Ada berbagai cara mengetahui kesehatan dan tumbuh kembang anak, salah satunya dengan mengukur lingkar perut anak. Lingkar perut merupakan ukuran antropometri umum untuk memprediksi obesitas. Obesitas dan kelebihan berat badan semakin meningkat secara global, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi dalam laporan mereka tahun 2015 dan 2016 bahwa obesitas pada anak-anak menjadi perhatian. Oleh karena itu pengukuran lingkar perut anak dibutuhkan sebagai langkah pendeteksi dini.Cara Mengukur Lingkar Perut Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a9e12f99b47fb10e7f2cafb575fc98f2d_1700640502056.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="lingkar perut_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Akhir-akhir ini jumlah anak yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas semakin meningkat. Umumnya, obesitas ditentukan dengan menghitung indeks massa tubuh, yaitu perhitungan antara berat badan dengan kuadrat tinggi badan. Namun, terjadi pula peningkatan kasus anak dengan obesitas sentral, yaitu obesitas yang terjadi di area perut, pada anak usia 5-15 tahun.Untuk mengukur lingkar perut anak dengan tepat, MomDad dapat menggunakan pita meteran yang dilingkarkan melewati pusar anak. Usahakan pita meteran tidak menekan perut tetapi cukup ketat. Bulatkan hingga 0,5 cm terdekat. Pengukuran sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali dan diambil nilai reratanya.Hubungan antara Lingkar Perut Anak dan Risiko Kesehatan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/10fe278a647e7885d952a1109815228f5d_1700640519062.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="lingkar perut_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Obesitas sentral berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit metabolic dan kardiovaskular, sehingga lingkar perut bisa menjadi penanda adanya kemungkinan masalah kesehatan dan juga sebagai alat untuk memperkirakan jumlah lemak di organ dalam. Malnutrisi berupa obesitas bisa dilihat dari hasil lingkar perut. Namun, lingkar perut dapat pula meningkat pada beberapa penyakit, misalnya adanya penumpukan cairan di rongga perut (edema), sehingga interpretasinya perlu dilakukan secara berhati-hati.Tidak ada batasan usia di mana mengukur lingkar perut anak menjadi lebih relevan atau penting. Sebab, lingkar perut bukan merupakan nilai yang diukur secara berkala dalam memantau pertumbuhan anak.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Fredriksen PM. Waist circumference in 6-12 year old children: The Health Oriented Pedagogical Project. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1177/1403494818767790" title="https://doi.org/10.1177/1403494818767790">https://doi.org/10.1177/1403494818767790 </a></li><li style="text-align: justify;">Per Morten Fredriksen permorten, Angelica Skår, and Asgeir MamenView all authors and affiliations. Waist circumference in 6–12-year-old children: The Health Oriented Pedagogical Project (HOPP). <a class="e-rte-anchor" href="https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1403494818767790" title="https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1403494818767790" target="_blank">Journals Sagepub</a>. May 12, 2018; 46;21.</li></ul>

Perlu Nggak sih Mengukur Lingkar Perut Anak?

