Body image atau&nbsp; citra diri adalah bagaimana seseorang mempersepsikan atau mencitrakan tubuhnya bila dibandingkan dengan gambaran atau kriteria tubuh ideal di dalam benaknya, 'Kriteria' ini mungkin sesuai atau tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapinya saat ini.&nbsp;Pada masa remaja, yang merupakan masa transisi dari masa anak ke masa dewasa, terjadi berbagai perubahan fisik, kognitif, dan emosional. Masa transisi ini sering mengakibatkan masalah body image atau citra diri pada anak remaja. Mereka bisa saja merasa tubuhnya tidak ideal, kemudian merasa tidak nyaman, tidak puas dan tidak bahagia dengan bentuk dan ukuran tubuhnya.&nbsp;Lantas, sebagai orang tua bagaimana cara membentuk body image pada anak? Yuk, simak beberapa hal berikut ini!Persepsi body image yang sehat bagi remaja<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666496489731-267dc067.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1176706603-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Body image yang sehat sangatlah penting. Remaja harus merasa bahagia, nyaman, dan dapat menerima tubuhnya. Rasa percaya diri dan kesehatan jiwa akan tercapai apabila remaja juga memiliki persepsi yang baik mengenai makan, makanan, dan aktivitas fisik.&nbsp;Body image yang sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keluarga, perlakuan lingkungan atau teman sebaya, media sosial, latar belakang budaya, dan lain-lain. Perubahan yang terjadi akibat pubertas juga merupakan faktor penting yang memengaruhi body image. Selama masa pubertas, tubuh remaja mengalami berbagai perubahan fisik yang terjadi bersamaan dengan keinginan remaja untuk diterima oleh lingkungannya.&nbsp;Peran MomDad dalam pembentukan body image positif&nbsp; <img src="https://storage.primaku.com/editor/1666496705358-231a2e95.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1248452976-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tentu saja banyak yang bisa MomDad lakukan dalam pembentukan body image yang sehat seperti berikut ini:<ul><li style="text-align: justify;">Ajak bicara anak dan dengarkan pendapat serta perasaan mereka.</li><li style="text-align: justify;">MomDad dapat mengajak anak berdiskusi mengenai perubahan bentuk tubuh selama masa pubertas. Tanyakan pada anak mengenai kekhawatiran atau ketakutannya akan perubahan bentuk tubuhnya. Jika anak mengalami kebingungan, berikan dukungan dan pastikan ia mengerti bahwa perubahan yang terjadi adalah bagian dari pertumbuhan yang normal.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Diskusi mengenai gambaran tubuh di media sosial juga penting untuk dilakukan. Beberapa iklan maupun tayangan menimbulkan gambaran ideal yang tidak realistis bagi remaja. MomDad dapat menjelaskan bahwa gambaran ideal di media bukan merupakan gambaran yang harus terjadi di kehidupan nyata.&nbsp;</li></ul>Fokus pada anak sebagai manusia seutuhnyaPujilah anak untuk kemampuan dan pencapaiannya, bukan untuk penampilan atau bentuk tubuhnya. MomDad dapat mendorong anak agar puas dan bangga terhadap prestasi atau hal-hal yang tidak berkaitan dengan penampilan fisik, seperti selera humor, prestasi sekolah, atau keterampilan lain.&nbsp;Usahakan untuk memberikan afirmasi positif tentang apa yang dapat dilakukan tubuh mereka dan bukannya tentang bagaimana tubuh mereka terlihat. Misalnya, MomDad dapat memuji kemampuan anak untuk melempar bola sangat jauh atau melompat tinggi, bukan memuji otot mereka yang besar.&nbsp;Menjadi role model yang positif terkait body imageTunjukkan bahwa MomDad juga merasa nyaman dengan bentuk tubuh yang dimiliki. Beberapa hal positif yang dapat dilakukan adalah membuat pola makan sehat dan olahraga menjadi bagian dalam pola hidup keluarga, mengapresiasi hal-hal lain selain penampilan, mengusahakan tidak berkomentar mengenai bentuk tubuh orang lain, dan tidak menggoda atau mengejek orang lain terkait penampilan maupun bentuk tubuhnya.&nbsp;Tanda anak tidak nyaman dengan penampilannya<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666496807931-a3c6994d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1342037682-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Anak yang tidak nyaman dengan bentuk tubuh atau penampilannya bisa saja menimbulkan kekhawatiran. Tidak hanya pada dirinya sendiri tapi juga orang tua. Nah, beberapa hal ini merupakan tanda anak yang khawatir dan tidak nyaman dengan penampilannya:<ul><li style="text-align: justify;">Mengatakan dirinya jelek</li><li style="text-align: justify;">Membandingkanya penampilan atau bentuk tubuhnya dengan anak lain terus menerus</li><li style="text-align: justify;">Enggan keluar rumah karena penampilannya</li><li style="text-align: justify;">Terobsesi untuk kurus</li><li style="text-align: justify;">Menghabiskan banyak waktu untuk bercermin</li><li style="text-align: justify;">Mengaitkan makan dan makanan dengan rasa bersalah atau malu</li></ul>Jika anak mengatakan ingin makan dengan porsi atau komposisi yang berbeda, atau ingin melakukan lebih banyak olahraga, MomDad dapat mendukung dan memastikan bahwa alasan untuk melakukan hal-hal tersebut adalah alasan yang wajar dan sehat. Apabila anak menunjukkan tanda-tanda stress atau khawatir berlebihan mengenai bentuk tubuhnya, ajaklah ia menemui praktisi kesehatan, ya, MomDad.MomDad mau&nbsp;share&nbsp;informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Siapkan Hal Ini pada si Kecil agar Punya Body Image Positif Saat Remaja

siapkan-hal-ini-pada-si-kecil-agar-punya-body-image-positif-saat-remaja

Cara mengelola uang dengan bijak (sayangnya) tidak dijadikan pelajaran di bangku sekolah. Padahal pemahaman tentang mengatur uang merupakan instrumen penting yang perlu dimiliki seseorang untuk merancang masa depan. Agar anak pandai mengelola uang tak ada salahnya MomDad mencoba untuk memperkenalkan uang sejak dini. Bukan dalam arti mengarahkan si Kecil pada materialisme, tapi memberikan pemahaman mengenai cara kerja uang dan apa yang bisa dilakukan untuk mengelolanya.&nbsp;Tak perlu memulai dengan cara yang rumit karena dengan berbagai aktivitas sederhana berikut, MomDad bisa memperkenalkan uang pada anak dan membuat mereka lebih bijak dalam mengelolanya di masa depan!Memperkenalkan konsep uang dan mata uang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666495111595-3809f4c0.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-522801050-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Fase usia di atas 5 tahun anak bisa diperkenalkan pada konsep uang sebagai alat tukar atau pembayaran. Berikan penjelasan bagaimana uang digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari. Lalu jika si Kecil sudah mengerti, MomDad bisa menambah informasi seputar mata uang serta jenis-jenisnya.&nbsp;Ajarkan anak tentang berbagai nominal dan bentuk uang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666495332020-eb9c7b97.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-124638486-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ketika anak sudah mengetahui uang kenalkan berbagai nominal yang ada. Selain itu perkenalkan juga pada uang koin dalam berbagai jumlah. Dengan mengetahui nominal, anak bisa bertindak lebih cermat ketika membayar suatu barang, dan memastikan uang kembali diberikan dalam jumlah tepat.&nbsp;Ajak anak untuk menghitung uang sebelum membayar barang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666495403923-7a9b1b52.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-181072552-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ketika anak sudah mulai fasih dengan berbagai nominal ajak ia untuk terlibat dalam aktivitas pembayaran. Misal saat ke supermarket orang tua bisa mengajak anak untuk menghitung total harga barang yang ingin dibeli dan minta anak mengatur jumlah uang yang tepat. Lakukan hal ini saat orang tua membeli sedikit barang dan lakukan secara bertahap hingga anak fasih menghitung uang.&nbsp;Buat permainan seputar uang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666495613171-b1d42082.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-180844006-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Orang tua bisa membuat permainan kecil dengan anak. Seperti mengumpulkan uang dalam berbagai nominal dan minta anak melakukan berbagai variasi nominal untuk mencapai angka tertentu. Misal untuk angka Rp10.000, lihat apakah si Kecil bisa membuat variasi dari pecahan Rp1.000 sebanyak 10 lembar, Rp5.000 2 lembar atau Rp2.000 5 lembar.&nbsp;Belikan celengan dan kenalkan anak pada konsep menabung<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666495601936-8a7ed836.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-682417324-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Setelah anak cukup paham dengan konsep uang sebagai alat pembayaran dan biasa membantu melakukan aktivitas pembayaran saat berbelanja, MomDad bisa membelikan mereka celengan dan mulai mengenalkan pada kegiatan menabung. Pengenalan tentang uang pun akan berkembang menjadi aktivitas menabung dan berikan gambaran tentang menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk kebutuhan di masa mendatang maupun hal tak terduga. Langkah awal MomDad bisa memulai ajakan menabung dengan tujuan membeli barang yang mereka idam-idamkan.Nah, itu dia 5 tips mengenalkan rupiah sejak dini pada si Kecil. Apakah MomDad punya tips mengenalkan uang lainnya pada si Kecil? Yuk, share bersama MomDad lainnya di <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank">Forum Parenting</a>!Sumber foto: iStok

Mengenalkan Rupiah pada Anak, Begini Caranya!

mengenalkan-rupiah-pada-anak--begini-caranya-

Anak ngambek merupakan hal yang wajar. “Namanya juga anak-anak”, mereka mungkin belum mengerti bagaimana cara mengekspresikan emosinya sehingga kerap merengek dan menangis. MomDad tak perlu khawatir jika si Kecil ngambek. Yuk, pahami perilaku si Kecil, mengapa ia suka tiba-tiba ngambek!Alasan anak suka ngambek<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666426697147-67cf3216.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1015438082-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Perubahan perilaku anak-anak secara tiba-tiba biasanya disebabkan hal-hal berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Rasa lapar. Anak-anak akan berubah sikapnya ketika mereka merasa lapar terutama pada saat waktu makan. Sayangnya, hal ini kadang diabaikan karena MomDad mungkin sedang sibuk.</li><li style="text-align: justify;">Kelelahan. Merasa lelah atau kurang waktu beristirahat seringkali menjadi penyebab anak tiba-tiba menangis atau ngambek.</li><li style="text-align: justify;">Bosan. Kebanyakan anak-anak tidak bisa diam. Ketika orang dewasa sibuk dengan kegiatan sendiri, seringkali si Kecil diabaikan. Di sinilah ia akan merasa bosan dan mulai menangis.</li><li style="text-align: justify;">Mencari perhatian. Balita senang menjadi pusat perhatian, salah satu caranya dengan melampiaskan kemarahan.</li><li style="text-align: justify;">Meniru. Si Kecil mungkin melihat dan meniru anak lain atau orang dewasa yang sedang marah.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Tidak konsisten. Aturan yang tidak konsisten, misalnya ayah mengatakan “ya”, Mom mengatakan “tidak” untuk sebuah kegiatan akan membuatnya frustasi dan menyebabkan si Kecil marah.</li></ul>Tips menghadapi anak yang suka ngambek<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666426733848-7540b8c5.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1213977361-612x612 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Alihkan perhatian, tunjukkan sesuatu di luar jendela atau ajak pergi ke luar.</li><li style="text-align: justify;">Pindah tempat. Jika berada di tempat umum, pindahkan si Kecil ke tempat yang lebih tenang. Abaikan komentar atau tatapan orang lain dan hindari pertengkaran.</li><li style="text-align: justify;">‘Mainan di waktu marah’. Berikan alternatif untuk mengatasi kemarahannya, misalnya berikan gendang atau alat musik lainnya untuk mengatasi kebiasaan negatif.</li><li style="text-align: justify;">Ikut berteriak. Ikutlah berteriak beberapa saat, lalu kecilkan volume suara. Si Kecil mungkin akan menirukan suara kita dengan berbisik. Ini akan memperlihatkan bahwa kemarahan lebih baik diekspresikan dengan suara daripada kekerasan.</li><li style="text-align: justify;">Membuatnya senang. Jika ledakan kemarahan sudah reda, jelaskan bahwa kemarahan itu normal. Peluk dia, dan berikan ketenangan dengan mengusap pipi atau kepala si Kecil.</li></ul>Apakah si Kecil suka ngambek, MomDad? Sebelum mengatasi dengan cara di atas, jangan lupa untuk ketahui dulu penyebabnya, ya agar penanganannya tepat.Apakah MomDad punya tips lain dalam mendisiplinkan si Kecil? Yuk, share&nbsp;bersama MomDad lainnya&nbsp;di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Parenting</a>!&nbsp;Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Sumber foto: iStockReferensi: #JANGANSalah Mengasuh Anak

Si Kecil Suka Ngambek? Coba Atasi dengan Cara Ini, MomDad!

si-kecil-suka-ngambek--coba-atasi-dengan-cara-ini--momdad-

Rasanya tidak berlebihan jika menyebut sikap tantrum anak adalah hal terakhir yang ingin dihadapi para MomDad, ya. Terlebih jika kondisi ini terjadi di tempat umum. Selain harus menghadapi buah hati, perhatian dari orang sekitar jadi tekanan tambahan yang terkadang membuat MomDad ikut merasa panik dan kalut saat menghadapi situasi ini. Nah, agar situasi ini dapat dihadapi dengan lebih tenang, tak ada salahnya bagi MomDad untuk mengetahui hal apa saja yang sebaiknya dihindari saat si Kecil tantrum melalui penjelasan di bawah ini!Ikut tantrum<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666425694141-7cd1e52d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul(8).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pada saat anak tantrum, ia sedang meluapkan emosi negatif yang tidak ia kenali sebelumnya. Tugas MomDad adalah membantunya meregulasi emosi negatif tersebut. Hindari ikutan tantrum bila si Kecil tantrum, ya MomDad!Meninggalkan si Kecil sendirian<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666425726475-ca71dcc4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="TANTRUM.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Anak akan menunjukkan temper tantrum pada&nbsp; orang atau lingkungan yang aman baginya. Ketika anak tantrum, ia membutuhkan orang terdekat yang paling ia percaya (MomDad) untuk membantunya menenangkan diri.Membiarkan perilaku menyakiti diri<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666425742276-bf707013.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="TANTRUM 3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bila anak sudah cenderung menyakiti diri sendiri ketika tantrum, MomDad perlu menghentikannya. Situasi ini bisa dilakukan dengan memeluk si kecil, menggendong, atau mengusap tubuhnya, berikan rasa ketenangan agar amarah si kecil bisa mereda.&nbsp;Tidak memahami kondisi si Kecil<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666425758037-681c9c3a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="TANTRUM 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kondisi tantrum terutama di tempat umum, kadang terjadi karena si Kecil mengalami situasi yang membuatnya tidak nyaman. Seperti waktu tidur yang kurang, atau jam makan yang bergeser. Dalam kondisi yang tidak terpenuhi kebutuhan makan atau istirahatnya akan sangat mudah bagi si Kecil untuk merasa kesal dan menghadapi emosi. Untuk mencegah hal ini MomDad bisa membawa makanan si Kecil saat bepergian, atau berikan si Kecil waktu istirahat yang cukup sebelum bepergian.Tidak memberi pengalihan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666425880279-00b86daf.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul(9)(10).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat anak mengalami tantrum MomDad bisa memberikan pengalihan atau distraksi alih-alih membiarkan si Kecil terus mengerang. Ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk membuat perhatian anak jadi teralihkan, seperti mengajaknya ke ruangan lain, memberikan jenis mainan lain yang sifatnya lebih aman (memiliki tekstur lembut), atau mencoba menyanyikan lagu kesukaannya.Setelah si Kecil tenang dan tak lagi emosi, MomDad bisa menjelaskan pada si Kecil mengenai situasi yang terjadi dan alasan mengapa sikap tantrumnya merupakan hal yang tidak baik.Menyerah pada tantrum si Kecil<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666426048195-9e7ad9ed.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul(11) (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Terkadang anak bersikap tantrum untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Untuk mencegah anak menggunakan tantrumnya untuk mendapatkan hal-hal yang ia inginkan, MomDad perlu konsisten dalam menghadapi tantrum. Saat merasa ingin menyerah, MomDad bisa mengambil jeda sebentar dengan berpindah ruang, melakukan teknik pernapasan untuk menenangkan pikiran. Saat emosi diri kembali stabil, coba berbicara dan tatap mata anak dalam posisi yang sejajar.Menyuruh si Kecil berhenti menangis atau marah<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666426226992-1cb35704.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1215430402-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Anak yang tantrum sedang berhadapan dengan emosi negatif yang belum ia mengerti atau belum bisa ia kelola. Daripada menyuruhnya menekan emosi negatif yang ia rasakan, bantulah si Kecil mengerti bahwa ia sedang marah, kecewa, atau sedih, dan bantulah ia meregulasi emosi negatif tersebut.Yuk, hindari lakukan hal-hal di atas saat si Kecil tantrum agar MomDad tidak ikutan tantrum.Apakah MomDad punya tips lain dalam mendisiplinkan si Kecil? Yuk, share&nbsp;bersama MomDad lainnya&nbsp;di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Parenting</a>!&nbsp;Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Hindari Lakukan Ini Saat si Kecil Tantrum, MomDad!

hindari-lakukan-ini-saat-si-kecil-tantrum--momdad-

Mengajarkan disiplin pada anak penting dilakukan oleh para orang tua. Sebab, manfaatnya bisa si Kecil bawa hingga ia dewasa nanti. Nah, untuk menanamkan kedisiplinan pada diri si Kecil, MomDad perlu melakukan dan menekankan beberapa hal pada diri MomDad. Yuk, simak penjelasan di bawah agar sukses mendisiplinkan si Kecil!Konsisten<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666402708241-2ff182e5.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1370455045-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ini adalah kunci utama kedisiplinan. MomDad harus konsisten dengan aturan yang diterapkan kepada anak. Jangan mengubah aturan hanya karena MomDad malas atau takut anak akan marah dan rewel.Gunakan kalimat sederhana dan pendek<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666402757169-606c4443.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1297769230-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Gunakan kalimat yang sederhana dan pendek, seperti “duduk di kursi, ya!” daripada kalimat panjang, seperti “Kak, ayo jangan duduk di meja seperti itu, nanti kamu jatuh, lho!” Anak jauh lebih mengerti kalimat sederhana dan pendek.Sabar<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666402766204-43b5f89b.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1030198542-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Mendisiplinkan anak terkadang membuat orang tua jadi emosional. Tapi ingat, mood negatif MomDad dapat sangat memengaruhi si Kecil karena ia jadi tak mendengar apa yang MomDad katakan, melainkan hanya melihat emosi MomDad saja.Respons cepat<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666402787712-77f586a8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1369684340-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Jangan menunggu untuk mendisiplinkan batita. Segera respons saat si Kecil melakukan sesuatu yang tidak sesuai aturan. Saat ia meloncat-loncat di atas kursi, misalnya, segeralah menegurnya.Fokus pada perilakunya, bukan dirinya<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666402802552-3ea27615.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1293109806-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pastikan untuk tidak pernah melabeli anak dengan jelek, atau tidak baik. Ingat, yang tidak baik adalah perilakunya, bukan dirinya. Selain itu, jangan lupa untuk jadi contoh yang baik ya, MomDad.Apabila si Kecil melanggar aturan, MomDad bisa coba terapkan dua hal berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Time out</li></ul>Teknik ini cukup berhasil untuk diterapkan pada anak. Minta ia pergi ke satu sudut ruangan tertentu tanpa mainan dan diam di situ untuk beberapa lama, tanpa perhatian MomDad. Kehilangan perhatian dari MomDad adalah cara paling efektif untuk menyampaikan “pesan” pada anak. Durasi time out disesuikan dengan usia si Kecil.<ul><li style="text-align: justify;">Ajari konsekuensi</li></ul>Anak dapat mulai diajari mengenai konsekuensi secara sederhana Misalnya jika tidak segera membereskan mainan setelah selesai bermain, ia akan kehilangan waktu membaca buku bersama sebelum tidur.Itulah 5 cara yang bisa MomDad terapkan untuk melatih disiplin kepada si Kecil. Selamat mencobanya di rumah, MomDad!Apakah MomDad punya tips lain dalam mendisiplinkan si Kecil? Yuk, share&nbsp;bersama MomDad lainnya&nbsp;di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Parenting</a>!&nbsp;Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Sumber foto: iStock Referensi: #JANGANSalah Mengasuh Anak

Ajarkan Disiplin pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

ajarkan-disiplin-pada-si-kecil-dengan-cara-ini--yuk-

Perkembangan literasi pada anak meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang dibutuhkan untuk dapat berkomunikasi melalui media komunikasi tertulis. Perkembangan literasi ini sangat penting karena merupakan bekal dasar anak untuk sekolah, bersosialisasi, serta kemampuan untuk memecahkan masalah, pembuatan keputusan, kemandirian, hingga pengaturan keuangan.Dimulainya perkembangan literasi anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666338839967-8255f9f8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-889451116-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baca Juga:&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/55j5" title="https://primaku.page.link/55j5" target="_blank" style="background-color: unset;">Tahapan Berbicara pada Anak Berdasarkan Usia</a>Setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda. Namun, tidak sedikit juga MomDad yang bertanya-tanya kapan anak mulai bisa membaca, menulis, dan, berhitung? Nah, sebenarnya perkembangan literasi pada seorang anak telah dimulai sejak lahir.&nbsp;Perkembangan literasi memiliki tahapan-tahapan yang perlu MomDad ketahui, seperti:Tahap 0Pada tahap ini biasa disebut sebagai tahapan pra-baca atau pre-reading stage. Tahapan ini terjadi ketika Mom maupun pengasuh utama berbicara kepada si Kecil, membacakan cerita, dan menulis. Pada tahap ini, anak mulai belajar menyadari adanya bahasa lisan dan bahasa tertulis.Tahap pertamaTahapan ini dimulai pada tahun-tahun pertama kehidupan ketika anak mengenal pola alfabet untuk mulai belajar membaca.Tahap keduaTahap kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama yaitu terjadi ketika anak mulai terbiasa melihat bentuk-bentuk huruf dan dapat membaca secara otomatis.Tahap ketigaTahapan ini terjadi pada akhir masa sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). Nah, tahapan ini merupakan penyempurnaan kemampuan membaca dan menulis anak.Tahap keempatTahap keempat terjadi pada masa sekolah menengah atas (SMA). Pada tahapan ini, anak akan mulai mengembangkan perspektif mengenai bacaan dan tulisan.Tahap kelimaTahapan terakhir pada literasi anak yaitu pada saat anak memasuki dunia perkuliahan dan seterusnya.Jadi, sebelum anak mampu belajar membaca, menulis dan berhitung, mereka harus bisa mengembangan kemampuan dasar dari literasi. Nah, kemampuan dasar dalam literasi ini meliputi:<ul><li style="text-align: justify;">Kemampuan berbicara</li><li style="text-align: justify;">Kemampuan mendengar</li><li style="text-align: justify;">Memahami</li><li style="text-align: justify;">Memperhatikan</li><li style="text-align: justify;">Menggambar</li></ul>Seiring pertambahan usia anak, mereka harus mampu mempelajari hubungan antar huruf dan dengan bunyi yang dihasilkan ketika seseorang berbicara. Untuk menstimulasi kemampuan tersebut, anak harus berikan penggambaran dengan berbagai kata untuk mendeskripsikan gambar dan benda.Maka dari itu, MomDad disarankan untuk sering berkomunikasi dengan anak dengan cara membaca bersama, serta bermain menggunakan suara-suara dan bunyi berbagai huruf sejak anak masih kecil.Selain itu, berdasarkan situs resmi IDAI, MomDad bisa ajarkan anak membaca, menulis, dan berhitung sejak dini. Sebab, tidak pernah ada kata ‘terlalu dini’ untuk belajar, selama aktivitas yang diberikan sesuai dengan usia dan tahapan perkembangan anak.Sebaiknya MomDad tidak memaksakan anak untuk menguasai keterampilan yang berada di atas tahapan yang sudah dicapainya. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki waktu dan kecepatan tersendiri untuk belajar yang tidak dapat dibandingkan dengan anak lainnya.MomDad mau&nbsp;share&nbsp;informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Daftar bacaan:<ul><li style="text-align: justify;">Vaughn-Blount K, Burger A, Chong I, Rudd LC, Kelley HM, Mazur-Mosiewicz A, Lang MJ. Literacy development: encyclopedia of child behavior and development. 2011.</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak </a></li></ul>Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Tahapan Literasi Anak yang Perlu MomDad Ketahui

tahapan-literasi-anak-yang-perlu-momdad-ketahui

Cegukan pada orang dewasa tentu sangat mengganggu, sehingga melakukan berbagai cara untuk menghentikan cegukan. Jika bayi yang mengalami hal tersebut, MomDad pun berpikiran hal tersebut akan mengganggu bayi.&nbsp;Padahal, cegukan bisa jadi salah satu tanda bahwa si Kecil tumbuh secara normal, lho. Namun, dengan catatan cegukan tidak mengganggu kualitas tidur dan napsu makannya. Nah, untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan MomDad saat si Kecil cegukan, yuk simak beberapa hal ini!Penyebab cegukan pada bayi?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666336714747-a6710abe.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1373215340-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baca Juga:&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/kDxW" title="https://primaku.page.link/kDxW" target="_blank">Wajib Tahu! Ini Hal yang Paling sering Ditanyakan seputar Gumoh</a>Cegukan adalah kontraksi mendadak yang tak disengaja pada otot yang membatasi rongga dada dengan rongga perut (diafragma). Akibatnya, timbul hisapan udara secara mendadak masuk ke dalam paru yang melewati ruang antara pita suara. Kontraksi mendadak tersebut dapat disebabkan oleh makan terlalu cepat, minum terlalu dingin, makan panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras.Cegukan biasanya akan hilang sendiri atau hilang saat si Kecil tidur. Bila cegukan berlangsung terus menerus selama lebih dari satu jam, maka MomDad harus membawa si Kecil ke dokter.Beberapa hal yang harus dilakukan MomDad saat bayi cegukan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666336728144-c0ea527f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1206853356-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baca Juga:&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/pfQo" title="https://primaku.page.link/pfQo" target="_blank">Apa yang Harus MomDad Lakukan Saat si Kecil Gumoh?</a>Meski cegukan merupakan reaksi fisik yang normal dan akan hilang sendiri, namun ada beberapa cara yang dapat membantu menghentikan cegukan, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Berikan minum air hangat</li><li style="text-align: justify;">Menarik napas dalam, tahan sebentar lalu dihembuskan (pada anak yang lebih besar)</li><li style="text-align: justify;">Tidur berbaring dengan lutut ditekuk</li><li style="text-align: justify;">Meletakkan kantong kertas di depan mulut dan mencoba bernapas dari kantong kertas itu selama beberapa menit (pada anak yang lebih besar)</li></ul>Untuk mencegah terjadinya cegukan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Jangan memberikan makan atau minum terlalu cepat</li><li style="text-align: justify;">Jangan mengajak bercanda bayi sesaat setelah minum susu, berikanlah waktu istirahat sekitar setengah jam setelah bayi minum susu.</li><li style="text-align: justify;">Usahakan jangan memasukkan udara terlalu banyak saat minum susu.</li><li style="text-align: justify;">Sendawakan bayi setelah minum susu</li></ul>Selain itu, MomDad juga perlu mewaspadai kalau cegukan si Kecil mulai tidak terkendali, terlalu sering, dan terjadi terus menerus sehingga membuatnya tidak nyaman, MomDad bisa berkonsultasi ke dokter, ya. Dengan begitu, dokter akan memberikan pertolongan yang tepat dengan kondisi si Kecil.&nbsp;MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil? Yuk, tanyakan pada ahli di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>!&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh dokter spesialis anak, lho. Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ketahui Penyebab dan Gejala Cegukan pada Bayi

ketahui-penyebab-dan-gejala-cegukan-pada-bayi

Banyak yang menyebut 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan masa yang penting. Periode ini tidak akan terulang dan tidak terjadi pada kelompok usia lain, sehingga disebut dengan periode emas,&nbsp;Namun, mungkin beberapa orang tua, terutama orang tua baru belum menyadari pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (HPK) pada anak. Nah, artikel ini akan mengulas mengenai HPK yang perlu jadi perhatian penting para orang tua. Yuk, simak!Pengertian 1000 hari pertama kehidupan?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666324187888-50e3bd82.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1359696144-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> 1000 hari pertama kehidupan adalah masa yang dimulai sejak masa janin hingga anak berusia 2 tahun. Masa ini sering disebut sebagai masa emas karena pada masa ini terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat yang akan sangat memengaruhi perjalanan hidup anak selanjutnya. Masa yang sangat penting ini tidak akan terjadi lagi pada kehidupan anak selanjutnya.Jika dihitung, seluruh jumlah hari dari Mom melahirkan hingga anak berusia 2 tahun adalah 1000 hari. Periode emas ini juga kerap disebut sebagai golden age.&nbsp;Pentingnya memantau 1000 hari pertama kehidupan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666324245483-93fb323c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1404040282-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Dalam 2 tahun pertama kehidupan pasca lahir, massa otak akan sudah berkembang hingga mencapai 80% massa dewasa. Bila terjadi gangguan tumbuh kembang dalam 1000 hari pertama kehidupan tersebut, dapat terjadi gangguan yang berisiko berdampak permanen dan tidak dapat diperbaiki.&nbsp;Selain hambatan pertumbuhan fisik dan otak, gangguan metabolik juga dapat terjadi akibat masa 1000 HPK yang tidak optimal. Dapat terjadi gangguan metabolism lemak dan protein yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes melitus dan penyakit jantung koroner pada usia dewasa.Apa yang harus dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1666324286819-dc0df03e.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-541002458-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Semua orang tua pasti ingin melihat anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan sempurna. Nah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan MomDad pada 1000 HPK anak. Apa saja?<ul><li style="text-align: justify;">Memastikan ibu hamil makan bergizi dan kontrol rutin kehamilan</li><li style="text-align: justify;">Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI dan melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun</li><li style="text-align: justify;">Melakukan stimulasi untuk mendukung perkembangan optimal</li><li style="text-align: justify;">Melengkapi imunisasi yang dianjurkan</li><li style="text-align: justify;">Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat</li></ul>Nah, itu dia pentingnya mengoptimalkan segala aspek di 1000 hari pertama kehidupan si Kecil. Semangat untuk selalu memberikan yang terbaik bagi anak, ya, MomDad!MomDad mau&nbsp;share&nbsp;informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Siapkan Hal Ini pada si Kecil agar Punya Body Image Positif Saat Remaja

Siapkan Hal Ini pada si Kecil agar Punya Body Image Positif Saat Remaja

Mengenalkan Rupiah pada Anak, Begini Caranya!

Mengenalkan Rupiah pada Anak, Begini Caranya!

Si Kecil Suka Ngambek? Coba Atasi dengan Cara Ini, MomDad!

Si Kecil Suka Ngambek? Coba Atasi dengan Cara Ini, MomDad!

Hindari Lakukan Ini Saat si Kecil Tantrum, MomDad!

Hindari Lakukan Ini Saat si Kecil Tantrum, MomDad!

Ajarkan Disiplin pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

Ajarkan Disiplin pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

Tahapan Literasi Anak yang Perlu MomDad Ketahui

Tahapan Literasi Anak yang Perlu MomDad Ketahui

Ketahui Penyebab dan Gejala Cegukan pada Bayi

Ketahui Penyebab dan Gejala Cegukan pada Bayi

Pentingnya Memantau Pertumbuhan Bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Pentingnya Memantau Pertumbuhan Bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupan