Nama <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/maureen.hitipeuw/" title="https://www.instagram.com/maureen.hitipeuw/" target="_blank">Maureen Hitipeuw</a> mungkin tidak terdengar asing bagi para single mom. Maureen, yang kerap disapa Oyen, adalah salah satu sosok ibu tunggal yang memberi pengaruh besar terhadap single mom Indonesia. Melalui komunitas <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/singlemomsindonesia/" title="https://www.instagram.com/singlemomsindonesia/" target="_blank">Single Moms Indonesia</a>, ia merangkul para ibu tunggal dan berhasil menjadi salah satu komunitas yang memberi dampak positif pada dunia.&nbsp; Bagaimana cerita Maureen dalam membentuk Single Moms Indonesia? Yuk, simak interview spesial kami di perayaan ulang tahun PrimaKu yang ke-5 berikut!Mendirikan Single Moms Indonesia<img src="https://storage.primaku.com/editor/1658123369288-0b401a27.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="72121504_2432275663766230_416742706124932969_n.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Berkat pengalaman pribadi, di mana Maureen punya keinginan mencari tempat yang aman dan nyaman untuk ngobrol, ia pun mendirikan komunitas Single Moms Indonesia. Proses berdirinya komunitas ini pun tidak instan. Saat proses healing setelah bercerai, Maureen aktif menulis blog dan berbagi perasaan sebagai single mom. Dari situ, ternyata banyak yang memberi komentar.&nbsp;Lalu, pada 2012, ia diundang di acara acara launching buku antologi yang ditulis oleh ibu tunggal. Dari situ benih keinginannya untuk punya komunitas single mom pun muncul. Ia sadar kalau dirinya nggak sendiri dan single mom di luar sana butuh support. 2 tahun kemudian, teman-teman single mom nya mendorong Maureen untuk membuat komunitas single mom. Kemudian, lahirlah Single Moms Indonesia pada 8 September 2014.Dengan landasan ingin mengubah stigma negatif single mom yang kerap dijadikan meme, clickbait, atau iklan di belakang truk, Single Moms Indonesia melakukan edukasi kepada masyarakat melalui sosial media kalau stigma itu salah. "Kita sadar kalau mau mengubah stigma itu akan butuh waktu lama. Tapi yang paling penting dari semuanya adalah menguatkan para single mom dulu, karena kalau mereka sudah kuat secara emosional, mau ditempa stigma apapun, mereka nggak akan goyang."Terus merangkul para single moms di IndonesiaSelama 8 tahun berdiri, Single Moms Indonesia berhasil meraih achievement terbesar. Pada tahun 2018, Single Moms Indonesia dipilih oleh Facebook sebagai komunitas yang memiliki dampak positif di dunia. Pasalnya, selain berbagi kisah, komunitas ini juga memiliki program yang bertujuan untuk memberdayakan ibu tunggal. Programnya pun bermacam-macam, mulai dari kelas menulis, membuat sosis homemade, belajar canva, belajar sosial media, hingga acara keagamaan. Bahkan, anggota Single Moms Indonesia berhasil menerbitkan buku antologi yang ditulis oleh 16 member, di mana mereka telah menyelesaikan program kelas menulis.&nbsp;"Mungkin kita nggak bisa bantu teman-teman dalam bentuk finansial. Tapi paling nggak, kita bisa ngasih kailnya dan kita ajarkan gimana mancing ikannya, bagaimana mereka kembangkan usahanya, jadi pengusaha, atau jadi karyawan yang kerjanya maksimal," jelas Maureen.Bangga menjadi single momDi usia Maureen yang tak lagi muda, yaitu 43 tahun, ia bangga berada di titik sekarang sebagai single mom. "Justru karena aku jadi single mom, karierku yang sekarang ada. Ternyata setelah mengelola komunitas dan mendapatkan sertifikasi manager dari Facebook, akhirnya aku punya pekerjaan dari sertifikasi ini. Aku bangga sama diri sendiri, ternyata bisa ya sejauh ini melangkah. Di awal, ketakutanku padahal banyak banget, ngerasa gak percaya diri, minder harus bersaing dengan yang usia muda saat nyari kantor lagi. Aku pernah ditanya tentang perasaan jadi single mom, aku merasa sudah di titik berterima kasih karena bercerai."Dengan memutuskan berpisah, ternyata hal itulah yang mengantarkannya melakukan perjalanan, bukan untuk mencari diri sendiri, melainkan menemukan siapa dia seutuhnya sebagai perempuan dan ibu.&nbsp;Semoga impian Maureen untuk mematahkan stigma negatif tentang single mom, perlahan dapat terwujud, ya melalui Single Moms Indonesia dan semangat untuk para single mom di luar sana!Sumber foto: Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/maureen.hitipeuw/" title="https://www.instagram.com/maureen.hitipeuw/" target="_blank">@maureen.hitipeuw</a><div style="text-align: justify;"></div>

Mengenal Maureen Hitipeuw, Sosok yang Merangkul Sesama Ibu Tunggal Lewat Komunitas Single Mom Indonesia

mengenal-maureen-hitipeuw--sosok-yang-merangkul-sesama-ibu-tunggal-lewat-komunitas-single-mom-indonesia

Menanti lahirnya calon buah hati pertama, merupakan hal yang paling dinanti bagi tiap orang tua. Maka, tak jarang MomDad yang akan segera dianugerahi buah hati, mulai menyiapkan berbagai macam perlengkapannya dari jauh-jauh hari sebelum persalinan.&nbsp;Tak jarang, belanja perlengkapan bayi membuat MomDad 'lapar mata.'&nbsp;Nah, supaya nggak boros, MomDad dapat melakukan hal ini sebelum membeli kebutuhan si Kecil!Buat daftar perlengkapan yang dibutuhkanBuatlah daftar belanja perlengkapan si Kecil secara terperinci. Mulai dari pakaian, popok bayi, kebutuhan menyusui, kebutuhan mandi, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan MomDad untuk memilah barang mana yang akan dibeli dan mungkin bisa pinjam dari saudara atau teman.Prioritaskan barang yang lebih pentingMemang, perlengkapan untuk bayi itu terlihat sangat lucu, sampai-sampai membuat MomDad 'kalap' saat belanja. Perlu diingat, jauhi kebiasaan membeli sesuatu hanya karena lucu. Cobalah lebih bijak saat belanja kebutuhan si Kecil dengan memprioritaskan barang yang lepih penting, seperti popok bayi, pakaian, perlengkapan menyusui, atau perlengkapan mandi yang bisa dipakai dalam waktu jangka panjang.Berburu barang diskonSaat membeli perlengkapan bayi, MomDad bisa memanfaatkan promo atau diskon agar lebih hemat. Caranya, MomDad bisa kunjungi pameran yang menjual perlengkapan bayi atau menunggu tanggal cantik untuk berbelanja online. Selain itu, MomDad juga bisa memanfaatkan promo-promo yang berlaku saat pembayaran, seperti voucher, poin, dan lain sebagainya.Membeli pakaian yang lebih besarSalah satu trik yang bisa MomDad lakukan saat membeli pakaian bayi adalah memilih nomor ukuran satu kali lebih besar. Dengan begini, nantinya MomDad jadi tidak perlu lagi membeli pakaian baru karena alasan baju si Kecil sudah tidak muat. Tidak lupa, pilih baju dengan bahan yang lembut ya, agar tidak membuat si Kecil gatal atau iritasi.Membeli perlengkapan bayi bekasBeberapa perlengkapan bayi tidak harus baru, kok. Untuk menghemat uang, MomDad bisa membeli perlengkapan bayi bekas dari teman atau saudara. Misalnya seperti kereta bayi (stroller), tempat tidur bayi, gendongan bayi atau pakaian.Semoga tips di atas bermanfaat ya untuk MomDad yang sedang menyiapkan kebutuhan si Kecil.Jika ingin tahu tips menarik lainnya, pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu atau website <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank">primaku.com</a>. Follow juga Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> ya, MomDad!Suka dengan tipsnya? Yuk, like, save, dan share artikelnya!Sumber foto: Pexels

Agar Lebih Hemat, Ini Tips Menyicil Perlengkapan Newborn

agar-lebih-hemat--ini-tips-menyicil-perlengkapan-newborn

Melepas anak tidur sendiri mungkin menjadi salah satu hal yang belum terlaksana hingga saat ini. Secara umum, tidak ada patokan usia untuk membiarkan anak tidur sendiri. Tetapi, para ahli merekomendasikan, semakin cepat anak belajar tidur sendiri, maka semakin baik. Pasalnya, ada manfaat yang bisa si Kecil dan orang tuanya ambil dari membiarkan anak tidur sendiri, lho! Apa saja sih?Melatih kemandirian dan kepercayaan diri anakSaat si Kecil tidur sendiri, di saat itu juga ia belajar untuk melakukan segala sesuatunya sendiri dan dapat menenangkan dirinya untuk tidur, tanpa harus bergantung pada MomDad. Inilah bagian yang sangat penting dari proses perkembangan dan membangun kemandirian dan kepercayaan diri si Kecil.Mengajarkan konsep privasiSi Kecil perlu belajar konsep bahwa setiap orang memerlukan “ruang sendiri” atau privasi untuk mengolah perasaan, perilaku atau segala informasi yang didapat dari luar. Pemahaman akan konsep ini akan menjadi pembelajaran baginya untuk menghargai privasi orang lain, misalnya dengan mengajarkan si Kecil untuk mengetuk pintu dahulu saat ingin masuk ke kamar MomDad, saudaranya atau orang lain.Mengajarkan anak untuk mengenal dirinya sendiriMemiliki kamar tidur sendiri melatih si Kecil untuk belajar mengenali dirinya sendiri dan disiplin terhadap peraturan yang ada di rumah. Misalnya, dengan mengikuti jam tidur yang sudah disepakati bersama.Meningkatkan kualitas tidur anggota keluargaSi Kecil yang tidur di kamarnya sendiri, umumnya memiliki waktu tidur yang lebih nyenyak dan berkualitas karena tidak terganggu oleh MomDad yang mungkin masih melakukan berbagai aktivitas lain sebelum tidur.Mempererat hubungan orang tuaTak dapat dipungkiri, si Kecil yang tidur sekamar dengan orang tua berisiko mengurangi kesempatan MomDad untuk berhubungan intim, mungkin karena takut kepergok dan dilihat ataupun karena takut membangunkan si Kecil.Nah, itulah beberapa penjelasan seputar manfaat si Kecil tidur sendiri. Bagaimana, sudah siap kah untuk melatih anak tidur sendiri?Jika ingin tahu tips parenting lainnya, MomDad bisa membaca artikel melalui aplikasi PrimaKu atau website primaku.com. Jangan lupa juga follow Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a>, ya!Suka dengan penjelasan di atas? Yuk, like, save, dan share artikelnya!Refrensi:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.medicinenet.com/what_age_should_a_child_sleep_in_their_own_bed/article.htm" title="https://www.medicinenet.com/what_age_should_a_child_sleep_in_their_own_bed/article.htm">https://www.medicinenet.com/what_age_should_a_child_sleep_in_their_own_bed/article.htm</a>Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Ini lho Manfaat Anak Tidur Sendiri untuk Dirinya dan Orang Tua!

ini-lho-manfaat-anak-tidur-sendiri-untuk-dirinya-dan-orang-tua-

Kemandirian merupakan bagian dari perkembangan personal sosial yang harus dilewati setiap anak. Kemampuan ini akan berkembang pesat dalam 3 tahun pertama kehidupan. Orang tua pun perlu peka terhadap keinginan anak untuk mulai menunjukkan independensi, serta memberikan dukungan atau dorongan yang sesuai agar anak semakin bersemangat dalam melatih kemandiriannya. Karena itu, simak tips mendorong anak mandiri sesuai usia dan tahapan perkembangannya, yuk!Usia 0-1 tahunPada usia ini, bayi memerlukan rasa aman dan kasih sayang dari MomDad. Ketika bayi menangis untuk mengatakan ia membutuhkan sesuatu, entah itu lapar, kedinginan, atau merasa tidak nyaman, orang tualah yang harus mampu mengetahui penyebab dan menjawab kebutuhannya. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan bayi kepada orang tua dan lingkungan sekitar.Di usia ini, orang tua dapat mengajak bayi berinteraksi, seperti bermain dengan melihat cermin, cilukba, dan memberikan benda untuk digenggam. Saat bayi sudah bisa memegang makanan padat atau finger food, MomDad juga dapat mendorong bayi untuk makan sendiri. Bayi juga sudah dapat dilatih minum dari gelas dan memegangnya sendiri.Begitu juga ketika bermain, biarkan bayi bereksplorasi, dan jangan terburu-buru untuk “turun tangan” kecuali bayi memintanya atau menunjukkan tanda-tanda frustasi. Pada usia 9 bulan, bayi juga sudah dapat diajari isyarat sosial seperti melambaikan tangan atau bertepuk tangan.Usia di atas 1 tahunDi usia ini, anak sudah mulai dapat diajari kebiasaan sehari-hari di rumah. Dia juga sudah dapat dilibatkan dalam kegiatan keluarga sehari-hari. MomDad bisa menunjukkan cara melepas pakaian, membersihkan lantai, menyiram tanaman, menggunakan sendok, minum sendiri, menyikat gigi sendiri, membantu pekerjaan rumah, dan lain-lain.Bermain dengan boneka juga merupakan ide bagus, karena anak dapat belajar meninabobokan, memberi makan atau minum, atau menyisir boneka sembari bermain. Ajari juga anak tentang tanggung jawab, misalnya jika ia menumpahkan air atau minuman, ajaklah ia untuk membersihkan tumpahan tersebut bersama-sama.Pada usia ini anak juga sudah mampu memilih. Agar ia lebih bersemangat, serta untuk menghindari “power struggle” saat melakukan kegiatan harian, libatkan ia dalam prosesnya. Misalnya, daripada memaksa anak untuk mandi atau berpakaian, tawarkanlah 2-3 pilihan dengan bertanya, "Adik mau mandi dulu baru makan, atau makan dulu baru mandi?" atau “Adik mau pakai baju biru atau kuning?”, dan lain sebagainya. Jangan lupa melatih anak untuk menyatakan keinginan tanpa harus menangis atau tantrum.Usia di atas 2 tahunDoronglah anak untuk melakukan kegiatan yang sudah dapat ia lakukan mandiri sebelumnya. Pada usia ini, kemampuannya untuk mengikuti perintah dan rutinitas semakin kompleks. Anak sudah mulai bisa diajari memakai baju sendiri, memakai sepatu saat ingin keluar rumah, menggantung baju atau jas hujan di pintu, membantu merapikan meja makan, membereskan makanannya sendiri setelah makan, dan lain-lain.Untuk kegiatan yang lebih kompleks dan melibatkan beberapa tahap, orang tua dapat menyederhanakan dengan membaginya menjadi beberapa langkah. Misalnya, daripada mengatakan, “Ayo bereskan mainan kemudian kita ke taman dan gunakan sepatumu!”, orang tua dapat memecahnya menjadi, "Yuk sekarang kita bereskan dulu mainannya!", setelah selesai, anak dapat diajak ke rak sepatu untuk mengenakan sepatu sendiri, dan kemudian mengajaknya berjalan-jalan.Penting dalam setiap kegiatan kemandirian yang sedang dilatihkan, MomDad memberikan kesempatan anak untuk mencobanya sendiri. Tahan untuk menawarkan bantuan ketika ia tampak kesulitan, atau ketika anak memintanya. Dengan menahan diri untuk tidak tergesa-gesa menolong, orang tua telah mendorong kemampuan anak untuk memecahkan masalah dan berpikir kreatif.Jika anak berhasil melaksanakan suatu kegiatan atau tugas secara mandiri, berikanlah pujian yang spesifik dan sesuai, misalnya daripada mengatakan “Anak pintar”, lebih baik mengatakan “Wah, hebat ya adik sudah bisa memakai sepatu sendiri!”. Pujian spesifik seperti ini akan membuat anak berfokus pada kemampuan yang sudah bisa ia raih dan mendorong semangatnya untuk menguasai kemampuan baru.Apabila anak sedang dalam fase “mogok” untuk melakukan rutinitas yang sebenarnya mampu ia lakukan, meski telah dibujuk berbagai cara, orang tua harus tetap tenang. Orang tua harus tetap bersikap penuh kasih sayang, namun tegas, tanpa perlu memarahi anak. Misalnya, ketika anak menolak menggosok gigi di malam hari, MomDad dapat membantunya dengan mengatakan, “Dik, ibu bantu ya menggosok gigi kamu? Ibu akan membuka mulut kamu, memegang tanganmu, dan membantumu menyekanya, sekalipun ibu tahu kamu tidak suka, supaya gigi adik tidak bolong dan adik jadi sakit gigi.”Setiap anak memiliki kecepatan masing-masing dalam mempelajari suatu keahlian, termasuk dalam mempelajari kemandirian. Tugas orang tua adalah membimbing, mengajari, dan mendampingi anak dalam setiap prosesnya, serta memberikan pujian dan dorongan yang ia butuhkan. Setiap anak pada dasarnya selalu ingin tahu dan ingin belajar, kita hanya perlu memberikan lingkungan yang kaya dan “menantang” untuk mengembangkan kemandirian anak-anak sesuai potensi dan usianya.Yuk, download aplikasi PrimaKu karena ada banyak artikel menarik seputar tumbuh kembang anak lainnya yang bermanfaat untuk MomDad. Pastikan juga MomDad&nbsp;follow&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">@official.primaku</a>&nbsp;di Instagram, ya!&nbsp; Reference:<ul><li style="text-align: left;">Sambo CM. Memupuk kemandirian batita (bagian 1). <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-1" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-1">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-1 </a></li><li style="text-align: left;">Sambo CM. Memupuk kemandirian batita (bagian 2). <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-2" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-2">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-2 </a></li></ul>Sumber foto: PexelsArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Tips Mengajarkan Anak untuk Lebih Mandiri Sesuai Usianya

tips-mengajarkan-anak-untuk-lebih-mandiri-sesuai-usianya

Dari sekian banyak milestones&nbsp;perkembangan si Kecil, kemampuan toilet training menjadi tantangan tersendiri bagi MomDad. Menurut Stanford Children’s Healt, toilet training merupakan pelatihan toilet yang mengajarkan anak untuk mengenali sinyal tubuh mereka untuk buang air kecil dan buang air besar. Kemampuan anak untuk buang air sendiri di toilet merupakan salah satu tahap tumbuh kembangnya yang penting menuju kemandirian. Nah, supaya si Kecil dapat 'lulus' toilet training, ada beberapa hal yang patut MomDad perhatikan. Apa saja? Yuk, simak penjelasannya di bawah!Mengajarkan toilet training pada anakSebenarnya, tidak ada patokan usia yang pasti untuk memulai toilet training pada anak. Namun, pada umumnya, kesiapan toilet training bisa dilihat dari kematangan fisik dan psikologis yang timbul pada usia 18 bulan sampai 2,5 tahun. Well, saat mengajarkannya toilet training, MomDad dapat melakukan:1. Pastikan anak sudah siap untuk belajar toilet training. Tanda bahwa ia sudah siap antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Menunjukkan rasa tertarik untuk belajar, misalnya mengikuti MomDad ke kamar mandi</li><li style="text-align: justify;">Mampu mengembalikan benda-benda ke tempat asalnya</li><li style="text-align: justify;">Mampu berkata “tidak” untuk menolak</li><li style="text-align: justify;">Mampu berjalan dan duduk dengan baik</li><li style="text-align: justify;">Mampu menyampaikan rasa ingin buang air</li><li style="text-align: justify;">Mampu melepas dan mengenakan pakaiannya</li></ul>2. Sediakan waktu khusus di rumah selama beberapa hari untuk memulai toilet training. Hindari bepergian di saat si Kecil sedang memulai toilet training.3. Ajari si Kecil untuk buang air kecil di waktu-waktu tertentu, seperti bangun tidur, sebelum tidur, dan setelah makan.4. Mulai kenakan celana kain di siang hari. Kenali buang air saat tidur mungkin baru akan muncul sekitar setahun setelah si Kecil mampu menahan buang air di siang hari.5. Kenali isyarat atau perilaku si Kecil saat ingin buang air, baik kecil maupun besar.6. Berikan pujian bila si Kecil berhasil buang air di toilet.7. Jangan lupa berikan contoh bagaimana menggunakan toilet mulai dari menggunakan toilet hingga mencuci tangan setelah selesai buang air.Semoga informasi di atas bermanfaat dan si Kecil bisa segera 'lulus' toilet training ya.&nbsp;Selamat mencoba, MomDad!&nbsp;Yuk, download aplikasi PrimaKu karena ada banyak artikel menarik seputar tumbuh kembang anak lainnya yang bermanfaat untuk MomDad. Pastikan juga MomDad follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram, ya!&nbsp;Reference:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/toilet-training" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/toilet-training">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/toilet-training </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=toilet-training-90-P02300" title="https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=toilet-training-90-P02300">https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=toilet-training-90-P02300 </a></li></ul>Sumber foto: PexelsArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

7 Cara Mengajarkan si Kecil agar 'Lulus' Toilet Training

7-cara-mengajarkan-si-kecil-agar--lulus--toilet-training

Apa yang membuat MomDad memutuskan untuk menyekolahkan anak? Mungkin bagi sebagian orang tua akan menjawab karena sudah cukup umur. Faktanya, selain karena usia, ada pertimbangan lain yang dapat dipertimbangkan untuk menyekolahkan si Kecil. Agar persiapan sekolahnya semakin matang, yuk ketahui bersama mengenai tanda apa saja yang perlu diperhitungkan sebelum menyekolahkan anak!Tanda anak siap sekolahBukan hanya faktor usia, tanda lain si Kecil siap sekolah adalah ia mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat berkomunikasi dua arah dengan lawan bicaranya. Dengan begini, anak dapat dengan leluasa dan percaya diri untuk mengungkapkan atau mengutarakan keinginannya kepada orang lain. Selain itu, komunikasi yang terjalin baik, juga dapat membuat hubungannya dan orang lain terasa menyenangkan.Kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain secara baikMemiliki kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain secara baik menjadi salah satu faktor lain bahwa anak sudah siap sekolah. Sebab, anak yang sudah mampu bersosialiasi akan dapat dengan mudah memiliki rasa percaya diri, sehingga bisa menempatkan dirinya pada lingkungan yang tepat.Misalnya: si Kecil dapat fokus terhadap suatu tugas yang diberikan olehguru, bergiliran menunggu antrian, mengikuti perintah, berempati terhadap orang lain, berteman, dan menguasai diri atau menahan diri untuk tidak bersifat agresif terhadap temannya.Kemampuan anak untuk menggunakan toilet dengan baik (toilet trained)Sebelum menyekolahkan si Kecil, pastikan ia sudah dapat menggunakan toilet dengan baik (toilet trained) ya! Setidaknya, ia sudah pandai memberi tahu sang guru bahwa dirinya mau buang air kecil atau buang air besar.Proses ini tidak hanya mengajarkan si Kecil untuk mandiri, tetapi juga untuk menguji kepintarannya. Menurut Standford Children, toilet training merupakan sebuah ilmu edukasi untuk mengenali sinyal tubuhnya agar buang air kecil dan buang air besar.Perkembangan sensorik yang baikPerkembangan sensorik merupakan suatu keterampilan dan kemampuan si Kecil menggunakan panca indera untuk mengeksplorasi dan mengenal dunia di sekitarnya. Perkembangan sensorik anak mengacu pada kemampuan otak untuk menerima, menafsirkan, dan secara efektif menggunakan informasi yang disediakan oleh semua indera.Misalnya: si Kecil sudah mampu berhitung, bisa menulis angka dan huruf, mengetahui bentuk-bentuk (lingkaran, persegi panjang dan lainnya), sudah bisa nalar dan berdebat, serta memahami instruksi.Memiliki kemampuan berbahasa, berhitung, menulis dasarTanda lainnya si Kecil sudah siap sekolah yaitu memiliki ketertarikan dan mampu dalam berbahasa, berhitung dan menulis dasar yang diperlukan sebagai penunjang aktivitas sekolah.Misalnya, si Kecil memiliki pemahaman tentang konsep dasar hitungan 1 sampai 10, konsep bunyi-huruf tertentu (misal suara aaa untuk huruf A, dan seterusnya), bentuk dan hubungan antar berbagai objek.Itulah 5 tanda anak siap sekolah yang penting diketahui setiap orang tua. Semoga bermanfaat ya untuk MomDad.Jika ingin tahu artikel menarik seputar tumbuh kembang anak lainnya, MomDad bisa membacanya melalui aplikasi PrimaKu atau website <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank">primaku.com</a>. Jangan lupa juga follow Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a>, ya!&nbsp;Suka dengan penjelasan di atas? Yuk like, save, dan share artikelnya!Reference:​&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool/Pages/Is-Your-Child-Ready-for-School.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool/Pages/Is-Your-Child-Ready-for-School.aspx">https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool/Pages/Is-Your-Child-Ready-for-School.aspx</a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Selain Usia, Ini 5 Tanda Anak Siap Sekolah yang Orang Tua Wajib Tahu!

selain-usia--ini-5-tanda-anak-siap-sekolah-yang-orang-tua-wajib-tahu-

Dalam menyiapkan MPASI untuk si Kecil, MomDad tak hanya membutuhkan bahan makanan saja, tetapi juga ide agar MPASI lebih bervariasi. Terlebih, jika MomDad harus bekerja, sehingga tidak punya waktu lama untuk mempersiapkan MPASI. Kalau sudah begini, MomDad pasti ingin menyiapkan MPASI yang anti repot, namun tetap bernutrisi.Tak perlu khawatir, karena dengan 5 cara ini, MomDad bisa siapkan MPASI anti repot untuk si Kecil!1. Atur budget sekaligus buat daftar belanja<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657909617344-bee0028a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="grouu 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sebelum membeli bahan MPASI, MomDad bisa mengatur budget sekaligus buat daftar belanja. Cara ini dapat mempermudah dan menghemat waktu belanja MomDad di masa depan. Dengan begitu, MomDad tidak perlu bingung lagi ingin belanja apa.2. Buat jadwal MPASI selama sepekan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657909636506-934fb942.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(13).png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Salah satu kendala dalam menyiapkan MPASI adalah menentukan menu harian. Agar tidak lagi membuang waktu dalam memilih menu dadakan, sebaiknya buat jadwal MPASI selama sepekan. Dengan begini, MomDad bisa menghemat waktu untuk menentukan menu, plus budget yang dikeluarkan pun sudah terencana.3. Pertimbangkan untuk membuat stok kaldu beku<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657909695414-3215623f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="633d03a32f539543132c4e8a29de933d.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bayi usia 0-12 bulan, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi garam dan gula secara berlebihan. Solusinya, agar MPASI si Kecil terasa lebih gurih dan lezat, MomDad dapat menggantikannya dengan kaldu homemade. Nah, karena pembuatan kaldu membutuhkan waktu yang cukup lama, MomDad dapat membuat <a class="e-rte-anchor" href="https://www.grouu.id/product-page/Beef-Bone-Broth" title="https://www.grouu.id/product-page/Beef-Bone-Broth" target="_blank">stok kaldu</a> dan menyimpannya di dalam wadah, kemudian menyimpannya di freezer.&nbsp;4. Pangkas waktu dengan menerapkan food preparation<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657909757664-9a781076.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="grouu 1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Agar tidak perlu repot lagi memotong sayur dan sebahan lainnya, MomDad dapat menerapkan <a class="e-rte-anchor" href="https://grouu.id/product-page/Masak-Package" title="https://grouu.id/product-page/Masak-Package" target="_blank">food preparation untuk menghemat waktu</a>. Di metode ini, MomDad bisa memotong daging mentah dalam potongan kecil atau per porsi, kemudian menyimpannya di dalam wadah. Sayuran seperti brokoli, kembang kol, atau daun bawang, dapat dicuci, lalu dipotong kecil. Jangan lupa untuk menyimpannya di kulkas ya, MomDad.5. Siap sedia MPASI siap makan untuk kondisi tak terdugaSewaktu-waktu, mungkin ada kalanya MomDad tidak sempat menyiapkan MPASI karena satu dan lain hal. Dalam menghadapi kondisi tak terduga seperti ini, MomDad perlu menyiapkan MPASI siap makan untuk si Kecil.&nbsp;Tak perlu bingung, karena sekarang ada Grouu, yang menyediakan makanan ready to eat atau makanan siap dimakan, yang dapat dikonsumsi oleh seluruh keluarga, termasuk bayi.Untuk membantu para orang tua yang ingin memberikan MPASI sehat pada si Kecil, Grouu memiliki berbagai macam produk pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti:Catering<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657909831000-f33266b6.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Grouu catering 3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Grouu Catering merupakan paket langganan MPASI dengan pilihan menu yang berbeda setiap hari dan dilengkapi juga dengan 3 pilihan tekstur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Selain bebas pengawet dan perasa buatan, menu Grouu Catering juga tidak menggunakan tambahan gula dan garam pada setiap makanannya sehingga dapat dikonsumsi bayi mulai dari usia 6 bulan ke atas. Dengan berlangganan Grouu Catering, setiap harinya MomDad akan mendapatkan paket yang terdiri dari 2 menu utama dan 1 menu selingan.Ala Carte Meals<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657909856432-aeb2c38f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Grouu ala carte 8.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Grouu Ala Carte Meals merupakan paket MPASI siap santap dengan pilihan menu yang beragam dan dilengkapi juga dengan 3 pilihan tekstur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Selain bebas pengawet dan perasa buatan, menu Grouu Ala Carte Meals juga tidak menggunakan tambahan gula dan garam pada setiap makanannya sehingga dapat dikonsumsi bayi mulai dari usia 6 bulan ke atas. Grouu Ala Carte Meals dapat dibeli satuan dan praktis untuk dibawa saat bepergian.Cooking Series<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657909883743-4445a633.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Grouu cooking series - Pasta Sauce.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Grouu juga menyediakan berbagai pilihan produk Cooking Series yang siap membantu MomDad memasak MPASI dan menu favorit keluarga dengan lebih mudah, di antaranya:Bumbu Dasar<img src="https://storage.primaku.com/editor/1658151987585-0ae77e6c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Grouu Bumbu Dasar (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bumbu masak Grouu dibuat dengan rempah-rempah pilihan yang berkualitas tanpa tambahan gula dan garam maupun pengawet, yang aman dikonsumsi untuk MPASI mulai dari usia 6 bulan dan seluruh keluarga. Selain itu, cocok juga digunakan sebagai bumbu marinasi, menumis, masakan berkuah, dan aneka hidangan lainnya, sehingga dapat memudahkan, serta menghemat waktu memasak.&nbsp;Date Pasta<img src="https://storage.primaku.com/editor/1658152099275-4336d456.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Grouu date paste 1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saus pasta kurma dapat dikonsumsi bayi untuk usia mulai dari 6 bulan keatas, yang cocok dikonsumsi sebagai pengganti gula alami. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai bumbu pada makanan atau minuman dan dioleskan ke roti sebagai selai.Nutrilicious French Chicken Liver Pate<img src="https://storage.primaku.com/editor/1658152039649-62bc8ac5.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Grouu Ready to Eat - Nutrilicious (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pasta hati ayam yang padat dan kaya akan vitamin A, B, K, lemak baik, serta asam folat, sehingga baik untuk MPASI bayi usia 6 bulan ke atas. Pasta ini dapat dimakan langsung maupun disajikan dengan makanan pelengkap lainnya, seperti nasi, pasta, roti, dan biskuit.Bone Broth<img src="https://storage.primaku.com/editor/1658152171235-aab05716.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Grouu beef &amp; chicken bone broth (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kaldu ayam kampung atau sapi organik yang dimasak dengan bahan alami dan berkualitas sehingga membuat nutrisinya tetap terjaga. Bebas pengawet, perasa buatan, tanpa tambahan gula dan garam, kaldu ini baik digunakan untuk MPASI mulai dari usia 6 bulan dan dikonsumsi oleh seluruh keluarga guna meningkatkan metabolisme dan imun tubuh.Psst, MomDad juga dapat melihat produk-produk Grouu dan promo menarik yang ditawarkan pada akun Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/grouu.id/" title="https://www.instagram.com/grouu.id/" target="_blank">@grouu.id</a>!Setelah membaca artikel di atas, MomDad sekarang jadi tahu deh mengenai tips anti repot saat menyiapkan MPASI si Kecil. Yuk, terapkan salah satu cara di atas guna memudahkan MomDad dan membuat si Kecil senang.Jika ingin tahu tips menarik seputar tumbuh kembang anak lainnya, MomDad dapat membaca artikel melalui aplikasi PrimaKu atau website <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank">primaku.com</a>. Jangan lupa juga follow Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a>, ya!&nbsp;

Anti Repot Menyiapkan MPASI Anak dengan 5 Cara Ini

anti-repot-menyiapkan-mpasi-anak-dengan-5-cara-ini

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 44.4759%;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 55.4297%;" class="">Rainbow Craft Stick Box </td></tr><tr><td class="" style="width: 44.4759%;">Usia</td><td style="width: 55.4297%;" class="">2-3 tahun</td></tr><tr><td class="" style="width: 44.4759%;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 55.4297%;" class="">Motor halus, bahasa, dan hand-eye coordination. </td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>1 buah kotak sepatu bekas</li><li style="font-size: 12pt;">1 lembar kertas HVS</li><li>Spidol warna warni, cutter, dan double tape</li><li>﻿﻿Stik es krim</li></ul>Cara Bermain:<ul><li>Tempelkan kertas HVS di tutup kotak sepatu menggunakan double tape.</li><li style="font-size: 12pt;">Beri warna kertas HVS dan stik es krim dengan spidol warna warni.</li><li>Buat beberapa lubang di tutup kotak sepatu dengan cutter sesuai lebar stik es krim.</li><li>Minta anak memasukkan stik es krim ke dalam lubang di kotak sepatu.</li></ul>Sumber:&nbsp;ohheyletsplay.com&nbsp;

Mengenal Maureen Hitipeuw, Sosok yang Merangkul Sesama Ibu Tunggal Lewat Komunitas Single Mom Indonesia

Mengenal Maureen Hitipeuw, Sosok yang Merangkul Sesama Ibu Tunggal Lewat Komunitas Single Mom Indonesia

Agar Lebih Hemat, Ini Tips Menyicil Perlengkapan Newborn

Agar Lebih Hemat, Ini Tips Menyicil Perlengkapan Newborn

Ini lho Manfaat Anak Tidur Sendiri untuk Dirinya dan Orang Tua!

Ini lho Manfaat Anak Tidur Sendiri untuk Dirinya dan Orang Tua!

Tips Mengajarkan Anak untuk Lebih Mandiri Sesuai Usianya

Tips Mengajarkan Anak untuk Lebih Mandiri Sesuai Usianya

7 Cara Mengajarkan si Kecil agar 'Lulus' Toilet Training

7 Cara Mengajarkan si Kecil agar 'Lulus' Toilet Training

Selain Usia, Ini 5 Tanda Anak Siap Sekolah yang Orang Tua Wajib Tahu!

Selain Usia, Ini 5 Tanda Anak Siap Sekolah yang Orang Tua Wajib Tahu!

Anti Repot Menyiapkan MPASI Anak dengan 5 Cara Ini

Anti Repot Menyiapkan MPASI Anak dengan 5 Cara Ini

Stimulasi Anak Usia 2-3 Tahun: Rainbow Craft Stick Box

Stimulasi Anak Usia 2-3 Tahun: Rainbow Craft Stick Box