Ini Nutrisi yang Berperan dalam Perkembangan Kognitif si Kecil
Author: Dhia Priyanka / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Kognitif, Tumbuh Kembang, Nutrisi, Parenthood, Article, 7-12 bulan
Tingkat perkembangan kognitif pada anak-anak memegang peranan krusial dalam membentuk dasar kecerdasan dan kemampuan mereka. Anak yang perkembangan kognitifnya tidak optimal, berisiko menghadapi kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran, keterampilan bahasa, hingga memengaruhi daya ingat. Nah, gimana sih peran kognitif dalam tumbuh kembang dan bagaimana cara mengoptimalkannya? Yuk, simak penjelasannya di bawah!
Cakupan Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif mengacu pada perkembangan anak dalam berpikir, memahami, dan mengeskplorasi hal-hal di sekitar mereka. Secara umum, pengertian dari perkembangan kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif membuat anak mampu mengingat, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal, menyusun strategi kreatif atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.
Perkembangan kognitif dialami oleh setiap anak yang akan menentukan kecerdasannya di masa depan. Perkembangan ini meliput:
- Di tahun pertama, bayi belajar untuk memfokuskan penglihatan, meraih, menjelajah, dan memahami hal-hal di sekitar mereka. Perkembangan kognitif atau perkembangan otak mencakup proses pembelajaran memori, bahasa, berpikir, dan penalaran.
- Pembelajaran bahasa tidak hanya sebatas babbling, atau mengucapkan "ma-ma" dan "da-da”, tapi anak juga akan. mendengarkan, memahami, dan mengetahui nama-nama orang dan benda. Ini semua merupakan bagian dari perkembangan bahasa.
- 6-12 bulan: bayi mulai tahu caranya mencari benda, bayi mungkin juga akan bermain sembunyi & menemukan mainan yang disembunyikan
- 9 bulan: bayi sudah bisa mencari benda yang sepenuhnya tersembunyi dan menemukannya lagi, contohnya mulai bisa diajak dan mengerti permainan peek-a-boo. Di fase ini, bayi semakin pandai bergerak serta mulai menjelajahi lingkungan dengan meraih, memeriksa, memegang, mencicipi, dan menjatuhkan benda.
- Bayi juga belajar cara mengubah lingkungannya dan memahami hasil dari tindakan yang mereka lakukan. Contoh: bayi mulai mengerti saat kedua balok diadu secara bersamaan, maka akan keluar suara. Lama-kelamaan, fungsi kognitif ini akan semakin berkembang. Contoh: bayi mulai mengerti jika memencet sebuah tombol mainan dapat mengeluarkan suara.
Masa Emas saat Perkembangan Kognitif Bisa Optimal
Perkembangan kognitif merupakan bagian dari perkembangan otak. Pertumbuhan otak yang cepat terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan (pada umur 2 tahun otak telah mencapai 80% dari beratnya pada usia dewasa). Periode ini merupakan periode yang sensitif, sehingga harus dioptimalkan.
Hal yang Memengaruhi Perkembangan Kognitif Anak
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak, antara lain:
- Keturunan: Faktor genetik berperan besar dalam menentukan potensi kognitif anak. Sebab, pewarisan gen dari orang tua dapat memengaruhi kemampuan intelektual dan perkembangan otak.
- Lingkungan: Lingkungan memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif anak, seperti mengajak si Kecil berinteraksi atau melakukan kegiatan stimulasi membaca buku mengenalkan warna, dan lain sebagainya.
- Nutrisi: Faktor nutrisi juga memainkan peran kunci dalam perkembangan kognitif anak. Kekurangan gizi atau asupan nutrisi yang tidak memadai dapat berdampak negatif pada perkembangan otak dan fungsi kognitif.
Nutrisi Penting untuk Perkembangan Kognitif Anak
Semua nutrisi baik untuk perkembangan anak. Namun, ada beberapa nutrisi yang berperan penting dalam mendukung perkembangan kognitif anak, antara lain:
Protein
Protein mengandung asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Asam amino esensial ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh melalui pola makan sehari-hari. Selain itu, protein juga berperan dalam produksi neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang memungkinkan komunikasi antar sel-sel otak. Neurotransmiter berperan penting dalam pengaturan mood, perhatian, dan fungsi kognitif
lainnya.
Asam lemak omega 3
Otak terdiri dari sekitar 60% lemak, di mana ketika kekurangan lemak, maka dapat berdampak negatif pada kecerdasan dan perilaku anak. Docosahexaenoic Acid (DHA) adalah komponen yang sangat penting dalam pembentukan otak dan dapat ditemukan sekitar 97% dari total omega 3 pada otak. Oleh karena itu, lemak omega 3 dinilai sangat baik untuk perkembangan kognitif.
Vitamin dan mineral
Berbagai vitamin dan mineral penting untuk perkembangan kognitif anak, seperti:
- Zat besi: berperan dalam transportasi oksigen ke otak dan dapat memengaruhi kognisi anak.
- Seng (zinc): berfungsi sebagai neurotransmitter dan perkembangan otak.
- Vitamin B6, B9 (asam folat), B12, dan D: Vitamin B kompleks diperlukan untuk neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, regulasi mood, perkembangan otak, dan fungsi kognitif.
- Vitamin E: sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif.
- Kolin: penting untuk perkembangan hubungan saraf di otak, pembentukan membran sel dan membantu fungsi otak, seperti memori dan pembelajaran.
MomDad perlu memastikan MPASI si Kecil bernutrisi sehingga bisa mendukung perkembangan kognitif nya. Sebagai salah 1 cara pemenuhan nutrisi MPASI, MomDad bisa memberikan MPASI fortifikasi. MPASI fortifikasi mengandung nutrisi tambahan penting yang memainkan peran kunci dalam perkembangan otak dan kognitif, diantaranya seperti: Protein, omega 3, zat besi, seng, Vitamin B kompleks, kolin, dan omega-3 DHA.
Menurut salah satu penelitian, bayi yang konsumsi MPASI terfortifikasi besi berkontribusi terhadap perkembangan kognitif yang lebih baik.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di atas agar perkembangan kognitif si Kecil optimal, MomDad dapat memberikan MPASI fortifikasi Promina Bubur Tim 8+ Bulan. Promina Bubur Tim mengandung nutrisi lengkap yang mampu mendukung perkembangan kognitif si Kecil, seperti 11 vitamin, tinggi zat besi, kalsium dan zinc, sumber serat, serta omega 3 dan 6. Teksturnya yang agak kasar dan padat, dapat dijadikan stimulasi oromotor (otot rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi) untuk menggigit dan mengunyah, yang nantinya membantu keterampilan makan dan kemampuan bicara.
Varian rasanya pun juga beragam lho, di antaranya:
- Daging & Brokoli
- Ayam Kampung Tomat Wortel
- Ayam Kampung Kacang Polong
- Ati Ayam Kampung
- Tim Salmon Norwegia
- Cokelat Alpukat (9+ bulan)
Promina Bubur Tim Promina 8+ tersedia di e-commerce mulai dari Rp18.900.
Referensi:
- Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks
- Monks, F.J, A.M.P.Knoers dan Siti Rahayu Haditono (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- World Health Organization. Micronutrients. https://www.who.int/health-topics/micronutrients#tab=tab_1
- Shonkoff, J. P., & Phillips, D. A. (Eds.). (2000). From neurons to neighborhoods: The science of early childhood development. National Academies Press.
- Joseph, J. A., Shukitt-Hale, B., & Casadesus, G. (2005). Reversing the deleterious effects of aging on neuronal communication and behavior: Beneficial properties of fruit polyphenolic compounds. The American Journal of Clinical Nutrition, 81(1), 313S-316S.
- Murray-Kolb, L. E., & Beard, J. L. (2009). Iron deficiency and child and maternal health. The American Journal of Clinical Nutrition, 89(3), 946S-950S.
- Bryan, J., Osendarp, S., Hughes, D., Calvaresi, E., & Baghurst, K. (2002). Nutrients for cognitive development in school-aged children. Nutrition Reviews, 60(10), 319-326.
- Annweiler, C., Montero-Odasso, M., Llewellyn, D. J., Richard-Devantoy, S., Duque, G., & Beauchet, O. (2013). Meta-analysis of memory and executive dysfunctions in relation to vitamin D. Journal of Alzheimer's Disease, 37(1), 147-171.
Artikel ini telah divalidasi oleh dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A