Ini Perbedaan Cara Mengukur Tinggi Badan Bayi & Balita
Author: Fitri Permatasari
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Tinggi Anak, Tinggi Badan
Mengukur tinggi badan anak menjadi salah satu parameter penting dalam tumbuh kembang. Anak dengan tinggi yang kurang dari usianya, dapat dinilai stunting apabila disertai dengan pertambahan berat badan yang kurang. Oleh karena itu, pengukuran tinggi badan yang tepat dapat menghasilkan hasil yang akurat. Tak hanya akurat, mengukur tinggi badan secara teratur juga tak kalah penting untuk memastikan anak tumbuh dengan optimal. Nah, agar hasil pengukuran tinggi badan akurat, MomDad bisa melakukan cara berikut ini:
A. Pengukuran TB pada anak > 24 bulan dilakukan dalam posisi berdiri. Jika anak umur 0-24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm.
B. Pengukuran tinggi badan (TB) untuk anak umur 24-72 bulan:
- Anak tidak memakai sandal atau sepatu
- Anak berdiri tegak menghadap ke depan
- Punggung, pantat, dan tumit anak menempel pada tiang pengukur
- Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun
Lakukan pemantauan pertumbuhan anak secara rutin setiap bulan sampai umur 24 bulan, selanjutnya setiap 3 bulan sampai umur 72 bulan . Pastikan anak tidak menggunakan alas kaki Ketika diukur, pandangan lurus ke depan dan bagian punggung, pantat dan tumit menempel di dinding.
Data tinggi badan yang akurat, bersama dengan parameter pertumbuhan lainnya, memberikan informasi kesehatan yang lebih komprehensif, membantu profesional kesehatan dalam memberikan perawatan yang sesuai.
Referensi: Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi dini TumbuhKembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Kementerian Kesehatan 2022.