperoleh, yang terdapat kurva tumbuh kembang dalam buku tersebut. Jika terdapat penyimpangan, silakan bawa si Kecil langsung ke fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan sesuai indikasi dan tidak dilakukan secara rutin.

Itu dia penjelasan mengenai vaksin palsu yang perlu MomDad tahu. Sebelum si Kecil divaksin, pastikan MomDad menerima informasi dari sumber terpercaya, ya.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar vaksinasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto: ​Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: