primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Ini Dampaknya jika Anak Suka Mengemut Makanan!

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Mengemut Makanan

Salah satu permasalahan yang sering dijumpai orang tua terkait memberikan makan adalah anak suka mengemut makanan. Saat mengemut makanan, maka seorang anak akan menahan makanan di dalam mulut untuk periode waktu tertentu tanpa menelannya. Anak dapat menaruh makanannya di bagian dalam pipi, di depan rongga mulut, atau di bagian lidah yang bersentuhan dengan langit-langit.

Anak mengemut makanan penyebabnya ada dua, yaitu tidak bisa makan atau tidak mau makan. Kesulitan makan karena tidak bisa makan dipengaruhi oleh faktor fisik misalnya kelainan bentuk anatomi rahang, gangguan persarafan dan otot yang menyebabkan gangguan koordinasi kunyah-telan, dan biasanya ditandai juga dengan adanya keterlambatan perkembangan atau riwayat lahir prematur. Bayi prematur mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai kematangan keterampilan makan. Penyebab lainnya juga dapat berupa masalah sensori pada anak yang menyebabkan seorang anak mencari pengalaman sensori yang membuat ia dapat lebih “merasakan” makanan di mulutnya dengan cara menimbun (stuffing) makanan dengan mengemut.

 BeFunky-collage - 2023-06-20T143005.071.jpg

Sebagian besar, kasus anak mengemut disebabkan karena memang tidak mau makan, faktor perilaku yang lebih berperan. Penyebab utama adalah tidak lapar, sehingga anak tidak merasa perlu menelan makanan untuk meredakan sensasi laparnya. Kondisi psikologis seperti trauma misalnya karena episode tersedak/muntah berulang atau karena sering dipaksa makan juga dapat menyebabkan seorang anak mengemut makanan agar mencegah paksaan berlanjut.

Penyakit/kondisi khusus yang menyebabkan rasa nyeri ketika anak menelan makanan (misalnya pada kondisi penyakit refluks gastroesofagus yang menyebabkan iritasi kerongkongan berulang), atau pada anak yang sedang mengalami radang amandel, sehingga jika daerah meradang dilewati makanan akan menimbulkan nyeri juga dapat mengakibatkan perilaku mengemut makanan. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah distraksi pada waktu makan, misalnya makan sambil menonton TV/gadget, atau saat diajak berjalan-jalan membuat seorang anak tidak fokus terhadap proses makan (mindless eating), dan akhirnya tidak sadar bahwa sedang ada makanan di mulutnya dan berakhir dengan mengemut makanan.

BeFunky-collage - 2023-06-20T143620.050.jpg

Mengemut makanan dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami tersedak dan aspirasi. Aspirasi terjadi ketika ada benda asing (dalam hal ini makanan) masuk ke dalam saluran napas dan mengancam nyawa. Kebiasaan mengemut juga dapat menurunkan asupan anak yang dapat berujung pada malnutrisi. Tak hanya itu mengemut sangat erat kaitannya dengan pemanjangan waktu makan yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari seorang anak, serta menimbulkan stres bagi pengasuh, dan orang tua kesulitan untuk melakukan kegiatan lain, karena baru selesai makan pagi sudah masuk ke jadwal selingan berikutnya.

Mencegah tentu saja lebih baik daripada mengobati. Beberapa tips untuk mencegah anak mengemut makanan adalah dengan menerapkan aturan makan dan melakukan responsive feeding dengan tekstur sesuai tahapan perkembangan. MomDad juga dapat memberikan rangsangan yang bervariasi pada saat fase oral misalnya dengan memberikan teether, atau dengan sikat gigi, atau dengan cracker/makanan dengan tekstur kasar/crunchy. Variasi rasa berupa asin, asam, manis, gurih dapat membantu memberikan rangsangan sensori kepada anak. Jika anak tampak mengemut makanan, MomDad dapat mengarahkan si Kecil untuk mengunyah dengan memberi contoh dan mengingatkannya.

Referensi:


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: