7 Aneka Resep Bubur Lezat dan Bergizi untuk MPASI Pertama

7-aneka-resep-bubur-lezat-dan-bergizi-untuk-mpasi-pertama

<table class="e-rte-table" style="width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="width: 26.3456%;">Kategori</td><td style="width: 73.56%;" class="">Camilan</td></tr><tr><td class="" style="width: 26.3456%;">Waktu memasak</td><td style="width: 73.56%;" class="">10 - 15 menit</td></tr><tr><td class="" style="width: 26.3456%;">Trimester</td><td style="width: 73.56%;" class="">1</td></tr><tr><td class="" style="width: 26.3456%;">Porsi</td><td class="" style="width: 73.56%;">1 porsi</td></tr><tr><td class="" style="width: 26.3456%;">Fun fact</td><td style="width: 73.56%;" class="">Melon dan wortel dapat membantu memenuhi kebutuhan mikronutrien vitamin C dan A untuk bumil. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 26.3456%;">Kandungan per porsi </td><td style="width: 73.56%;" class="">40,6 kkal energi10,1 gram karbohidrat0,1 gram lemak0,4 gram protein0,2 mg serat0,2 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>100 g wortel (2 buah sedang)</li><li>100 g melon (1 potong ukuran besar)</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Semua bahan dijus menggunakan juicer jadi satu.</li><li style="font-size: 12pt;">Akan lebih segar rasanya sebelum dijus, buah tersebut disimpan di lemari pendingin atau kulkas.</li></ul><div><div>Referensi: 100 Resep Makanan Sehat untuk Ibu Hamil oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, Hj. Ella Nurlelawati, S.SIT,SKM, M.Kes., Eryuniyanti Amir, AMG, S.Sos, Penebarplus+ 2017</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;iStock</div></div>

Menu Sehat Ibu Hamil Trimester 1: Sari Tellon

menu-sehat-ibu-hamil-trimester-1--sari-tellon

Si Kecil sudah memasuki usia 6 bulan? Selamat, MomDad! Itu berarti ia siap mulai makanan pendamping ASI atau MPASI. Untuk menyiapkan MPASI, MomDad mungkin jadi sedikit sibuk karena perlu menyiapkan perlengkapan makannya, mencari tahu resepnya, hingga menyesuaikan tekstur yang tepat untuk si Kecil. Demi memudahkan MomDad dalam membuat MPASI, PrimaKu menyediakan Jadwal MPASI sebagai fitur terbaru. Seperti apa sih fitur ini? Yuk, cari tahu lebih dalam!Fitur Jadwal MPASITak hanya dapat melihat grafik pertumbuhan, membuat rapor, konsultasi, membaca artikel, dan booking imunisasi, kini PrimaKu menyediakan fitur terbaru yang dapat memudahkan MomDad dalam membuat MPASI untuk si Kecil, yaitu Jadwal MPASI. Jika ingin memanfaatkan fitur ini, MomDad dapat mengaksesnya lewat fitur Konten yang ada pada bagian kanan bawah. Kemudian, buka tab MPASI, dan pilih Jadwal MPASI di bagian bawah featured articles.&nbsp;<img src="https://storage.primaku.com/editor/1658823461392-21c03b27.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="Web_Photo_Editor (4).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat MomDad pilih Jadwal MPASI, nanti akan muncul pilihan seperti gambar di atas, di mana MomDad dapat memilih menu resep MPASI untuk makan pagi, makan siang, makan malam, dan camilan untuk si Kecil. Menu-menu yang ditampilkan juga sudah disesuaikan dengan usia si Kecil, lho. Jadi, MomDad tidak perlu repot dan khawatir.&nbsp;Jika sudah selesai dan berhasil, MomDad bisa melihat resep MPASI yang dipilih sesuai dengan waktu kapan akan diberikan pada si Kecil. Selain itu, tersedia pula jadwal pemberian ASI sesuai kebutuhan anak.&nbsp;Menarik bukan? Yuk, coba fitur terbaru Jadwal MPASI di PrimaKu sekarang, supaya MomDad dapat lebih mudah menyiapkan menu sehat dan bergizi untuk si Kecil.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar tumbuh kembang anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! <div style="text-align: justify;"></div>

Atur Jam Makan si Kecil Kini Lebih Mudah dengan Fitur Jadwal MPASI di PrimaKu

atur-jam-makan-si-kecil-kini-lebih-mudah-dengan-fitur-jadwal-mpasi-di-primaku

Gangguan makan pada si Kecil sangat beragam, mulai dari picky eater, selective eater, hingga&nbsp;small eater. Berbeda dengan picky eater dan selective eater, small eater merupakan sebuah gangguan makan di mana anak makan dengan porsi yang sangat sedikit, status gizi kurang, tapi dengan feeding rules yang benar.&nbsp;Pada prinsipnya, anak small eater tidak suka atau kurang tertarik untuk makan dalam jumlah banyak, sehingga salah satu cara menyiasatinya adalah menambahkan kalori dalam makanan yang dimakan dan menawarkan makanan lebih sering.&nbsp;Nah, berikut makanan-makanan yang padat kalori untuk membantu pencegahan gagal tumbuh pada anak small eater!Nasi uduk dan ayam gorengMomDad bisa mencoba memberikan si Kecil nasi uduk dan ayam goreng. Nasi uduk yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah, serta ayam yang digoreng menggunakan minyak kaya akan kalori dan lemak yang cukup untuk memenuhi gizi harian si Kecil.Mie bebekBebek mengandung lemak dan proses memasaknya pun menggunakan minyak goreng dan minyak wijen, yang kaya akan kandungan lemak tak jenuh, sehingga membantu pertumbuhan si Kecil. Selain itu, bebek juga kaya&nbsp;akan protein, lemak, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, dan kalium.Nasi goreng udangLangkah lainnya, MomDad bisa mencoba memberikan <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/6L8g" title="https://primaku.page.link/6L8g" target="_blank">nasi goreng udang</a> untuk si Kecil yang berusia 12 bulan ke atas. Dalam satu porsi nasi goreng, terdapat 183 kalori, 17 gram karbohidrat, 7,6 gram lemak, dan 11,2 protein. Plus,&nbsp;90% kalori pada udang berasal dari protein dan lemak, lho!Kroket sapiMeskipun camilan yang satu ini bentuknya kecil, namun kandungan daging pada kroket sapi&nbsp;kaya akan zat besi yang baik untuk perkembangan otak, pembentukan sel darah merah dan seng yang diperlukan dalam metabolisme sel serta menunjang pertumbuhan tinggi badan. Selain itu, <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/haQ9" title="https://primaku.page.link/haQ9" target="_blank">kroket sapi</a> juga mengandung&nbsp;karbohidrat, protein, dan lemak.&nbsp;Makaroni kejuCocok untuk camilan si Kecil usia 6-8 bulan,&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/4s2Y" title="https://primaku.page.link/4s2Y" target="_blank">makaroni keju</a> mengandung makronutrien lengkap dan lemak yang tinggi. Plus, perpaduan makaroni dan lelehan keju bisa menggoda nafsu makan si Kecil. Pas banget nih untuk memenuhi nutrisi harian si Kecil yang small eater.Fish and chipsSelain rasanya yang gurih dan bertekstur lembut, fish and chips mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang dapat memenuhi nutrisi harian si Kecil. Sesuai namanya, fish and chips terbuat dari ikan dan kentang yang&nbsp;mengandung karbohidrat, serta serat hampir 5 kali lebih tinggi dari beras putih.Mini pancakeSi Kecil suka makanan manis? MomDad dapat memberikannya camilan mini pancake. Dalam satu porsi mini pancake&nbsp;mengandung makronutrien lengkap, seperti kalori, protein, lemak, karbohodrat, dan kalsium. Selain itu, MomDad juga dapat membuatnya dengan bentuk menarik dan topping nya pun bisa disesuaikan dengan kesukaan si Kecil.Dari ketujuh menu di atas, MomDad ingin coba memberikan yang mana untuk si Kecil yang small eater? Semoga si Kecil suka dan lahap ya memakannya, MomDad!&nbsp;Untuk mendapatkan resep MPASI lainnya, informasi mengenai tumbuh kembang anak, hingga parenting lifestyle, MomDad bisa membaca artikel melalui aplikasi PrimaKu atau website&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="http://www.primaku.com" title="http://www.primaku.com" target="_blank">primaku.com</a>. Jangan lupa juga follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">Instagram </a>dan <a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank">TikTok</a> PrimaKu, ya!Sumber foto: Pexels Reference: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. Pendekatan diagnosis dan tatalaksana masalah makan pada batita di Indonesia.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

7 Jenis Makanan untuk Penuhi Nutrisi Si Kecil yang Small Eater

7-jenis-makanan-untuk-penuhi-nutrisi-si-kecil-yang-small-eater

Sebagian MomDad memiliki ekspektasi jika si Kecil sudah MPASI, berat badannya pasti akan cepat naik. Ya gak sih?Ehhh, tapi kok ternyata malah nggak nambah ya?&nbsp;Well, penyebab BB si Kecil seret ada banyak nih MomDad, yuk tonton video di atas untuk temukan solusinya!

BB Seret Pasca MPASI, Bagaimana Cara Mengatasinya?

bb-seret-pasca-mpasi--bagaimana-cara-mengatasinya-

Anak yang tidak mau makan tentu membuat MomDad gelisah. Apalagi anak masih dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan banyak nutrisi. Kalau ada makanan tertentu yang tidak ia sukai, MomDad kadang memaksanya untuk menghabiskan makanan.Padahal perilaku memaksa bisa saja membuat anak trauma makan dan <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/LKK5" title="https://primaku.page.link/LKK5" target="_blank">GTM</a> (gerakan Tutup Mulut) lho. Nah, untuk mengatasi hal ini yuk coba 5 cara menghadapi anak trauma makan berikut ini!Kenali tanda anak yang ketakutan akan makanSebaiknya MomDad mencari tahu lebih dahulu, kenapa anak trauma dengan makanan? Apakah karena tidak suka dengan makanannya? Karena dimarahi saat makan? Atau ada alasan lainnya?MomDad bisa melihat tanggapan si Kecil saat diberi sendok, botol susu, atau makanannya. Apakah ia menangis atau berteriak dan menolak bila diberikan botol susu maupun makanannya?Berikan asosiasi positif&nbsp;Saat jam makan, MomDad bisa memberikan asosiasi positif terhadap makanan dan proses makan. Misalnya dengan menyanyi atau bermain cilukba saat anak duduk di kursi makan. Dengan begitu, suasana makan jadi lebih menyenangkan dan anak lebih enjoy dengan makanannya.&nbsp;Suasana yang penuh dengan tekanan apalagi saat dipaksa untuk menghabiskan makanan mungkin membuat anak takut untuk menikmati makanannya. Untuk itu, ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan, ya, MomDad.Biarkan anak bermain&nbsp;Pada usia 6 bulan ke atas atau saat anak mulai mencoba MPASI mereka, biarkan anak untuk bermain dengan peralatan makanannya. dengan botol, sendok, ataupun makanannya. MomDad juga bisa menemani anak makan bersama dan puji anak saat makan dengan baik hingga habis.Meskipun anak bermain dengan peralatan makannya, hindari membiasakan anak untuk makan sambil terus disuapi apalagi sambil menonton gadget atau berjalan-jalan, ya. Sebaiknya ajari anak sejak dini untuk makan pada meja makan.&nbsp;Coba lebih bervariasiKalau ternyata anak trauma makan saat MomDad mendekatkannya dengan peralatan makan yang biasa ia pakai, coba untuk ganti warna maupun bentuknya. Bila anak takut terhadap botol susu, kenalkan media lain seperti sedotan dan gelas.Selain alat makan, coba juga untuk membuat variasi menu makanan agar ia tidak bosan. Cara ini juga bisa mengajarkan anak untuk mengenal variasi tekstur&nbsp; dan rasa pada makanan.Hindari memaksa anak untuk makanLast but not least, yang pantang dilakukan adalah memaksa anak untuk makan. Memaksa anak bisa jadi membuatnya semakin trauma akan makanan. Untuk itu, MomDad bisa membuat jadwal makanan utama dan camilan secara teratur.Hindari juga memberinya minuman lain selain air putih di antara waktu makan dan jangan menjadikan makanan sebagai hadiah agar ia tidak kekenyangan sebelum jadwal makan utamanya.&nbsp;Nah, itu dia beberapa cara yang bisa MomDad lakukan untuk mengatasi trauma makan pada anak. Jika semua cara di atas sudah dicoba tapi anak tidak mau makan juga, MomDad bisa langsung tanyakan pada dokter anak, ya.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar tumbuh kembang anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Enggak Usah Panik, Ini 5 Cara Hadapi Anak Trauma Makan

enggak-usah-panik--ini-5-cara-hadapi-anak-trauma-makan

MPASI atau makanan pendamping ASI biasanya sudah dikenalkan saat bayi memasuki usia 6 bulan. Nah, untuk memberikan ASI pada si Kecil, MomDad perlu memperkenalkan secara bertahap. Misalnya, memberikan MPASI yang bertekstur lembut pada awal bayi memulai MPASI.Kemudian, bayi boleh naik tekstur saat usianya 7 bulan ke atas. Ketentuan ini juga perlu disesuaikan dengan kemampuan si Kecil dalam mengunyah, menelan, dan mencerna makanan. Namun, kalau ia sudah terlanjur salah tekstur gimana ya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!Apa dampak bayi terlanjur salah tekstur MPASI?Kesalahan tekstur pada pemberian MPASI dapat merujuk pada 2 kemungkinan nih MomDad, bisa karena terlalu encer/lembut atau terlalu kasar/kental. Pemberian MPASI sesuai dengan tekstur yang dianjurkan penting karena mempertimbangkan kesiapan oromotor bayi dalam mengolah tekstur makanan.&nbsp;Periode usia 6-9 bulan adalah periode emas memperkenalkan berbagai makanan baru. Pada periode ini anak terbuka dan penasaran terhadap berbagai makanan, bahkan terkadang semua benda pun ikut masuk mulut.&nbsp;Oleh karena itu, pada periode ini kita harus bisa mengenali sinyal bayi untuk memenuhi rasa penasaran bayi terhadap makanan baru. Di samping itu, periode ini adalah periode belajar, sehingga dibutuhkan stimulasi tekstur MPASI agar kemampuan oromotor semakin terasah.&nbsp; &nbsp;&nbsp;Anak yang terus diberi makanan halus cenderung susah makan atau menolak makanan baru di atas usia 1 tahun. Apabila tekstur yang diberikan terlalu kental atau kasar maka anak akan sering gagging karena kesulitan mengolah tekstur tersebut. Gagging yang berlebihan dapat mengganggu mood anak saat belajar makan.&nbsp;Apa yang seharusnya orang tua lakukan jika si Kecil salah tekstur MPASI?Pada prinsipnya, tekstur MPASI yang diberikan harus disesuaikan dengan keterampilan oromotor anak. Tekstur MPASI dibagi mulai dari bubur halus (biasanya diblender atau disaring) dan bubur kasar (tanpa disaring atau diblender, dan dengan jumlah air yang lebih sedikit). Kedua tekstur ini diperkenalkan bertahap, dari halus menjadi semakin kasar, pada rentang usia 6-9 bulan.&nbsp;Pada usia sekitar 7-8 bulan bayi juga bisa mulai diperkenalkan dengan tekstur finger food atau makanan yang bisa dia genggam sendiri. Makanan ini bisa digenggam oleh bayi tetapi harus bisa segera menjadi lembek ketika terkena air ludah sehingga tidak menimbulkan risiko tersedak, karena pada usia ini sangat mungkin bayi belum mampu mengunyah dengan baik.Nasi tim (bentuk semakin menyerupai nasi lembek) dan makanan yang dicincang halus (minced) atau dicincang kasar (chopped) secara bertahap dapat diberikan pada usia 9-12 bulan. Pada usia 12 bulan anak diharapkan telah mampu menerima makanan keluarga seperti nasi dengan lauk yang dipotong kecil-kecil sesuai dengan kemampuan oromotor anak.&nbsp;Jika si kecil sudah terlanjur terlambat mengenal tekstur dan masih mengonsumsi makanan lembek, misalnya pada usia di atas 1 tahun, harus dilakukan transisi secara bertahap, meskipun hal ini tidak selalu mudah.&nbsp;MomDad dapat memulai dengan memperkenalkan tekstur yang lebih padat pada 1-2 suapan pertama. Kemudian, jika anak mau menerima tekstur tersebut, dapat dilanjutkan dengan mengonsumsi tekstur yang lebih padat tersebut. Durasi transisi ini harus disesuaikan dengan penerimaan anak. Yang perlu diperhatikan, jangan pernah memaksa anak untuk makan karena akan menimbulkan trauma makan yang di kemudian hari akan berisiko mempersulit praktik pemberian makan pada anakNah, itu dia cara menaikkan tekstur MPASI yang bisa dilakukan MomDad kalau si kecil salah tekstur. Selamat mencoba, MomDad!Jika ingin tahu tips menarik seputar tumbuh kembang lainnya, MomDad bisa membaca artikel di aplikasi PrimaKu atau website&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Jangan lupa juga&nbsp;follow&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu, ya! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.<div style="text-align: justify;"> </div>

Si Kecil Terlanjur Salah Tekstur MPASI? Ketahui Cara Mengatasinya di Sini!

si-kecil-terlanjur-salah-tekstur-mpasi--ketahui-cara-mengatasinya-di-sini-

Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda. Itulah yang selalu ditanamkan di dalam diri <a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@restisuntoso" title="https://www.tiktok.com/@restisuntoso" target="_blank">Resti Suntoso</a>, content creator yang kerap membagikan konten menu MPASI di TikTok. Seperti para Mom lainnya, Resti juga menghadapi trial and error dalam memberikan MPASI untuk anaknya, Mala. Lantas, gimana sih cara Resti menghadapi situasi ini? Yuk, simak penuturannya di artikel berikut!Mengetahui makanan favorit anak&nbsp;Memasuki bulan pertama MPASI, Mala sempat menolak untuk makan. Sampai akhirnya ada momen di mana ia pun pasrah tidak memberi Mala makan dan tidak membawa perlengkapan MPASI saat ia dan keluarganya ke Bandung. “Kalau Mala mau makan, ya nenen-nenen aja deh,” ucapnya. Lalu, saat sedang berada di restoran, Resti memesan bubur polos dan memberikannya ke Mala. “Ternyata Mala makannya habis. Oh, jadi dia tuh sukanya sama yang rasanya sederhana. Enggak suka dicampur. Emang sih, gizinya harus seimbang, tapi kalau anaknya engak mau makan, apa gunanya gizi seimbang?” Setelah mengevaluasi diri, akhirnya Resti paham apa yang disukai Mala, yaitu nasi biasa ditambah ayam yang diblender. Untuk melengkapi nutrisinya, Resti menggunakan wortel dan tahu sebagai finger food.Mengandalkan slow cookerResti selalu mengandalkan slow cooker, karena menurutnya teksturnya sangat pas. Seperti bubur tapi tidak terlalu cair, seperti makanan padat, tapi tidak terlalu padat. Biasanya, Mala yang kini berusia 9 bulan sangat suka saat ia membuat 1 cup nasi dan 3 cup air. Sementara untuk kaldu, ia menambahkannya dari ceker dan tulang-tulangan.&nbsp;Menerapkan ketertiban saat makanResti ingin Mala menjadi anak yang tertib sejak bayi. Sejak di dalam kandungan, Resti kerap memberikan stimulasi kepada Mala. Misalnya dari jam tidur, “waktu masih satu bulan di dalam perut, aku selalu ngenalin ini siang dan malam. Kalau istirahat aku ajak dia istirahat. Secara sains, itu terbukti akan berdampak sama pola tidur anak setelah lahir.”Terlebih untuk makan, ibaratnya, Resti tidak mau menyuapi Mala sampai dia taman kanak-kanak atau TK. Ia pun menerapkan feeding rules. Misal, kalau sudah 30 menit, selesai enggak selesai, makannya&nbsp; sudah. Kemudian, harus duduk di high chair, berdoa sebelum makan, memberitahu Mala makanan hari ini apa, serta manfaat makanannya. Nantinya, Resti ingin di usia 1 tahun, Mala sudah bisa makan sendiri dengan bimbingan.&nbsp;Tidak memaksa anak untuk makan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1658465200858-0c38bf77.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="shutterstock_331043699 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ilmu yang patut dimiliki para ibu adalah sabar, khususnya saat menyuapi anak. Resti tidak pernah memaksa Mala untuk makan, sehingga anak pun tidak trauma makan. Selain itu, kalau makannya tidak habis, ia akan memanfaatkan sisa makanan untuk stimulasi Mala. “Makanannya ditumpahin di meja makan atau kalau makanannya tinggal setengah, diguyur di badannya.”Tips lain dari Resti, jika mau mengenalkan menu baru, ia akan tetap menyiapkan menu favorit Mala. Jadi, kalau Mala enggak suka dengan menu barunya, Resti punya ‘backup’ makanan untuk Mala.&nbsp;Tekstur MPASI yang tepatSebelum menemukan ‘rumus’ yang tepat, Resti pun sempat menghadapi kendala dalam memberikan MPASI. “Awalnya Mala itu nggak suka yang cair. Ternyata dia tuh berani sama tekstur. Akhirnya aku kepedean langsung mulai nasi nih. Eh, tapi nasi pun dia masih belum suka. Jadi, dia memang suka yang bertekstur tapi belum sampai ke nasi, karena dia kan baru mau 9 bulan. Aku putusin tim deh yang ditengah-tengah.”Setelah membaca tips dari Resti di atas, semoga MomDad mendapat inspirasi dan bisa menerapkannya, ya pada si Kecil. Namun, perlu diingat, kondisi setiap anak berbeda, jadi sesuaikan kembali ya dengan keadaan si Kecil.Jika ingin tahu tips menarik seputar MPASI lainnya, MomDad bisa membaca artikel di aplikasi PrimaKu atau website primaku.com. Jangan lupa juga follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">Instagram</a> dan <a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank">TikTok</a> PrimaKu, ya!Sumber foto: Dokumen pribadi

7 Aneka Resep Bubur Lezat dan Bergizi untuk MPASI Pertama

7 Aneka Resep Bubur Lezat dan Bergizi untuk MPASI Pertama

Menu Sehat Ibu Hamil Trimester 1: Sari Tellon

Menu Sehat Ibu Hamil Trimester 1: Sari Tellon

Atur Jam Makan si Kecil Kini Lebih Mudah dengan Fitur Jadwal MPASI di PrimaKu

Atur Jam Makan si Kecil Kini Lebih Mudah dengan Fitur Jadwal MPASI di PrimaKu

7 Jenis Makanan untuk Penuhi Nutrisi Si Kecil yang Small Eater

7 Jenis Makanan untuk Penuhi Nutrisi Si Kecil yang Small Eater

BB Seret Pasca MPASI, Bagaimana Cara Mengatasinya?

BB Seret Pasca MPASI, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Enggak Usah Panik, Ini 5 Cara Hadapi Anak Trauma Makan

Enggak Usah Panik, Ini 5 Cara Hadapi Anak Trauma Makan

Si Kecil Terlanjur Salah Tekstur MPASI? Ketahui Cara Mengatasinya di Sini!

Si Kecil Terlanjur Salah Tekstur MPASI? Ketahui Cara Mengatasinya di Sini!

Tips Memberikan MPASI ala Resti Suntoso, Content Creator yang Tak Bosan Evaluasi Diri sebagai Ibu

Tips Memberikan MPASI ala Resti Suntoso, Content Creator yang Tak Bosan Evaluasi Diri sebagai Ibu