perlu-nggak-sih-mengukur-lingkar-perut-anak--1700640631962

Speech delay atau terlambat bicara jadi salah satu permasalahan pertumbuhan yang dikhawatirkan orang tua. Anak dengan speech delay umumnya menunjukkan gejala belum bisa mengucapkan kata-kata sederhana (seperti "mama" atau "dada") ,baik jelas atau tidak jelas, pada usia 15 bulan, memahami kata-kata sederhana (seperti "tidak" atau "berhenti") pada usia 18 bulan, atau berbicara dalam kalimat pendek pada usia 3 tahun. Agar speech delay dapat diatasi dengan segera, yuk pahami tahapan perkembangan bicara anak.Tahapan Perkembangan Bicara Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ead4005f944104f3ef8cbcf17ff257a7f_1700638908812.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="speech delay_3 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Setelah anak bisa berjalan, tentu tonggak perkembangan yang paling ditunggu adalah saat anak mulai bisa bicara. Kemampuan bicara dan berbahasa tentu sangat penting bagi kehidupan seorang anak, sebab bahasa adalah alat untuk berkomunikasi, sehingga anak dapat menyampaikan maksud, keinginan, dan keluhannya. Apabila terdapat masalah dalam perkembangan bicara, orangtua perlu segera mengkonsultasikan pada dokter agar hasil akhir (prognosis) bicara dan berbahasa anak tetap baik.&nbsp;Berikut tanda-tanda perkembangan bicara yang sehat pada anak usia 1-3 tahun:<ul><li style="text-align: justify;"><div dir="ltr" style="margin-left:0pt;" align="left"><table style="border: none;"><colgroup><col width="295"><col width="295"></colgroup><tbody><tr style="height:14.25pt"><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; background-color: rgb(207, 226, 243); padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-weight: 700; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">1-2 Tahun (Bahasa Pemahaman)</td><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; background-color: rgb(207, 226, 243); padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-weight: 700; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">1-2 Tahun (Bahasa Ekspresif)</td></tr><tr style="height:111pt"><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;" class=""><span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Menunjuk anggota tubuh yang diminta<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Mengikuti instruksi 1 tahap, seperti tutup pintu, buang sampah<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Memberikan respon terhadap pertanyaan seperti “sepatumu di mana?”<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">&nbsp;</td><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;" class=""><span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Memproduksi kata-kata baru<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Bisa menyebut nama benda yang ditunjukkan<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Menanyakan pertanyaan sederhana seperti “ini apa”<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Mulai merangkai kalimat 2 kata, seperti “mau lagi”, “mama mana”</td></tr><tr style="height:12pt"><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; background-color: rgb(207, 226, 243); padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-weight: 700; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">2-3 Tahun (Bahasa Pemahaman)</td><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; background-color: rgb(207, 226, 243); padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-weight: 700; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">2-3 Tahun (Bahasa Ekspresif)</td></tr><tr style="height:123.75pt"><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;" class=""><span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Memahami perbedaan “besar-kecil”, “atas-bawah”<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Mengikuti instruksi 2 tahap<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Memahami kata baru dengan cepat</td><td style="border-width: 0.555556pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 0pt 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;" class=""><span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Kosa kata berkembang hamper setiap hari<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Menggunakan huruf k,g,f,t,d, dan n<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Orang yang sering bertemu anak mengerti yang diucapkan<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Mulai bertanya “kenapa” di usia 3 tahun<span style="font-size: 11pt; background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; text-wrap: wrap;">Merangkai 3 kata menjadi kalimat</td></tr></tbody></table></div></li></ul>Tips Merangsang Perkembangan Bicara Anak <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/b72cc90b7d10541459edc66da2f1f1810b_1700639136491.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="speech delay_4.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Anak perlu dipantau tumbuh dan kembangnya setiap bulan selama 1 tahun pertama kehidupannya. Setelah usia 1 tahun, anak tetap perlu pemantauan setiap 3 bulan. Di usia 4 tahun ke atas, anak masih perlu pemantauan tumbuh kembang setiap 6 bulan. MomDad dapat merangsang perkembangan bicara anak dengan cara:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Anak membutuhkan interaksi dengan sesama manusia untuk belajar berkomunikasi. Dalam 2 tahun pertama kehidupannya, anak cukup belajar bicara dengan orangtua atau pengasuh utamanya di rumah, tidak harus dengan anak seusianya. Hindari interaksi yang bersifat satu arah seperti penggunaan gawai yang berlebihan.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Verbalkan atau sebutkan setiap hal yang anak pegang atau lakukan. Bahasa reseptif perlu berkembang terlebih dahulu sebelum bahasa ekspresif anak. Dengan melabel setiap hal yang anak pegang atau lakukan, maka lama-lama anak akan memahami nama benda dan kegiatan yang mereka pegang atau lakukan.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Beri anak instruksi sederhana, seperti ambil, taruh, kasih, minta. Hal ini melatih pula bahasa reseptif anak.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Upayakan agar anak meminta sesuatu secara verbal, misal Ketika anak meminta bola, minta ia agar mengucapkan “bola” terlebih dahulu sebelum kita mengambilkannya untuk anak. Bila anak terbiasa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa bicara, maka ia akan menganggap tidak perlu bicara untuk memenuhi kebutuhannya.</li></ul>​Jika MomDad merasa si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan bicara, konsultasikan segera ke dokter untuk memastikan apakah memang benar anak mengalami keterlambatan bicara. Hindari membandingkan anak dengan anak lain karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a class="e-rte-anchor" href="https://www.aapd.org/globalassets/media/policies_guidelines/r_speechmilestones.pdf" title="https://www.aapd.org/globalassets/media/policies_guidelines/r_speechmilestones.pdf" target="_blank">Speech and Language Milestones</a></li><li style="text-align: justify;"><a class="e-rte-anchor" href="https://familydoctor.org/condition/speech-and-language-delay/" title="https://familydoctor.org/condition/speech-and-language-delay/" target="_blank">Speech and Language Delay - familydoctor.org</a>&nbsp;﻿﻿</li></ul>

Cegah Speech Delay, Ketahui Tahapan Perkembangan Bicara Anak!

cegah-speech-delay--ketahui-tahapan-perkembangan-bicara-anak--1700639200738

Per Januari 2023, <a class="e-rte-anchor" href="https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/" title="https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/" target="_blank">Kementerian Kesehatan</a> mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, di mana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Walaupun angka stunting menurun, namun persentase ini masih di atas batasan WHO, yaitu 20% sehingga masih dianggap sebagai masalah gizi. Belum selesai dengan stunting, Indonesia juga mengalami malnutrisi dalam bentuk wasting.&nbsp;Perbedaan Stunting dan Wasting<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/10b5e5ba6ece510c6cf34ba20ac8e79fdf_1700539177020.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="stunting &amp; wasting promina_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Stunting dan wasting sama-sama dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Sebab, pemicu keduanya disebabkan karena asupan nutrisi yang tak tercukupi. Untuk lebih jelasnya, yuk pelajari perbedaan stunting dan wasting melalui tabel di bawah:<div dir="ltr" style="margin-left:0pt;" align="left"><table style="border:none;border-collapse:collapse;table-layout:fixed;width:451.27559055118115pt"><colgroup><col><col></colgroup><tbody><tr style="height:0pt"><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;background-color:#cfe2f3;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Stunting</td><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;background-color:#cfe2f3;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Wasting</td></tr><tr style="height:22.39892578125pt"><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Tubuh pendek dengan tinggi badan &lt;-2SD pada kurva tinggi badan berdasarkan usia dan jenis kelamin.</td><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Berat badan yang rendah dibandingkan tinggi badannya (&lt;-2SD pada kurva WHO berat badan menurut tinggi badan sesuai jenis kelamin dan usianya.</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Disebabkan oleh kekurangan nutrisi berkepanjangan, adanya infeksi berulang maupun berkepanjangan.</td><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Disebabkan oleh asupan makan yang tidak mencukupi baik secara kualitas, jumlah maupun jenisnya, dan/atau karena anak mengalami penyakit infeksi yang berulang.</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:italic;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Stunting <span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">dapat mengganggu struktur dan fungsi saraf dan sel-sel otak yang bersifat permanen dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah. Plus, <span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:italic;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">stunting <span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">juga mengganggu pertumbuhan (pendek dan atau kurus) dan meningkatkan penyakit tidak menular, seperti diabetes, melitus, jantung koroner, dan hipertensi. </td><td style="border-left:solid #000000 1pt;border-right:solid #000000 1pt;border-bottom:solid #000000 1pt;border-top:solid #000000 1pt;vertical-align:top;padding:5pt 5pt 5pt 5pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:italic;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Wasting <span style="font-size:11pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#000000;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">dapat berdampak pada kekebalan imun yang rendah, gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, berisiko terkena penyakit tidak menular saat usia dewasa, hingga kematian.</td></tr></tbody></table></div> Langkah Pencegahan Stunting dan Wasting <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/104484d88a6b60a7eacea6fb5362a2883_1700539213310.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="stunting &amp; wasting promina_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Stunting dan wasting dapat dicegah dengan menjaga kesehatan dan gizi seorang anak sejak dalam kandungan sampai berusia dua tahun. Sebab, masa ini merupakan periode paling penting dan krusial dalam perkembangan seorang anak hingga dewasa. MomDad dapat melakukan pencegahan stunting dan wasting dengan cara:<ul><li style="text-align: justify;">Inisiasi menyusui dini setelah bayi lahir&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan</li><li style="text-align: justify;">Lengkapi imunisasi</li><li style="text-align: justify;">Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan</li></ul>Kondisi stunting dan wasting sangat rentan dialami di usia MPASI. Seringkali seorang anak belum akan mengalami kondisi stunting&nbsp;atau wasting&nbsp;pada usia 6 bulan pertama kehidupan karena kebutuhan nutrisinya masih mudah dipenuhi dengan pemberian ASI.&nbsp; Pada usia 6 bulan saat anak mulai dikenalkan dengan MPASI, seringkali kenaikan berat badan dan tinggi badan seorang anak menjadi tidak optimal. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya literasi gizi MPASI, sehingga MPASI masih kurang kualitas gizinya atau pemberiannya yang kurang tepat.Syarat MPASI yang Baik<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/92a1ce599ccbcdd8fa863be7d2aaaf110_1700539332941.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="stunting &amp; wasting promina_4.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Untuk memenuhi syarat MPASI yang baik demi mencegah stunting dan wasting, MomDad perlu mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberikan MPASI pada si Kecil, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Tepat waktu</li></ul>Tepat waktu di sini maksudnya adalah pemberian MPASI tidak boleh telat atau terlalu cepat. Usia 6 bulan adalah waktu yang dianggap paling ideal untuk memperkenalkan MPASI, karena di usia ini bayi menunjukan kesiapan dari segi fisik, psikologis, dan enzimatik. Di usia ini pula, bayi sudah mulai menunjukkan berkurangnya refleks menjulurkan lidah (refleks ekstrusi) dan kepala sudah tegak untuk proses makan.<ul><li style="text-align: justify;">Mencukupi kebutuhan gizi</li></ul>Menu MPASI diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil, terutama jumlah energi, protein, lemak&nbsp; dan mikronutrien. Namun, karena tidak ada makanan yang bisa memenuhi semuanya, MomDad harus memberikan MPASI yang bervariasi. Tak lupa, berikan MPASI dengan jumlah, tekstur, dan variasi yang sesuai dengan anak usia 6 bulan.<ul><li style="text-align: justify;">Disiapkan secara aman dan higienis</li></ul>Saat memberikan MPASI, pastikan aman untuk si Kecil, ya, MomDad. Aman di sini maksudnya adalah mulai dari proses pembuatan, alat masak, bahan makanan, dan peralatan makan yang digunakan dipastikan dalam keadaan bersih dan higienis.Misalnya saja memisahkan talenan untuk bahan makanan mentah dan matang, cuci tangan sebelum memasak dan menyuapi si kecil, mencuci bahan makanan, sterilisasi alat makan dan peralatan masak. Selain itu, perhatikan juga keadaan penyimpanan MPASI ya. Pastikan tidak menyimpan MPASI di suhu 5°C hingga 60°C supaya tidak memicu perkembangan bakteri.<ul><li style="text-align: justify;">Sesuai (baik tekstur dan cara pemberian)</li></ul>Terapkan responsive feeding, seperti pemberian makan langsung kepada bayi, peka terhadap tanda lapar dan kenyang, berikan makan secara perlahan dan sabar, dorong anak makan tanpa adanya paksaan, coba berbagai kombinasi makanan, dan kurangi pengalih perhatian selama makan. Selain itu, jangan lupa untuk sesuaikan tekstur MPASI dengan usia bayi. Bayi memerlukan&nbsp; stimulasi tekstur MPASI untuk mengasah keterampilan oromotor nya (keterampilan untuk mengunyah dan menelan makanan).&nbsp; Anak yang terus mendapatkan makanan halus cenderung susah makan atau menolak makanan baru di atas usia 1 tahun.Nah, ada dua jenis MPASI yang bisa diberikan pada si Kecil, yaitu MPASI homemade dan fortifikasi. Keduanya sama-sama baik, asalkan&nbsp; memenuhi kandungan karbohidrat, lemak dan protein, terutama protein hewani yang tinggi zat besi yang merupakan elemen kunci pencegahan stunting serta vitamin dan mineral. Saat ini sebagai upaya untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan MPASI, sudah banyak produk MPASI fortifikasi yang sudah diberikan penambahan nutrisi zat gizi makro dan mikro sesuai dengan rekomendasi dari CODEX milik FAO dan WHO.Sebuah studi mengungkapkan bahwa, bayi yang mengonsumsi MPASI fortifikasi memiliki risiko lebih rendah mengalami kekurangan BB, stunting dan wasting, sehingga MPASI fortifikasi sangat bisa dijadikan alternatif pemenuhan gizi dan aman diberikan untuk si Kecil.Di Indonesia MPASI fortifikasi juga dalam pengawasan ketat dari BPOM yang tidak mengizinkan MPASI fortifikasi mengandung pengawet, pewarna atau perisa serta tidak boleh memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi.&nbsp;Sebagai langkah pencegahan stunting dan wasting, MomDad dapat memberikan si Kecil rangkaian produk Bubur Bayi Promina 6+ sebagai MPASI pertamanya! Promina menghadirkan Bubur Cereal dengan tekstur lembut yang cocok untuk adaptasi si Kecil yang baru belajar makan. Nutrisinya pun lengkap, dengan 11 vitamin dan 6 mineral, termasuk tinggi zat besi, kalsium, serta omega 3 dan 6 untuk kecerdasan otak si Kecil. Promina Bubur Cereal tersedia dalam 5 variasi rasa yang lezat, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Milky Beras Merah</li><li style="text-align: justify;">Smooth Kacang Hijau</li><li style="text-align: justify;">Pisang Susu</li><li style="text-align: justify;">Ayam Kampung Brokoli Keju</li><li style="text-align: justify;">Tim Sapi Wortel</li></ul>Bubur Bayi Promina 6+ tersedia di <a class="e-rte-anchor" href="https://linktr.ee/bayisehatpromina" title="https://linktr.ee/bayisehatpromina" target="_blank">e-commerce</a> mulai dari Rp9.900.Penting bagi MomDad untuk memenuhi gizi terutama di periode MPASI untuk mencegah malnutrisi termasuk stunting dan wasting. MPASI fortifikasi bisa menjadi pilihan karena aman dan bergizi untuk si Kecil.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a class="e-rte-anchor" href="https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/dampak-wasting-pada-anak" title="https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/dampak-wasting-pada-anak" target="_blank">UNICEF Indonesia</a>. Wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) dan Dampaknya pada Anak.</li><li style="text-align: justify;">Yuliarti K. Apa yang perlu ibu ketahui tentang MPASI. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2017</li><li style="text-align: justify;">Septa Clara Astiyah, SST, MARS, RD. Stunting vs Wasting pada Anak. <a class="e-rte-anchor" href="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1673/stunting-vs-wasting-pada-anak" title="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1673/stunting-vs-wasting-pada-anak" target="_blank">Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.</a> 13 Oktober 2022.</li><li style="text-align: justify;"></li></ul>

Anak Indonesia Terancam Stunting & Wasting, Begini Tips Pencegahannya!

anak-indonesia-terancam-stunting---wasting--begini-tips-pencegahannya--1700549748504

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama (kronis), infeksi berulang, dan kurangnya perilaku kebersihan. Kondisi ini dipengaruhi oleh kesehatan ibu dan anak selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai dari masa kandungan hingga anak mencapai usia 2 tahun. Untuk mencegah stunting, sangat penting bagi orang tua dan masyarakat untuk memahami betapa kritisnya periode ini. Pada usia 6 bulan atau 180 hari, kebutuhan nutrisi dalam tumbuh kembang anak meningkat dan tidak cukup hanya dengan ASI. Inilah saat yang tepat untuk memulai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).Masa 1000 HPK yang Kritis<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e9d7839e69c84d862452159fe73d41ba_1700486450819.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="peran posyandu_5(1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Selama periode 1000 HPK, pertumbuhan otak dan organ anak terjadi secara pesat. Pada satu tahun pertama (0-12 bulan), laju pertumbuhan panjang badan anak berlangsung paling pesat yaitu rata-rata sebesar 23-27 cm. Untuk memastikan bahwa pola asuh dan gizi yang diberikan sudah benar dan mencukupi kebutuhan anak selama masa 1000 HPK, penting dilakukan pemantauan pertumbuhan anak secara rutin.&nbsp;Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, seperti tinggi badan dan berat badan. Pemantauan pertumbuhan sangat penting dilakukan bagi anak agar dapat dipastikan pertumbuhan sesuai usia dan MomDad dapat temukan sejak dini gangguan pertumbuhan. Jika pertumbuhan berat badan dapat dipertahankan normal, maka panjang/tinggi badan dan lingkar kepala juga akan normal. Sedangkan pada saat pertumbuhan berat badan mengalami perlambatan pertumbuhan (weight faltering), berat badannya akan menurun drastis mengakibatkan panjang/tinggi badan dan lingkar kepala mengalami deselerasi pertumbuhan atau kenaikannya perlahan. Pertumbuhan yang terganggu ini dapat merupakan tanda awal adanya masalah gizi dan kesehatan.Pentingnya Pemberian MPASI yang Tepat Waktu dan Adekuat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5b105818c62d24db63a9d60d4a93109646_1700486516002.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="peran posyandu_4 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Merujuk pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), syarat pemberian MPASI mencakup tepat waktu, adekuat, diberikan dengan cara yang benar, dan aman. Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, kecukupan zat besi yang didapatkan dari ibunya segera saat setelah lahir dari pemutusan tali pusat sudah tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Selain itu, kebutuhan nutrisi yang didapatkan dari ASI hanya memenuhi sekitar 70%, sehingga harus dipenuhi oleh Makanan Pendamping ASI (MPASI). Jika ini tidak dipenuhi, maka anak akan berisiko mengalami kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada awal kehidupan atau usia dini akan berdampak serius terhadap kualitas SDM di masa depan. Anak dapat mengalami kegagalan pertumbuhan sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah, pendek, kurus, serta daya tahan tubuh yang rendah. Selain itu anak yang kurang gizi akan berisiko mengalami hambatan perkembangan otak/kognitif, sehingga kesulitan dalam mengikuti pendidikan, yang pada akhirnya berakibat pada rendahnya produktivitas di masa dewasa.Peran Posyandu dalam Deteksi Dini<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f54f4a42e6587423b95d1ce107b2292b7_1700486574771.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="peran posyandu_1(1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Menurut Peraturan Kementerian Kesehatan No. 2 Tahun 2020, untuk mencapai pertumbuhan yang optimal pada setiap anak, diperlukan pemantauan dan penilaian status gizi dan tren pertumbuhan anak sesuai standar. Pemantauan pertumbuhan dapat dilakukan di Posyandu setiap bulannya dengan menggunakan alat ukur terstandar dan selalu sama tiap bulannya, agar anak dapat dianalisa pertumbuhannya menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang terdapat dalam buku KIA.&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e3ff512d2bb6154431361ce0e7d6dc63_1700486592084.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="peran posyandu_3(1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Kader Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan pertumbuhan melalui pengukuran dan pencatatan (plotting) panjang/tinggi badan serta berat badan yang ada pada grafik pertumbuhan di buku KIA. Kader posyandu juga memiliki peran penting dalam memberikan penyuluhan atau informasi kesehatan sederhana dari hasil plotting di KMS kepada orang tua, agar memiliki pemahaman terhadap hasil pemantauan pertumbuhan anak dan menjadikan orang tua lebih waspada terhadap pertumbuhan anak. Jika ditemukan masalah seperti kenaikan berat badan anak tidak sesuai umurnya, orang tua dapat mendiskusikan pertumbuhan kesehatan anak dengan tenaga kesehatan dan mengevaluasi penyesuaian pola pemberian makan, perilaku kebersihan lingkungan, dan pelayanan kesehatan (obat cacing dan vitamin A) pada anak. Dengan melakukan pemantauan pertumbuhan, orang tua dapat melihat tren pertumbuhan anak sebagai bagian dari upaya deteksi dini risiko gagal tumbuh atau stunting.

Ini Peran Posyandu dalam Mencegah Stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan

ini-peran-posyandu-dalam-mencegah-stunting-di-1000-hari-pertama-kehidupan-1700486898049

Tumbuh kembang anak merupakan perjalanan yang penuh keajaiban. Dalam proses ini, perkembangan motorik kasar dan motorik halus memainkan peran krusial. Pada usia tertentu, si Kecil akan mengalami perkembangan motorik yang berbeda sesuai dengan tahapannya. Nah, bagaimana dengan perkembangan motorik bayi usia 9-12 bulan? Yuk, simak! Motorik KasarMotorik kasar merupakan perkembangan gerakan-gerakan si Kecil dalam menggunakan otot-otot besar pada anggota tubuhnya, contohnya tengkurap, merangkak, berjalan, duduk dan bahkan berlari. Agar bisa memberikan rangsangan yang tepat dan mengetahui tahapan perkembangan sistem motorik si Kecil, MomDad perlu memahami tahap-tahap perkembangan motorik. Perkembangan motorik kasar bayi saat usianya menginjak 9-12 bulan meliputi:<ul><li style="text-align: justify;">Anak akan berdiri, berpegangan dan merayap di sekeliling furnitur.</li><li style="text-align: justify;">Beberapa anak sudah dapat berdiri sendiri dan mulai melangkah mandiri (beberapa langkah).</li><li style="text-align: justify;">Leher Anak sudah bisa tegak saat merangkak.</li><li style="text-align: justify;">Anak sudah dapat mengeksplorasi lingkungan dan berpindah dari posisi satu ke posisi lain, seperti merangkak kemudian duduk lalu berdiri berpegangan.</li><li style="text-align: justify;">Menopang tubuh menggunakan tangan dan kaki saat berpindah-pindah posisi (Gambar 1).</li><li style="text-align: justify;">Anak sudah bisa mempertahankan posisi duduk saat melempar objek.</li><li style="text-align: justify;"><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/67d0514713fbaf1108764146d610ddcb34_1700280471270.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="MH.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> </li></ul>Gambar 1. Perkembangan motor kasar usia 6-12 bulanWaspada jika:Anak merasa kesulitan berdiri karena tungkai bawah kaku dan telapak kaki jinjit.Anak hanya menggunakan lengan untuk menarik diri ke posisi berdiri (kelemahan tungkai bawah).Anak duduk dengan topangan beban hanya di satu sisi.Lengan menekuk kaku atau sebaliknya terentang dengan kaku.Membutuhkan kedua tangan untuk menopang posisi duduk.Kesulitan dalam mengontrol kepala pada posisi tegak.Motorik HalusMotorik halus yaitu kemampuan si kecil yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan, misalnya:&nbsp;<ul><li>Mempertemukan kedua tangan (tepuk tangan). </li><li>Memindahkan objek dari suatu tempat ke tempat lain yang memiliki bukaan lebar (transferring objects).</li><li>Pincer grasp (menjimpit), dan semakin berkembang si kecil akan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengambil benda kecil (lihat Gambar 2).</li></ul>﻿﻿<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4794d3f834ffda0c11210b4d433e063ba_1700280589495.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="motorik 9-12 bulan.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> ﻿﻿ Gambar 2. Perkembangan pincer grasp (menjimpit)<ul><li style="text-align: justify;">Anak mulai menyukai permainan yang melibatkan berbagai tekstur atau sensor lain, seperti bermain dengan botol yang diisi dengan berbagai objek yang dapat menimbulkan bermacam-macam suara.</li><li style="text-align: justify;">Menggunakan kedua tangan untuk bermain dan mengeksplorasi mainan.</li></ul>Waspada jika:<ul><li style="text-align: justify;">Anak bereaksi atas ketidaksukaan yang ekstrim terhadap sentuhan atau tekstur baru.</li><li style="text-align: justify;">Anak tidak menggunakan ujung jari (menjimpit atau&nbsp;pincer grasp) untuk mengambil objek kecil.</li><li style="text-align: justify;">Itu adalah beberapa tahap perkembangan motorik pada anak usia 9-12 bulan yang perlu MomDad ketahui dan pahami. Perlu diingat bahwa Momada tidak bisa menyamaratakan kemampuan motorik anak dengan teman sebayanya. Sebab, kemampuan motorik tiap anak berbeda-beda, baik dalam kekuatan maupun ketepatannya. Semua tergantung pada stimulasi yang MomDad ajarkan pada si Kecil.</li></ul>Sumber foto:Gambar 1: Johnson CP, Blasco PA. Infant growth and development. Pediatrics in review. 1997;18:231Gambar 2: Johnson CP, Blasco PA. Infant growth and development. Pediatrics in review. 1997;18:229

Ini Tahap Perkembangan Motorik pada Bayi Usia 9-12 Bulan

ini-tahap-perkembangan-motorik-pada-bayi-usia-9-12-bulan-1700280953894

MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MPASI dikenalkan pada bayi saat usia 6 bulan dengan tekstur dan komposisi sesuai dengan tingkat usia bayi. Jenis MPASI berdasarkan pengolahannya dibagi menjadi MPASI buatan sendiri, MPASI pabrikan, dan MPASI campuran. MPASI buatan sendiri adalah MPASI yang&nbsp;diolah di rumah tangga, terbuat dari bahan makanan yang tersedia di rumah, mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi [1], sedangkan MPASI pabrikan adalah MPASI siap saji hasil olahan pabrik. [2]<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f1054a44b886e616a1252424be2643b4c_1700210025165.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="jenis MPASI_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Melalui sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, tingkat kenaikan berat badan bayi dengan konsumsi MPASI campuran memiliki nilai paling tinggi dibandingkan bayi yang mengonsumsi MPASI buatan sendiri atau MPASI buatan pabrik. Dalam penelitiannya, ditemukan bahwa hubungan bermakna antara penerapan basic feeding rules dengan pertumbuhan laju berat badan anak bawah tiga tahun. [3] Hal ini kemungkinan mendasari lebih tingginya berat badan bayi yang mengonsumsi MPASI campuran, karena mereka memperoleh dua manfaat dari dua jenis MPASI yaitu MPASI buatan sendiri yang segar dan bebas pengawet serta MPASI buatan pabrik yang komposisinya sudah jelas dan sesuai takaran.So, jika ingin menaikkan berat badan si Kecil, boleh lho MomDad mencoba untuk mengkombinasikan antara MPASI buatan sendiri atau homemade dengan MPASI buatan pabrik.Referensi:Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Lokal Tahun 2006. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. 2011. Panduan Penyelenggaraan PMT Pemulihan Bagi Balita Kurang. Jakarta.Yusmar MP. 2015. Hubungan antara penerapan basic feeding rules dengan laju pertumbuhan berat badan pada anak. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Palembang (tidak dipublikasikan).

Jenis MPASI Memengaruhi Kenaikan BB Anak? Cek Faktanya!

jenis-mpasi-memengaruhi-kenaikan-bb-anak--cek-faktanya--1700210145776

Kumpulan Resep MPASI yang Dukung Kenaikan BB Anak

kumpulan-resep-mpasi-yang-dukung-kenaikan-bb-anak-1700201332709

Bayi mengalami pertumbuhan fisik yang sangat cepat selama 0-6 bulan pertama kehidupan. Nutrisi yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang optimal. Nutrisi yang tepat mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi. Lantas, gimana sih cara memenuhi kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan? Yuk, simak panduannya di bawah!Makanan Utama yang Dianjurkan <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/410fa7b5afb889a572d0bebc8f5e10e059_1700197773097.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kebutuhan gizi_1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Pada 6 bulan pertama, bayi belum bisa mengonsumsi MPASI, sehingga pemberian ASI sangat penting untuk menunjang kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah malnutrisi pada bayi [1]. ASI memiliki komponen nutrisi yang paling mudah dicerna oleh bayi. Selain itu, ada faktor kekebalan yaitu secretory IgA, dan bakteri baik (probiotik) serta prebiotik (human milk oligosaccharides) yang akan membangkitkan bakteri baik di saluran cerna sehingga meningkatkan toleransi bayi terhadap nutrisi yang diberikan.Bayi tidak memerlukan apa pun yang lain, selain ASI selama usia 0-6 bulan. Memperkenalkan makanan atau cairan selain ASI kepada bayi sebelum mencapai usia 6 bulan, dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti diare, bahkan mengancam nyawa [2].Cara Memastikan Kebutuhan Nutrisi Bayi di 6 Bulan Pertama Terpenuhi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/fbfef2b125e5c06133ff3ce301f7c52a_1700197814292.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kebutuhan gizi_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Memberikan ASI eksklusif adalah cara utama untuk memastikan kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi selama 6 bulan pertama. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan [3].Selain itu, MomDad juga bisa memantau pertumbuhan berat badan bayi di 6 bulan pertama kehidupannya. Kenaikan berat badan bayi pada bulan ke-0-3 bulan adalah sekitar 750-1.000 gram/bulan atau sekitar 30 gram/hari. Sedangkan untuk kenaikan berat badan bayi yang berusia 3-6 bulan umumnya sekitar 600 gram/bulan, atau sekitar 20 gram per hari.Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Jadwal Pemberian ASI<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/63f3d49a8e5bd9ef03168178d1085314e_1700197848514.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kebutuhan gizi_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Secara perlahan, bayi akan mampu mengonsumsi lebih banyak ASI setiap kali disusui. Dalam beberapa minggu dan bulan pertama, jeda waktu antara setiap sesi menyusui akan mulai memanjang. Rata-rata, sebagian besar bayi yang mendapatkan pemberian ASI eksklusif akan menyusui sekitar setiap 2 hingga 4 jam. Beberapa bayi mungkin akan menyusui setiap jam pada beberapa saat, yang sering disebut sebagai "cluster feeding."Frekuensi menyusui bayi mungkin akan berubah. Beberapa sesi menyusui mungkin panjang, sementara yang lain lebih singkat. Ini adalah hal yang wajar. Bayi biasanya akan mengonsumsi sebanyak yang mereka butuhkan pada setiap sesi menyusui dan berhenti makan ketika sudah kenyang. Bayi seharusnya terlihat puas dan mengantuk setelah disusui saat mereka sudah mendapatkan cukup ASI.Jadi, bayi baru lahir akan disusui sekitar 8 hingga 12 kali dalam waktu 24 jam [4].Laktogogue, Bantu Tingkatkan Produksi ASI untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Bayi 0-6 Bulan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f0c1f390f2388d5961f1e649c47c114e_1700197957707.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="kebutuhan nutrisi.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Laktogogue merupakan zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan atau meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) ibu menyusui. Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) menjadi salah satu herbal yang paling sering direkomendasi sebagai laktogogue[5]. Biji fenugreek atau biasa juga dikenal dengan biji klabet dipercaya bisa merangsang hormon yang membantu produksi ASI. Ada juga dugaan bahwa peningkatan produksi ASI terjadi karena adanya kandungan fitoestrogen dan diosgenin di dalam fenugreek[6].Mengonsumsi makanan atau ASI booster sebagai laktogogue bisa menjadi alternatif untuk membantu meningkatkan produksi ASI guna membantu mencukupi kebutuhan nutrisi bayi di usia 0-6 bulan. Jika MomDad saat ini tengah mencari ASI booster yang praktis, MOMSY ASI Boost merupakan salah satu produk yang menarik dicoba. Selain halal dan sudah tersertifikasi BPOM, produk ini merupakan pelopor ASI booster di Indonesia dengan garansi uang kembali, lho.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/12a0f2f046476d310d2ac94530c448feb_1700198188616.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Product Knowladge Botol-01.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> MOMSY ASI Boost mengandung bahan-bahan alami yang memiliki manfaat baik untuk ASI, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Biji klabet (fenugreek) mengandung galaktagog, trigonelline, kolin, prolamin, sapogenin, alkaloid, dan serat lendir yang memiliki sifat estrogen yang menunjang produksi ASI, menurunkan kadar gula darah, dan antioksidan yang dibutuhkan ibu selama menyusui agar terhindar dari stres oksidatif.</li><li style="text-align: justify;">Almond extract mengandung serat, protein, vitamin E, kalsium dan asam folat yang baik untuk ibu menyusui. Selain itu, almond extract juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan kepadatan ASI.</li><li style="text-align: justify;">Daun kelor bermanfaat untuk meningkatkan kadar prolaktin yang dapat meningkatkan produksi ASI, memperkuat daya tahan tubuh ibu dan buah hati, serta mencegah anemia.</li><li style="text-align: justify;">Extract ikan gabus mengandung protein, asam lemak, omega 2, karbohidrat, DHA, dan EPA yang mampu meningkatkan prolaktin dan oksitosin, serta membantu proses penyembuhan luka pasca melahirkan.</li></ul>MOMSY ASI Boost dapat dikonsumsi 3 kali sehari setelah makan khusus untuk ibu menyusui. Produk ini hadir dalam dua pilihan, yaitu dalam bentuk kapsul dan bubuk yang dibanderol mulai dari Rp65.000 di <a class="e-rte-anchor" href="http://momsy.co.id/link-bio" title="http://momsy.co.id/link-bio" target="_blank">e-commerce</a>.Referensi:﻿﻿1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. 23-08-2013.2. UNICEF. Feeding your baby: When to start with solid foods.3. Amita Shroff, MD. Infant Nutrition: The First 6 Months. WebMD. August 30, 2022.4. Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion. April 11, 2022.5. IDAI. 2023. Laktogogue: Seberapa Besar Manfaatnya?6. Ravi, Reena, Joseph, Jasmine. "Effect of fenugreek on breast milk production and weight gain among Infants in the first week of life." Contemporary Clinical Trials Communications, vol. 17, 2020, p. 100521. DOI: 10.1016/j.cegh.2019.12.021.

Perlu Nggak sih Mengukur Lingkar Perut Anak?

Perlu Nggak sih Mengukur Lingkar Perut Anak?

Cegah Speech Delay, Ketahui Tahapan Perkembangan Bicara Anak!

Cegah Speech Delay, Ketahui Tahapan Perkembangan Bicara Anak!

Anak Indonesia Terancam Stunting & Wasting, Begini Tips Pencegahannya!

Anak Indonesia Terancam Stunting & Wasting, Begini Tips Pencegahannya!

Ini Peran Posyandu dalam Mencegah Stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Ini Peran Posyandu dalam Mencegah Stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Ini Tahap Perkembangan Motorik pada Bayi Usia 9-12 Bulan

Ini Tahap Perkembangan Motorik pada Bayi Usia 9-12 Bulan

Jenis MPASI Memengaruhi Kenaikan BB Anak? Cek Faktanya!

Jenis MPASI Memengaruhi Kenaikan BB Anak? Cek Faktanya!

Kumpulan Resep MPASI yang Dukung Kenaikan BB Anak

Kumpulan Resep MPASI yang Dukung Kenaikan BB Anak

Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan

Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan