Bermesraan di depan anak adalah suatu hal yang biasa terjadi dan dapat bervariasi tergantung pada norma budaya, nilai-nilai keluarga, dan preferensi pribadi. Beberapa orang tua mungkin merasa nyaman menunjukkan kasih sayang dan kedekatan di depan anak-anak mereka sebagai contoh positif dari hubungan yang sehat. Sementara itu, orang tua lain mungkin lebih memilih untuk menjaga privasi dan menunjukkan keintiman mereka di waktu yang lebih pribadi.&nbsp; Nah, namun ada nggak sih manfaat yang bisa diambil oleh anak ketika orang tua bermesraan di hadapannya? Dampak Positif Bermesraan di Depan Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/737f861004325d8dcb63786b29eca1bd_1706887864245.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="bermesraan_di_depan_anak_(1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Keluarga yang mesra atau sering menunjukkan kehangatan kontak fisik dapat membuat anak merasa aman dan nyaman di rumah. Anak merasa bahagia dan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bila berada dekat dengan orang tua yang menunjukkan bahwa mereka saling menyayangi. Tidak ada batasan usia anak ketika MomDad membicarakan atau menunjukkan bermesraan di depan mereka.Meskipun tidak memiliki dampak negatif, MomDad tetap perlu membatasi hal-hal mesra yang boleh dilakukan di depan anak agar ia mendapatkan hal positif. Hindari melakukan atau menggunakan bahasa-bahasa yang terlalu dekat dengan seksualitas di depan anak. Anak akan merasa tidak nyaman dan ada batasan yang dilanggar. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan dengan nyaman di depan anak antara lain:<ul><li>Bergandengan tangan</li><li>Berpelukan</li><li>Saling mencium</li><li>Menggoda dengan bahasa yang sopan dan dapat diterima anak.</li></ul> Penting dipahami bahwa setiap keluarga memiliki norma dan nilai-nilai sendiri. Kunci utamanya adalah konsistensi dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam keluarga, dan memastikan bahwa perilaku tersebut sesuai dengan kenyamanan anak dan batasan-batasan budaya yang berlaku. Nah, kalau MomDad tipe orang tua yang suka bermesraan di depan si Kecil atau sebaliknya? Referensi: <a class="e-rte-anchor" href="https://www.sandiegofamily.com/parenting/showing-appropriate-parental-affection#:~:text=%E2%80%9CIt%20is%20good%20for%20children,It%20is%20reassuring%20to%20children.%E2%80%9D" title="https://www.sandiegofamily.com/parenting/showing-appropriate-parental-affection#:~:text=%E2%80%9CIt%20is%20good%20for%20children,It%20is%20reassuring%20to%20children.%E2%80%9D" target="_blank">Shall We Kiss? Showing Appropriate Parental Affection</a>

Bermesraan di Depan Anak, Apa Ada Dampaknya?

bermesraan-di-depan-anak--apa-ada-dampaknya--1706887989858

Golden hour pada periode newborn adalah jam pertama kehidupan bayi, baik pada bayi prematur ataupun cukup bulan. Konsep ini mengadopsi konsep kegawatan trauma pada orang dewasa dengan harapan bayi memiliki luaran jangka panjang yang lebih baik. Jam pertama kehidupan bayi meliputi pertolongan kelahiran, perawatan post resusitasi, transportasi bayi sakit ke unit khusus bayi sakit, dukungan napas dan jantung, serta perawatan awal di ruang bayi. Apa saja sih manfaat yang didapat dari golden hour untuk Mom dan si Kecil?Manfaat Golden Hour untuk Mom dan si Kecil<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/b056aeb9231bf37853c2101e510a73abed_1705657746347.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="golden_hour_bayi_newborn.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1459px; min-height: 0px;"> Golden hour bertujuan untuk menstabilkan bayi baru lahir dalam adaptasi kehidupan dari dalam rahim ke luar rahim, sehingga bayi memiliki suhu tubuh yang normal, bernapas dengan normal, dan memiliki kadar gula darah yang normal.Salah satu komponen yang harus dicapai dalam satu jam pertama setelah kelahiran adalah pemberian nutrisi. Pada bayi cukup bulan sehat yang tidak memiliki halangan untuk minum, pemberian ASI harus dimulai dalam 30 menit pertama setelah kelahiran. Skin to skin contact antara bayi dengan ibu harus dilakukan segera setelah bayi stabil dan dilakukan dalam 30 menit pertama.Inisiasi menyusui dini (IMD) yang dilakukan tentunya segera membentuk ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Kontak kulit ke kulit juga menstabilkan suhu tubuh bayi, denyut jantung dan pernapasan bayi. Secara jangka panjang, IMD meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan meningkatkan bonding antara ibu dan bayi.Golden hour merupakan waktu yang sangat berharga dan menciptakan hubungan yang kuat antara orang tua dan bayi. Oleh karena itu, pastikan MomDad memanfaatkan golden hour sebaik mungkin bersama si Kecil, ya.Referensi: Sharma D. Golden hour of neonatal life: Need of the hour. <a classname="e-rte-anchor" href="https://mhnpjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40748-017-0057-x" title="https://mhnpjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40748-017-0057-x">https://mhnpjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40748-017-0057-x</a>

Manfaat Golden Hour pada Bayi Newborn untuk Mom & si Kecil

manfaat-golden-hour-pada-bayi-newborn-untuk-mom---si-kecil-1705988380635

Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan berita kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak TK dan korbannya pun teman sebaya. Siapa pun yang membaca berita ini, pasti dibuat terkejut dan khawatir, khususnya para orang tua. Kok bisa sih anak TK melakukan tindakan tak wajar ke temannya? Di sini, peran orang tua dalam mengajarkan pendidikan seks sangat penting. Sebagai pembelajaran, yuk ajarkan pendidikan seks pada anak sesuai usianya dengan cara berikut. Pentingnya Pendidikan Seks sejak Dini<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6190f591c2c9111807e4b4e1c1ae79e2_1705473520729.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="seksualitas_anak_(1).jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1459px; min-height: 0px;"> Tidak pernah ada kata terlalu cepat jika berbicara tentang seksualitas pada anak. Membicarakan hal ini sejak dini dapat membantu si Kecil memahami bahwa seks dan seksualitas adalah bagian yang sehat dalam hidup. Pembicaraan terbuka dan jujur saat anak masih kecil dapat membuat percakapan di masa depan menjadi lebih mudah. Percakapan awal ini juga membentuk dasar bagi anak-anak untuk membuat pilihan yang lebih sehat tentang seks ketika mereka beranjak dewasa. Ketika membicarakan tentang seksualitas, MomDad bisa terapkan langkah-langkah dasar berikut:<ul><li>Pertama, akui bahwa si Kecil mungkin penasaran. Coba temukan apa yang sudah mereka ketahui, misalnya, 'menurutmu bayi berasal dari mana?' atau 'apa yang sudah kamu dengar tentang asal-usul bayi?'</li><li>Kedua, koreksi setiap informasi yang keliru dan berikan fakta. Misalnya, 'kamu hampir benar. Bayi tidak tumbuh di perut ibu mereka. Mereka tumbuh di tempat khusus di dalam tubuh, disebut rahim'.</li><li>Ketiga, gunakan percakapan sebagai kesempatan untuk berbicara tentang pemikiran atau perasaan MomDad sendiri. Misalnya, 'beberapa orang sangat ingin memiliki bayi ketika mereka siap.”</li></ul> Ketika membicarakan seksualitas pada anak, gunakan nama-nama yang benar untuk bagian tubuh, misalnya, penis, skrotum, testis, vulva, vagina. Hal ini membantu menyampaikan pesan bahwa berbicara tentang bagian-bagian tubuh adalah hal yang sehat dan baik. Jika si Kecil mengetahui nama-nama yang benar untuk bagian tubuh, ia akan dapat berkomunikasi dengan jelas tentang tubuhnya. Penjelasan Pendidikan Seks sesuai Usia<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/93767366b45398e4add7db949d3b0149_1705473542878.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="seksualitas_anak_(2).jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1459px; min-height: 0px;"> Memberikan penjelasan tentang seksualitas pada anak juga perlu diperhatikan sesuai usia agar anak mudah mengerti. Berikut panduan menjelaskan pendidikan seks pada anak sesuai usia:<ul><li>0-2 tahun: MomDad dapat menggunakan momen sehari-hari untuk membantu si Kecil belajar tentang tubuh. Misalnya, saat mandi atau saat membantu si Kecil berpakaian. Ini merupakan waktu yang baik untuk memperkenalkan nama-nama bagian tubuh.