Bayi Berhenti Mengoceh, Apakah Tumbuh Kembangnya Terganggu?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Speech Delay, Tumbuh Kembang
MomDad pernah menyadari si Kecil yang sebelumnya sering mengoceh lalu tiba-tiba berhenti dan lebih banyak diam? Hal tersebut mungkin membuat MomDad khawatir bertanya-tanya, apa sih yang membuat si Kecil menjadi lebih diam?
Apakah hal ini normal?
Apabila anak yang tadinya sudah mampu mengeluarkan suara, bahkan membuat suara yang terdiri dari vokal dan konsonan (ba-ba-ba), tiba-tiba berhenti, maka perlu dicari apa penyebab yang mendasari hal tersebut. Beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:
- Kurang terstimulasi dengan kata-kata
- Bayi menjadi kurang mendengar
- Ada masalah pada otak
- Bayi mengalami sakit
- Usia bayi ‘malas’ mengoceh
Pada umumnya, babbling dimulai saat bayi berusia 6 bulan, bahkan bisa mulai dari usia 4 bulan. Bayi akan berkurang babbling-nya pada usia sekitar 1 tahun atau saat mereka mulai mengucapkan kata pertamanya. Lalu pada usia 18 bulan, biasanya ocehan bayi sudah akan sangat berkurang dan lebih banyak mengeluarkan kata yang memiliki arti.
Kapan MomDad perlu khawatir?
MomDad perlu khawatir apabila si Kecil tidak memberi respon saat dipanggil, tidak ada ekspresi wajah, tidak ada babbling hingga usia 8 bulan, tidak bisa menunjuk di usia 12 bulan, tidak mengucapkan satupun kata yang berarti di usia 16 bulan, dan tidak ada kalimat dua kata yang berarti di usia 24 bulan.
Jika si Kecil mengalami hal-hal yang disebutkan di atas, maka segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mengetahui apa penyebabnya agar dapat segera diatasi.
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.
Sumber foto: iStock
Referensi:
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
- https://www.whattoexpect.com/first-year/babbling/
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.