Anak Tidur Mangap, Perlukah Khawatir?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Tidur, Tidur Mangap
Setiap anak memiliki gaya tidur masing-masing, salah satunya tidur dengan mulut terbuka atau mangap. Tidur dengan mulut terbuka pada anak biasanya tidak menjadi masalah serius jika itu hanya terjadi sesekali atau karena hidung tersumbat akibat pilek. Namun, MomDad perlu tahu kapan sebaiknya kondisi tidur mangap merupakan pertanda bahaya.
Penyebab Bayi sering Tidur dengan Mulut Terbuka
Bayi seharusnya bernapas melalui hidung. Jika hidung tersumbat oleh sebab apapun, maka bayi akan membuka mulutnya atau tidur mangap. Umumnya bayi memiliki refleks membuka mulut untuk bernapas di usia 3-4 bulan. Beberapa penyebab bayi tidur dengan mulut terbuka antara lain adalah:
- Bentuk rahang kecil dan sempit
- Berhenti mendapatkan ASI eksklusif sebelum usia tiga bulan. Menyusu langsung pada payudara melatih otot rahang dan mendukung pertumbuhan rahang yang baik sehingga mengurangi risiko tidur mangap
- Kebiasaan mengisap jempol atau menggunakan empeng terlalu lama. Tekanan akibat mengisap jempol atau empeng terhadap langit-langit dapat membentuk rahang yang sempit.
- Tonsil yang membesar dapat menyumbat saluran napas sehingga anak mangap saat tidur
- Alergi yang tidak terdiagnosis
- Anak memiliki kondisi ankiloglosia, yaitu kondisi tali lidah ketat yang akhirnya dapat menghambat perkembangan otot-otot wajah
Bahaya Tidur dengan Mulut Terbuka
Anak-anak yang tidur dengan mulut terbuka secara konsisten sering menunjukkan tanda-tanda gangguan tidur. Ada lebih dari 90 gangguan tidur yang dapat didiagnosis. Salah satu gangguan tidur tertentu, yaitu gangguan tidur yang berkaitan dengan pernapasan (SDB), dapat memengaruhi otak, jantung, tekanan darah, nafsu makan, gigi, dan perkembangan rahang si Kecil.
Pernapasan melalui mulut saat tidur bisa terjadi karena adanya hambatan pada saluran udara bagian atas, seperti hidung atau tenggorokan yang tersumbat. Ini bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak berbahaya, seperti hidung tersumbat akibat pilek atau alergi. Namun, hal ini juga bisa disebabkan oleh kondisi lain yang lebih kompleks, seperti gangguan saluran udara pada anak.
Tips Mengatasi Anak Tidur Mangap
Jika si Kecil tampak kesulitan bernapas atau memiliki gejala lain bersamaan dengan pernapasan melalui mulut, pertimbangkan untuk konsultasikan ke dokter anak yang dapat membantu memeriksa kondisi yang mungkin menghalangi saluran napas, meresepkan obat untuk infeksi, atau memesan pemeriksaan lebih lanjut.
Jika tidak, MomDad bisa mencoba hal-hal berikut di rumah:
- Humidifier dapat menambah kelembapan udara dapat membantu hidung yang tersumbat.
- Larutan saline. Beberapa semprotan larutan saline (air garam) mungkin membantu mengurangi hidung tersumbat. Ketika si Kecil sedikit lebih besar, MomDad dapat mencoba neti pot atau rinsing saline. Pastikan hanya menggunakan air keran yang telah direbus dan didinginkan atau air destilasi untuk keamanan dan kebersihan.
- Tetap terhidrasi. Pastikan si Kecil minum cukup air susu ibu atau formula untuk menghindari dehidrasi dan menjaga agar lendir tetap mengalir.
Jika anak mengalami gejala atau masalah kesehatan seperti yang disebutkan di atas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengevaluasi penyebabnya dan menentukan apakah perlu tindakan lebih lanjut atau pengobatan.
Referensi:
- Renee A. Alli, MD. Webmd. What to Know About Mouth Breathing In Babies and Children. September 04, 2023. https://www.webmd.com/children/what-to-know-about-mouth-breathing-in-babies
- Sanja Jelic, MD. Sleep Disorders. Very Well Health. August 13, 2023. https://www.verywellhealth.com/overview-of-common-sleep-disorders-3014775
- https://www.healthline.com/health/baby/baby-sleeps-with-mouth-open#treatments