&nbsp;</li></ul>Momen tersebut juga dapat menjadi waktu yang baik untuk menyampaikan pesan tentang perilaku yang sehat dan alami. Misalnya, jika si Kecil menyentuh kelaminnya ketika MomDad sedang mengganti popoknya, itu tidak masalah. Ketika mereka lebih besar, MomDad dapat berbicara tentang perilaku publik dan pribadi. <ul><li>2-3 tahun: Sebagian besar anak usia 2-3 tahun sangat ingin tahu tentang tubuh mereka sendiri dan tubuh anak-anak lain. Mereka juga akan menyadari bahwa berbagai tubuh memiliki bagian tubuh yang berbeda. Si Kecil mungkin bertanya mengapa atau mengatakan, 'apa itu?' MomDad dapat mengajarinya bahwa setiap bagian tubuh memiliki nama dan 'pekerjaan' sendiri. Misalnya, 'ini adalah vulvamu' atau 'penismu adalah tempat keluarnya pipis'.</li><li></li></ul>Melihat buku bersama si Kecil dapat sangat membantu. MomDad dapat menggunakan gambar untuk membantunya mempelajari nama-nama bagian tubuh dan memahami bahwa tubuh berbeda-beda. <ul><li>4-5 tahun: Anak usia 4-5 tahun sering bertanya dari mana bayi berasal. Mereka dapat memahami bahwa bayi tumbuh di dalam rahim, dan untuk membuat bayi membutuhkan sperma (seperti biji kecil) dan ovum (seperti telur kecil).&nbsp;</li></ul>Jika MomDad sedang hamil, si Kecil mungkin bertanya, 'Dari mana bayi keluar?' Berikan jawaban yang sederhana namun akurat seperti, 'bayi ini tumbuh di dalam rahim Mama. Ketika bayi selesai tumbuh, mungkin akan keluar melalui saluran lahir, yang disebut vagina atau mungkin keluar dari perut Mama.” <ul><li>6-8 tahun: Pada usia 6 tahun, banyak anak tertarik tentang bagaimana bayi dibuat dan mungkin ia bertanya, 'gimana bayi masuk ke dalam rahim Mama?', tanyakan pada si Kecil tentang apa yang mereka pikirkan. Ini membantu MomDad memahami apa yang sudah diketahuinya. Kemudian, MomDad bisa menjelaskan secara sederhana, misalnya 'untuk membuat bayi, sperma dan sel telur bergabung bersama.'</li></ul>MomDad bisa menjelaskan bagaimana hal ini terjadi, yaitu ketika 2 orang melakukan hubungan seksual dan bagaimana vagina dan penis saling cocok. Juga, baik untuk menjelaskan bahwa hubungan seksual adalah sesuatu yang dilakukan oleh orang dewasa saat keduanya sama-sama ingin melakukannya. Tegaskan bahwa bahwa itu bukan untuk anak-anak. Begitulah tips yang bisa diterapkan ketika membicarakan seksualitas pada anak berdasarkan usia. Semoga kejadian seperti berita kemarin tidak lagi terulang dan orang tua lebih awas terhadap perilaku anak. Referensi: <a class="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/school-age/development/sexual-development/sex-education-children" title="https://raisingchildren.net.au/school-age/development/sexual-development/sex-education-children" target="_blank">Sex education and talking with children about sex: 0-8 years&nbsp;</a>

Viral Anak TK Lakukan Pelecehan Seksual, Begini Cara Ajarkan Seksualitas Sesuai Usia

viral-anak-tk-lakukan-pelecehan-seksual--begini-cara-ajarkan-seksualitas-sesuai-usia-1718773087898

Kelahiran bayi newborn tentu membawa kegembiraan dan tantangan bagi sebuah keluarga. MomDad merasa senang, tetapi mungkin juga merasa cemas tentang bagaimana reaksi anak yang lebih tua terhadap bayi yang baru lahir. Bermunculan berbagai pertanyaan: bagaimana seharusnya kita memberitahu anak lebih tua bahwa mereka akan memiliki adik laki-laki atau adik perempuan? Akankah mereka cemburu terhadap bayi yang baru lahir? Bagaimana kita dapat membantu mereka berhubungan baik?Menyiapkan Kehadiran Adik pada si Kecil&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f47f1085b13dff581cbca97b6c1b7a8db_1705472837577.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="persiapkan si kecil jadi kakak.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Anak-anak dari berbagai usia akan memiliki reaksi berbeda terhadap kehadiran bayi newborn. Untuk mengatasi perubahan di keluarga MomDad, coba persiapkan si Kecil menerima kehadiran buah hati berdasarkan usia dengan cara berikut:Balita - usia 1 hingga 2 tahunAnak-anak pada usia ini mungkin kurang memahami tentang arti memiliki adik laki-laki atau perempuan baru. Namun, biarkan ia mendengar penjelasan MomDad tentang bayi newborn dan merasakan kegembiraan MomDad. Meskipun ia mungkin tidak memahami mengapa MomDad senang, sikap MomDad akan memengaruhinya dan si Kecil pun akan merasakan kegembiraan juga.Ketika bayi newborn pulang ke rumah, usahakan untuk melakukan sesuatu yang istimewa untuk anak yang lebih tua. Yakinkan bahwa iia masih dicintai.Balita pra-sekolah - usia 2 hingga 4 tahun﻿﻿Usia ini adalah momen terdekat antara hubungan MomDad dengan si Kecil dan ia belum memahami cara berbagi dengan orang lain. Ia juga mungkin sangat peka terhadap perubahan dan merasa terancam karena ada anggota keluarga baru. Sebelum bayi newborn lahir, jelaskan padanya saat MomDad mulai membeli perabot kamar bayi atau pakaian bayi atau jika dia mulai bertanya tentang "perut" Mom yang semakin membesar.&nbsp;Beri tahu dengan jujur dan jelaskan bahwa bayi akan membutuhkan perhatian banyak dari MomDad. Yakinkan si Kecil bahwa MomDad akan tetap mencintainya meski ada kehadiran sang adik.&nbsp;Atur perubahan besar dalam rutinitas si Kecil. Jika memungkinkan, selesaikan toilet training atau beralih dari ranjang bayi ke tempat tidur sebelum bayi newborn berada di rumah. Jika tidak mungkin, tunda hingga setelah bayi sudah nyaman di rumah. Jika tidak, si Kecil mungkin merasa terlalu banyak tekanan karena mencoba belajar hal-hal baru di atas semua perubahan yang disebabkan oleh bayi newborn.Minta keluarga dan teman untuk menghabiskan sedikit waktu dengan si Kecil yang lebih tua ketika mereka datang melihat bayi newborn. Ini akan membantu dia merasa istimewa dan tidak terlupakan.&nbsp;Anak usia sekolah - 5 tahun ke atasAnak yang berusia di atas 5 tahun biasanya tidak merasa terancam oleh kehadiran bayi newborn. Namun, mereka mungkin merasa tidak senang dengan perhatian yang diberikan pada sang adik. Untuk mempersiapkan si Kecil menghadapi kehadiran bayi newborn, beritahu ia&nbsp; tentang apa yang terjadi dengan bahasa yang dapat dimengerti. Jelaskan apa artinya memiliki adik dan bagaimana perubahan mungkin memengaruhi dia—baik yang baik maupun tidak. Biarkan anak yang lebih tua membantu menyiapkan segala sesuatu untuk bayi baru dengan merapikan kamar bayi, memilih pakaian, atau membeli popok.&nbsp;Jika memungkinkan, ajak si kecil datang ke rumah sakit segera setelah bayi lahir agar dia merasa menjadi bagian dari keluarga yang semakin besar.Ketika MomDad membawa bayi newborn pulang, buatlah si Kecil merasa bahwa ia memiliki peran dalam merawat bayi. Beritahu dia bahwa dia boleh menggendong bayi, meskipun harus meminta izin MomDad terlebih dahulu. Pujilah ia ketika dia bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap adiknya.Dengan menerapkan tips di atas, si Kecil mungkin akan lebih siap menerima bayi newborn dan ikut merasakan kebahagiaan yang MomDad rasakan.Referensi: <a class="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/Pages/Preparing-Your-Family-for-a-New-Baby.aspx?_gl=1*1i2lkc7*_ga*NDc2NzQ4NzQzLjE3MDE2NjEyMzI.*_ga_FD9D3XZVQQ*MTcwMTg2MTQwMy4yLjEuMTcwMTg2MjQwNi4wLjAuMA.." title="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/Pages/Preparing-Your-Family-for-a-New-Baby.aspx?_gl=1*1i2lkc7*_ga*NDc2NzQ4NzQzLjE3MDE2NjEyMzI.*_ga_FD9D3XZVQQ*MTcwMTg2MTQwMy4yLjEuMTcwMTg2MjQwNi4wLjAuMA.." target="_blank">How to Prepare Your Older Children for a New Baby | Healthy Children</a>&nbsp;

Tips Persiapkan si Kecil Jadi Seorang Kakak berdasarkan Usia

tips-persiapkan-si-kecil-jadi-seorang-kakak-berdasarkan-usia-1705473164291

<div dir="ltr" style="margin-left:0pt;" align="left"></div><div dir="ltr" style="margin-left:0pt;" align="left"><table style="border:none;border-collapse:collapse;"><colgroup><col width="147"><col width="455"></colgroup><tbody><tr style="height:17.25pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Nama Kegiatan</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Sensory Bag</td></tr><tr style="height:17.25pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Usia</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">6+ bulan</td></tr><tr style="height:21pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Mess Level</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Rendah</td></tr><tr style="height:21pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Ranah Perkembangan<span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">​</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:middle;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Penglihatan, pendengaran, dan kognitif</td></tr></tbody></table></div>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">﻿﻿Plastik klip (ziplock) ukuran besar dan usahakan yang tebal</li><li style="font-size: 12pt;">Shaving foam (busa cukur)</li><li style="font-size: 12pt;">Water beads (hidrogen atau butiran yang dapat menyerap air), boleh satu warna atau campur. Lalu rendam air hingga mencapai ukuran yang diinginkan</li><li style="font-size: 12pt;">Google eyes (mata boneka atau mata-mataan)</li><li style="font-size: 12pt;">Beads (manik-manik) berbagai bentuk dan ukuran</li><li style="font-size: 12pt;">Air dan pewarna makanan, campurkan keduanya hingga mendapatkan warna yang diinginkan</li><li style="font-size: 12pt;">Lakban</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Siapkan beberapa plastik klip.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan shaving foam, water beads, google eyes, dan beads ke dalam masing-masing plastik klip.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan campuran air dan pewarna makanan ke dalam plastik klip (kecuali plastik klip yang berisi shaving foam. Cukup tambahkan pewarna makanan).</li><li style="font-size: 12pt;">Tutup dan rapatkan plastik klip, lalu beri lakban di sekelilingnya dan pastikan tidak bocor.</li></ul>Cara Bermain:Siapkan beberapa benda yang sering dipakai sehari-hari (gelas, sendok, topi, dan sensory bag diletakkan di lantai atau alas main anak. Biarkan anak meraba, memegang, meletakkan tangannya di atas sensory bag, dan melihat perubahan yang terjadi.&nbsp;Referensi: #BukuMamaBisa Bikin Playdate Sendiri Main Bareng Bikin Seneng

Play Date: Sensory Bag

play-date--sensory-bag-1705404026463

Sebagai orang tua, MomDad tentu akan senang ketika melihat si Kecil aktif bermain di rumah. Namun, ada kalanya ketika bertemu dengan teman-teman sebayanya, baik di lingkungan tempat tinggal atau sekolah, ia menjadi pasif dan tidak seaktif seperti di rumah. Perlu diketahui bahwa ada beberapa anak yang “malu” saat berada dalam sebuah situasi sosial. Sebenarnya, anak tersebut bukan “pemalu”, lebih tepat jika dikatakan ia “lambat untuk panas” atau slow to warm up ketika berada di lingkungan baru. Ini merupakan hal normal dan hanya merupakan ciri temperamen anak, bukan merupakan suatu gangguan. Sosial Kemandirian pada Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f41645cd955c49fa4184ea3fae8cea48_1705069709009.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anak kurang aktif.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Anak umumnya akan mulai tertarik untuk berinteraksi dengan sesamanya sejak usia 1 tahun. Walaupun mereka masih bermain sendiri-sendiri, namun sudah ada keinginan untuk berinteraksi dengan anak lain yang belum pernah ia temui. Temperamen slow to warm up tidak akan hilang sepenuhnya, namun kitab isa mengajar anak supaya lebih nyaman di lingkungan sosial dan juga lebih percaya diri. Untuk melatih sosial kemandirian anak, MomDad dapat melakukan beberapa hal, yaitu:<ul><li style="font-size: 12pt;">Beri anak waktu untuk merasa nyaman dengan lingkungan atau situasi yang ia hadapi.</li><li style="font-size: 12pt;">Dampingi anak dalam segala situasi sambil mengajak mereka agar berani bereksplorasi. Jika anak sudah mulai nyaman, perlahan lepaskan mereka sendiri secara bertahap. Misal, duduklah di kursi Ketika anak bermain di lantai.</li><li style="font-size: 12pt;">Pastikan anak memahami bahwa apa yang mereka rasakan dimengerti oleh MomDad dan bukan merupakan suatu perasaan yang salah.</li><li style="font-size: 12pt;">Hindari menghibur anak secara berlebihan.</li><li style="font-size: 12pt;">Puji anak secara spesifik jika ia telah berani bermain Bersama teman, atau bahkan sekedar membalas sapaan.</li><li style="font-size: 12pt;">Jadilah contoh bagi anak, misal dengan membalas sapaan semua orang.</li></ul>Penting untuk diingat bahwa setiap berbeda dan alasan di balik perilaku sosial mereka bisa bervariasi. Mengamati, mendengarkan, dan memberikan dukungan positif dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan meningkatkan keterlibatannya dalam interaksi sosial.Referensi: <a class="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/common-concerns/shyness" title="https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/common-concerns/shyness" target="_blank">Shyness: babies and children</a>

Anak kok Kurang Aktif saat Bertemu Teman Sebaya?

anak-kok-kurang-aktif-saat-bertemu-teman-sebaya--1705069846183

Memberikan batasan screen time pada anak memiliki beberapa alasan yang penting untuk mendukung kesejahteraan fisik, mental, dan sosial. Sebab, paparan screen time yang terlalu lama, dapat berdampak pada kesehatan, seperti kesehatan mata, kualitas tidur, konsentrasi, hingga pengembangan sosial dan emosional anak. Screen time terbukti secara kuat berkaitan dengan kegemukan, asupan nutrisi yang tidak sehat, dan kualitas hidup.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/739ae7ba107610dcc6cb2510771f4f1016106_1704778430922.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="screen time (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Peningkatan durasi screen time pada anak juga berhubungan dengan terjadinya masalah tidur pada anak yang dapat menjadi faktor timbulnya externalizing problem pada anak [1]. Externalizing problem pada anak merupakan perilaku yang dapat berdampak pada langsung atau tidak langsung pada orang lain seperti perilaku agresif, berbohong, membangkang, tidak patuh, berbohong, mencuri, dan kurangnya kendali diri. Sementara itu, masalah internalizing problem pada anak merupakan masalah seperti kecemasan, depresi, menarik diri dari interaksi sosial, gangguan makan, dan kecenderungan untuk bunuh diri [2]. Munculnya externalizing problem pada anak mungkin disebabkan oleh jenis tayangan yang kurang mendidik pada anak sehingga perilaku tersebut dianggap normal oleh anak. oleh sebab itu sangat diperlukan peran orang tua dalam mendampingi dan mengawasi jenis tontonan anak.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/779acdcf5f81f48ddf710e16a762c934f_1704778413577.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="screen time (3).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (2020), batasan screen time pada anak berdasarkan usia meliputi:<ul><li>Anak hingga usia 1 tahun tidak direkomendasikan untuk memiliki screen time﻿﻿</li><li>Anak usia 2-4 tahun durasi screen time tidak lebih dari 1 jam</li><li>Anak usia 5-17 tahun durasi screen time tidak lebih dari 2 jam</li></ul>﻿﻿Sementara American Academy of Child &amp; Adolescent Psychiatry, 2020 [3], menyatakan bahwa:<ul><li style="font-size: 12pt;">Bayi hingga usia 18 bulan dibatasi penggunaan screen time hanya untuk komunikasi dengan menggunakan video</li><li style="font-size: 12pt;">Anak usia 18-24 bulan penggunaan screen time hanya untuk menonton tayangan edukasi bersama pengasuh</li><li style="font-size: 12pt;">Anak usia 2-5 tahun screen time dibatasi 1 jam untuk hari biasa dan hingga 3 jam pada hari libur</li></ul>Dengan memberikan batasan screen time yang seimbang, orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dengan lebih baik.Referensi:<ol><li>Kahn, M., Schnabel, O., Gradisar, M., Rozen, G. S., Slone, M., Atzaba-Poria, N., Tikotzky, L., &amp; Sadeh, A. (2021). Sleep, screen time and behavior problems in preschool children: an actigraphy study. European Child and Adolescent Psychiatry, 30(11), 1793–1802.</li><li>Kochanova, K., Pittman, L. D., &amp; Mcneela, L. (2021). Parenting Stress and Child Externalizing and Internalizing Problems Among Low-Income Families : Exploring Transactional Associations. Child Psychiatry &amp; Human Development, 0123456789.</li><li>American Academy of Child &amp; Adolescent Psychiatry. (2020). Screen Time and Children.</li></ol>