Vaksin Tidak Efektif Bekerja, Apakah Vaksin Palsu?
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Vaksinasi, Vaksin Palsu
Adanya temuan vaksin palsu di sejumlah rumah sakit beberapa tahun lalu ternyata masih menghantui banyak orang tua. Sampai saat ini tak sedikit orang tua yang khawatir jika vaksin yang telah diterima anaknya merupakan vaksin palsu. Hal tersebut berdasarkan efektivitas vaksin yang dianggap tidak bekerja. Sejumlah dokter spesialis anak dari Satgas Imunisasi IDAI pun menjawab persoalan ini. Simak, yuk!
Vaksin tidak efektif, palsukah?
Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) selaku Ketua Satgas Imunisasi IDAI mengungkapkan masalah vaksin terduga palsu ini mengkhawatirkan orang tua. Namun sayang, vaksin palsu tersebut tidak dapat dipastikan hanya berdasarkan perkiraan saja. Vaksin harus diperiksa secara cermat di laboratorium yang terpercaya.
Setidaknya ada 3 alasan mengapa MomDad tidak perlu khawatir jika vaksin yang diberikan adalah vaksin palsu:
- Klinik tempat MomDad melakukan vaksinasi anak tidak masuk dalam daftar klinik yang menggunakan vaksin palsu
- Vaksin yang sejauh ini dipalsukan berupa Tripacel dan Pediacel, sehingga vaksin seperti HepB, BCG, Polio, DPT-Hep-Hib (Pentabio), Campak, DT dan Td, karena disubsidi pemerintah maka harganya murah dan mudah diperoleh sehingga tidak dipalsukan.
- Adanya bekas atau jaringan parut justru menandakan bahwa vaksinnya asli karena vaksin palsu tidak akan menimbulkan bisul atau parut.
Namun, jika si kecil sempat mendapatkan vaksinasi Tripacel dan Pediacel, ada kemungkinan vaksin dipalsukan. Saat ini sedang di data nama anak yang pernah mendapat vaksin palsu dan akan dihubungi melalui telepon atau didatangi kerumah untuk dijadwalkan imunisasi ulang ditempat yang ditentukan. Mohon sabar menunggu, melapor ke Posko di RS Harapan Bunda, atau menelpon ke Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567.
Apakah vaksin palsu berbahaya?
Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, Sp. A (K), Msi mengungkapkan bahwa menurut penelitian BPOM dan Bareskrim, isi vaksin palsu tidak berbahaya karena isi vaksin Tripacel dan Pediacel adalah vaksin Hepatitis B, cairan infus, dan sedikit antibiotik. Vaksin Tripacel bertujuan untuk mencegah penyakit DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), sedangkan vaksin Pediacel untuk mencegah penyakit DPT, Hepatitis B, Hib dan Polio.
Jika si Kecil mendapatkan salah satu vaksin tersebut, kemungkinan ia tidak kebal terhadap penyakit-penyakit tersebut. Oleh karena itu, segera diulang dengan vaksin asli yang disediakan oleh pemerintah, misalnya vaksin Pentabio (mencegah penyakit DPT, Hepatitis B, dan Hib) dan Polio. MomDad akan dihubungi oleh Tim Kemenkes dan Bareskrim untuk mendapat vaksinasi ulang dengan Pentabio dan Polio.