Bayi Sulit Tidur? Kenali Gejala Sleep Regression
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Sleep Regression, Tidur, Pola Tidur
Jadwal tidur yang baik untuk bayi sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan istirahat yang cukup dan kualitas tidur yang optimal. Mendapatkan kualitas tidur yang baik sangat penting bagi bayi karena tidur berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka secara fisik, mental, dan emosional. Namun, ada kalanya bayi sulit tidur di malam hari dan membuat pola tidurnya berubah. Nah, perubahan pola tidur ini dikenal dengan istilah sleep regression. [1]
Ketika bayi atau balita mengalami sleep regression, MomDad dapat mengenalinya dengan tanda-tanda sebagai berikut:
- Menolak untuk tidur siang atau pada waktu tidur
- Sulit tertidur
- Waktu tidur siang menjadi lebih singkat atau tidak tidur siang
- Sering terbangun di malam hari
- Menjadi rewel
Tidak banyak penelitian ilmiah terkait sleep regression ini, tetapi literatur yang ada mengaitkannya dengan perkembangan kemampuan bayi dalam tahun-tahun pertama kehidupan (bayi sedang menguasai lonjakan kemampuan tertentu pada usia terjadinya sleep regression) [1].
Beberapa kondisi lain, misalnya bayi memerlukan transisi jam tidur, dari 3 kali tidur siang per hari menjadi hanya 2 kali, merasakan cemas perpisahan, keinginan menjadi mandiri, hingga perubahan besar dalam keseharian (potty training, kehadiran adik, perubahan tempat tidur) juga dapat dikaitkan dengan sleep regression [1,2].
Namun, penting diingat bahwa perlu dievaluasi adanya kondisi lain yang menyebabkan anak sulit tertidur, misalnya nyeri, alergi, teething, growing pains, refluks asam lambung, atau kondisi lingkungan yang tidak menunjang bayi tidur.
Umumnya, bayi mengalami sleep regression pada usia 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan usia 2 tahun. Kondisi ini juga akan berlangsung kira-kira selama 2-6 minggu [3].
Apabila si Kecil mengalami sleep regression, MomDad bisa mengatasinya dengan menerapkan beberapa cara berikut [2,3]:
- Tetap berikan anak rutinitas tidur (sleep hygiene) yang konsisten setiap hari, misalnya dengan membacakan cerita, mandi sore hari, membunyikan musik yang tenang, dan mematikan lampu sebelum tidur.
- Pantau tanda-tanda anak yang mulai mengantuk seperti mengucek mata, menguap, dan jangan sampai waktu mengantuk tersebut terlewati, misalnya dengan lanjut bermain.
- Pastikan anak sudah kenyang sebelum waktu tidur.
Nah, itu dia ulasan mengenai sleep regression pada bayi. Kondisi ini adalah salah satu dari banyak hal yang akan Mom jumpai pada masa perkembangan si Kecil. Apabila kondisi tersebut terjadi sampai mengganggu kesehatan bayi, segera periksakan ke dokter untuk tahu penyebabnya.
Referensi:
- Medical News Today. (2021, September 30). What to know about sleep regression stages. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/sleep-regression-stages
- National Sleep Foundation. (2023, January 6). 4-Month Sleep Regression: What It Is and How to Handle It. Retrieved from https://www.sleepfoundation.org/baby-sleep/4-month-sleep-regression
- Children's Health. Sleep Regression in Infants and Toddlers. Retrieved from https://www.childrens.com/health-wellness/sleep-regression-in-infants-and-toddlers