Anak Sakit, Boleh Nggak sih Dikerokin?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Penyakit, Kerokan, Kesehatan Anak, Mitos atau Fakta
Pernahkah MomDad mendengar kalau kerokan bisa bikin badan jadi lebih enteng? Banyak orang percaya kalau lagi merasa demam atau masuk angin, bisa diredakan dengan kerokan. Tapi, tahukah MomDad kalau kerokan itu nggak selalu aman lho, terutama untuk bayi?
Bolehkah Bayi Kerokan?
Kerokan adalah tindakan menggesekkan suatu benda pada kulit untuk melebarkan pembuluh darah di bawah kulit sehingga diharapkan memberikan efek nyaman pada tubuh.
Bagaimana jika benda tersebut digesekkan di kulit bayi? Sayangnya, bayi masih memiliki kulit yang tipis dan sensitif, sehingga dikhawatirkan tindakan kerok beserta bahan yang digunakan untuk mengerok tersebut bisa menimbulkan iritasi, bahkan nyeri, luka, bengkak, dan infeksi. Selain itu, bayi juga bisa jadi rewel dan nggak nyaman karena sensasi kerokan yang aneh. Maka dari itu, kerokan tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia 1 tahun.
Efek Samping Kerokan pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Tidak hanya bayi, kerokan juga tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Kerokan pada anak bisa memiliki efek samping, terutama karena kulit dan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Nyeri saat tindakan mengerok.
- Iritasi akibat minyak atau bawang yang digunakan untuk mengerok. Kulit anak lebih tipis dan lembut dibandingkan orang dewasa. Selain menyebabkan memar kemerahan, kandungan pada minyak atau bawang juga dapat menimbulkan iritasi.
- Iritasi kulit berlanjut menjadi peradangan, bahkan kuman bisa masuk ke dalam luka dan menginfeksi. Proses kerokan melibatkan gesekan yang bisa merusak lapisan pelindung kulit, meningkatkan risiko infeksi jika alat yang digunakan tidak bersih atau kulit terluka.
- Bayi tidak nyaman saat dikerok dan menjadi rewel, begitu juga dengan anak yang lebih besar. Anak-anak mungkin merasa tidak nyaman atau takut dengan sensasi kerokan, yang bisa berdampak buruk secara psikologis.
Cara yang Lebih Aman untuk Mengatasi Masuk Angin pada Bayi
Perlu MomDad ketahui, kerokan bukanlah metode yang diakui dalam pengobatan medis, terutama untuk anak-anak. Masuk angin atau gejala flu pada anak, lebih baik diatasi dengan istirahat, hidrasi yang cukup, dan pengobatan yang direkomendasikan dokter.
Nah, daripada melakukan hal-hal yang berisiko membahayakan si Kecil, MomDad bisa melakukan beberapa hal berikut ini di rumah:
- Kompres hangat: Letakkan kompres hangat di dahi atau tubuh bayi untuk meredakan demam.
- Berikan ASI lebih sering: ASI mengandung zat antibodi yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
- Jaga kebersihan: Pastikan lingkungan sekitar bayi bersih dan steril.
Jadi, sekarang sudah tahu kan, MomDad! Kerokan bukanlah pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pada bayi dan anak-anak. Lebih baik mengutamakan metode pengobatan yang sudah terbukti aman dan efektif, seperti yang dianjurkan oleh dokter. Jika menemukan gejala yang mengkhawatirkan pada kesehatan si Kecil, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter, ya!
Referensi: