5 Nutrisi pada Fresh Milk Pasteurisasi untuk Optimalkan Perkembangan Kognitif Anak!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Kognitif, Fresh Milk, Perkembangan
Perkembangan otak yang pesat pada si Kecil merupakan hal yang sangat penting, kan MomDad? Perjalanan membesarkan anak bukanlah hanya tentang memberikan makanan yang cukup, tetapi juga tentang menyulam masa depan yang cerah. Saat memandang mata si Kecil yang penuh rasa ingin tahu, kita tahu bahwa kita memiliki tanggung jawab yang tak tergantikan dalam membentuk fokus dan perkembangan kognitif mereka. Di tengah kegembiraan dan tantangan dalam mengasuh anak, terdapat satu aspek yang mendalam dan bermakna, yaitu nutrisi. Faktanya, mengoptimalkan fokus serta perkembangan kognitif anak bisa dibantu lewat asupan nutrisi, lho.
Susu sangat terkenal menjadi salah satu sumber nutrisi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Namun, MomDad jangan asal pilih sembarang susu. Susu yang dipilih haruslah yang mengandung nutrisi alami dan masih terjaga, sehingga seluruh nutrisinya mampu terserap oleh tubuh si Kecil.
Fresh milk pasteurisasi merupakan susu yang nutrisi alaminya masih terjaga. Pasalnya, fresh milk pasteurisasi menggunakan salah satu metode pengolahan pangan dengan cara memanaskan pada suhu tertentu dalam waktu cepat untuk membunuh bakteri yang tidak menguntungkan atau menyebabkan sakit. Proses ini juga dapat meningkatkan umur simpan produk.
Susu fresh milk pasteurisasi muncul sebagai salah satu pilihan yang penuh manfaat. Susu ini tidak hanya mengandung protein untuk pertumbuhan tulang yang kuat, tetapi juga mengemas sejumlah nutrisi penting yang berperan khusus dalam mengoptimalkan fokus dan perkembangan kognitif anak.
Nah, MomDad mau tahu apa saja nutrisi yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan kognitif anak? Scroll down, yuk!
Protein
Protein mengandung asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Asam amino esensial ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh melalui pola makan sehari-hari. Selain itu, protein juga berperan dalam produksi neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang memungkinkan komunikasi antar sel-sel otak. Neurotransmiter berperan penting dalam pengaturan mood, perhatian, dan fungsi kognitif lainnya.
Asam Lemak Omega 3
Otak terdiri dari sekitar 60% lemak, di mana ketika kekurangan lemak, maka dapat berdampak negatif pada kecerdasan dan perilaku anak. Docosahexaenoic Acid (DHA) adalah lemak omega 3 yang penting untuk perkembangan otak. Hal ini sangat penting, terutama pada trimester ketiga, ketika otak bayi berkembang paling cepat dan merupakan lemak struktural utama di otak dan mata. Oleh karena itu, lemak omega 3 dinilai sangat baik untuk perkembangan kognitif sejak lahir dan seterusnya.
Vitamin & Mineral
Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral, seperti zat besi, folat, dan vitamin B12. Defisiensi mikronutrien dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius, salah satunya anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin, sehingga menyebabkan kelelahan, kelemahan, sesak napas dan pusing. Jika diabaikan, maka dapat menyebabkan kesulitan di masa depan yang berkaitan dengan pendidikan atau pekerjaan.
Magnesium
Magnesium sering dijuluki sebagai obat penenang alami karena memiliki efek menenangkan pada sistem saraf pusat, sehingga sangat bermanfaat bagi anak yang hiperaktif dan kurang fokus. Magnesium penting untuk aktivitas stimulasi listrik otak atau biasa disebut otak fokal.
Kalsium
Selain baik untuk kesehatan tulang, kalsium juga memiliki peran penting dalam fungsi otak. Kalsium memungkinkan sekelompok sel, yang disebut astrosit, untuk mendukung pemrosesan informasi. Dikatakan bahwa pada seseorang dengan kadar kalsium serum rendah (hipoparatiroid), terdapat gangguan fungsi kognitif, kesulitan memfokuskan perhatian, gangguan memori, depresi, dan ansietas.
Jadi, untuk bantu mengoptimalkan fokus serta perkembangan kognitif anak, jangan lupa berikan asupan makanan yang mengandung kelima nutrisi di atas, ya! Selain makanan, kelima nutrisi di atas juga dapat ditemukan dalam jenis susu fresh milk pasteurisasi, seperti Greenfields Fresh Milk. Produk ini terbuat dari 100% susu segar melalui proses pasteurisasi, sehingga nutrisi alami di dalamnya masih terjaga karena diproses dengan suhu yang relatif rendah dibanding jenis susu lainnya. Susu ini baik untuk bantu mengoptimalkan tumbuh kembang serta melengkapi nutrisi harian yang dibutuhkan si Kecil.
Kemampuan fokus dan kognitif si Kecil dapat didukung oleh Greenfields Fresh Milk melalui nutrisi alami yang terdapat di dalamnya, seperti Protein, Zinc, Magnesium, Vitamin, Kalsium, serta nutrisi berkualitas lainnya sehingga mudah diserap oleh tubuh. Semakin mudah diserap tubuh, semakin banyak manfaat nutrisi yang didapat untuk Extra Proteksi.
Dalam satu gelas Greenfields Fresh Milk setara dengan nutrisi berkualitas pada makanan, seperti:
- 414mg Kalsium pada 0,8 kg brokoli
- 307mg Fosfor pada 12 buah apel besar
- 1.35mg Zinc pada 20 gr king crab
Nah, jadi sangat worth it untuk konsumsi Greenfields Fresh Milk karena banyak manfaat nutrisi yang bisa didapat dari hanya 1 gelas saja untuk tumbuh kembang si Kecil.
Selain itu, Greenfields Fresh Milk juga mengandung BioActive, kandungan yang tidak ada pada jenis susu lain. Nutrisi BioActive dapat memperbaiki jaringan tubuh, memberikan manfaat seperti, sumber antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker.
Greenfields Fresh Milk hadir dalam berbagai pilihan rasa, mulai dari Full Cream, Chocomalt dan Strawberry, Moccachino, dan masih banyak lagi. Pilihan ukurannya pun bervariasi, mulai dari 200 mL, 500 mL, 1000 mL, dan 1890 mL. Jangan khawatir, rasa fresh milk-nya segar dan tidak bikin eneg, lho.
Perlu diingat bahwa bayi di bawah usia 1 tahun belum boleh mengonsumsi susu sapi segar/fresh milk. ASI tetap merupakan asupan terbaik bagi bayi. Jangan lupa, lengapi dengan MPASI yang adekuat saat bayi memasuki usia 6 bulan.
Tertarik mencoba? MomDad bisa dapatkan Greenfields Fresh Milk di e-commerce mulai dari Rp13.000 – Rp38.000.
Referensi:
- Egan B, et al. The effect of diet on the physical and mental development of children: views of parents and teachers in four European countries. British Journal of Nutrition. Published online ahead of print, http://dx.doi.org/10.1017/S000711451500032X
- World Health Organization. Micronutrients. https://www.who.int/health-topics/micronutrients#tab=tab_1
- Jurnal: Hu, F. B. (2003). Protein, body weight, and cardiovascular health. The American journal of clinical nutrition, 78(3), 508S-513S. Link ke Abstrak.
- J Endocrinol Invest. 2022; 45(10): 1909–1918. Published online 2022 Jun 25. doi: 10.1007/s40618-022-01822-6