Ketika si Kecil sudah mulai belajar berjalan, baby walker merupakan salah satu alat yang sering digunakan para orang tua untuk membantu anak saat ia sedang belajar berjalan. Namun, penggunaan baby walker untuk bayi masih menjadi pro kontra. Nah, bagi MomDad yang masih ragu apakah penggunaan baby walker aman untuk bayi atau tidak, yuk simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!Pengertian &amp; fungsi baby walker<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4de10e536110491568cd75be5b8e10caa83_1674703948140.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="source pexels 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Baby walker adalah produk yang dipasarkan kepada orang tua sebagai alat untuk membantu bayi belajar berjalan. Alat ini terdiri dari sebuah tempat duduk yang dikelilingi frame keras yang terhubung ke beberapa buah roda. Posisi tersebut membuat bayi dapat duduk seimbang dengan jari-jari kaki menyentuh lantai sehingga bayi dapat berjalan sendiri tanpa bantuan orang tua.Kapan bayi dapat menggunakan baby walker?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8fc4f7a3105d6983d138575db9b06792e_1674704139724.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-965564708-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Sebelum menggunakan baby walker, perlu MomDad ketahui bahwa American Academy of Pediatrics melarang penggunaan baby walker sehubungan dengan kejadian kecelakan yang terkait dengan penggunaan baby walker. Selain dianggap tidak aman, baby walker ternyata juga tidak dapat melatih bayi berjalan mandiri dengan benar.&nbsp;Pada dasarnya, belajar berjalan bukanlah hanya sekadar menggerakkan kedua kaki saja. Untuk dapat berjalan bayi perlu belajar berdiri dengan seimbang, menegakkan tubuhnya, serta melangkah tanpa berpegangan sembari menyeimbangkan tubuhnya. Bayi yang bergerak menggunakan baby walker tidak dapat belajar hal-hal yang telah disebutkan di atas.&nbsp;So, bagi MomDad yang ingin menggunakan baby walker untuk si Kecil belajar berjalan, mungkin penjelasan di atas bisa membantu MomDad dalam mempertimbangkan penggunaan baby walker, ya.​MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="text-align: inherit; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: iStockReferensi:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Adapted from Baby Walkers: Important Safety Information (American Academy of Pediatrics Copyright © 2022 </li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.health.harvard.edu/blog/parents-dont-use-a-baby-walker-2018092714895" title="https://www.health.harvard.edu/blog/parents-dont-use-a-baby-walker-2018092714895">https://www.health.harvard.edu/blog/parents-dont-use-a-baby-walker-2018092714895</a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Ini Alasan Mengapa Baby Walker Tak Dianjurkan buat si Kecil

ini-alasan-mengapa-baby-walker-tak-dianjurkan-buat-si-kecil-1677659685229

Gigitan nyamuk seringkali membuat bayi merasa tidak nyaman karena rasa gatal dan bentol yang muncul setelahnya. Salah satu cara yang biasa dilakukan banyak orang untuk menghindari gigitan nyamuk yaitu dengan menggunakan obat nyamuk elektrik. Namun, sebenarnya apakah obat nyamuk elektrik aman dipakai untuk bayi?Cara aman untuk mencegah bayi terhindar dari gigitan nyamuk<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/48b569c910799501f6f544f5146166511_1674701615066.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="source freepik 1 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Agar bayi terhindar dari gigitan nyamuk, ada beberapa cara yang bisa MomDad lakukan, yaitu:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Mandikan bayi 2 kali sehari secara teratur</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pakaikan baju dan celana panjang pada bayi jika suhu udara tidak terlalu panas</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pastikan ruangan dingin karena nyamuk suka dengan ruangan yang berhawa panas</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Gunakan obat nyamuk oles di permukaan tubuh yang terlihat. Pada umumnya, obat nyamuk oles aman apabila digunakan untuk bayi yang berusia di atas 2 bulan. Gunakan obat secukupnya dan sesuai dengan petunjuk di kemasan</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pilih obat nyamuk dengan bahan aktif (DEET) maksimal 30%</li></ul><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f1167ba24ab14c8fff9c314e78ec7d81_1674701598964.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1337289563-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Sebelum MomDad memutuskan untuk menggunakan obat nyamuk elektrik, penting untuk diketahui bahwa obat nyamuk elektrik tidak dianjurkan untuk bayi. Pasalnya, penggunaan obat nyamuk elektrik dapat menyebabkan sakit kepala, mual, nyeri tenggorokan, dan iritasi mata. Penggunaan obat nyamuk elektrik dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan atau memperparah masalah pernapasan.Sedangkan, obat nyamuk bakar memproduksi asap sehingga dapat mencemari udara. Efek samping dari penggunaan obat nyamuk bakar antara lain adalah sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, ruam, mual, dan pusing. Untuk penggunaan jangka panjang, obat nyamuk bakar dapat menyebabkan alergi, asma, mengi berkepanjangan, hingga iritasi saluran pernapasan.Nah, itu dia penjelasan yang perlu MomDad ketahui mengenai penggunaan obat nyamuk elektrik untuk bayi. Jadi, sebaiknya hindari penggunaan obat nyamuk elektrik pada bayi, ya!Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-play/Pages/Insect-Repellents.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-play/Pages/Insect-Repellents.aspx">https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-play/Pages/Insect-Repellents.aspx </a></li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.babycenter.in/x1050386/are-mosquito-coils-or-plug-in-repellents-safe-to-use-for-my-baby" title="" target="_blank">https://www.babycenter.in/x1050386/are-mosquito-coils-or-plug-in-repellents-safe-to-use-for-my-baby</a></li></ul>

Obat Nyamuk Elektrik untuk Bayi, Amankah?

obat-nyamuk-elektrik-untuk-bayi--amankah--1675071953447

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 30px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 208.993px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 866.019px;">Camilan</td></tr><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 208.993px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 866.019px;" class="">10 - 15 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 208.993px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 866.019px;">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 208.993px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 866.019px;">10 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 208.993px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 866.019px;" class="">Salah satu buah-buahan yang mengandung air cukup banyak. Selain itu, semangka juga mengandung karbohidrat yang bisa membantu tubuh untuk menyerap cairan.&nbsp;</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 208.993px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 866.019px;" class="">19,6 kkal energi2,4 gram karbohidrat0,8 gram lemak0,9 gram protein0 mg zat besi0,1 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">150 g daging semangka</li><li style="font-size: 12pt;">150 ml susu UHT</li><li style="font-size: 12pt;">100 ml yoghurt tawar</li><li style="font-size: 12pt;">4 sdm kental manis</li></ul>﻿﻿Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Masukkan semangka, susu, UHT, yoghurt, dan kental manis ke dalam blender.</li><li style="font-size: 12pt;">Blender hingga halus.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan ke dalam cetakan es, lalu dinginkan di dalam freezer.</li></ul><div><div>Referensi:&nbsp;Mommyclopedia 89 Resep Makanan Anak 2-5 Tahun oleh Dr. dr. Meta Hanindita, Sp.A(K)</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Pinterest</div></div>

Es Loli Yoghurt Buah

es-loli-yoghurt-buah-1674637167041

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.039px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.227px;">Camilan </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.039px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 891.227px;" class="">30 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.039px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.227px;">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.039px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.227px;">3 porsi</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.039px;">Fun facts</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.227px;">Kandungan daging kaya akan zat besi yang baik untuk perkembangan otak, pembentukan sel darah merah dan seng yang diperlukan dalam metabolisme sel serta menunjang pertumbuhan tinggi badan. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.039px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.227px;">74 kkal energi7,4 gram karbohidrat22,6 gram lemak2,9 gram protein0,9 mg zat besi0,5 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">120 gram udang, cincang halus</li><li style="font-size: 12pt;">30 gram tepung terigu</li><li style="font-size: 12pt;">½ butir telur</li><li style="font-size: 12pt;">4 lembar roti tawar, potong dadu kecil</li><li style="font-size: 12pt;">Minyak kedelai secukupnya untuk menggoreng</li></ul>Bumbu halus:<ul><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang putih</li><li style="font-size: 12pt;">½ sdt garam</li><li style="font-size: 12pt;">Merica secukupnya</li><li style="font-size: 12pt;">Gula secukupnya </li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Aduk udang, tepung terigu, telur, dan bumbu halus hingga tercampur rata.</li><li style="font-size: 12pt;">Buat adonan menjadi bola, gulingkan ke dalam wadah berisi potongan roti tawar hingga seluruh permukaannya tertutup.</li><li style="font-size: 12pt;">Simpan terlebih dahulu di dalam kulkas sekitar 10—15 menit.</li><li style="font-size: 12pt;">Goreng dengan api sedang.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;Hanindita, Meta. 2020. Mommyclopedia: 78 Resep MPASI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div>

Bola-Bola Udang

bola-bola-udang-1691999550864

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">30 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">3 porsi</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Kandungan daging kaya akan zat besi yang baik untuk perkembangan otak, pembentukan sel darah merah dan seng yang diperlukan dalam metabolisme sel serta menunjang pertumbuhan tinggi badan&nbsp; </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">173,3 kkal energi14,6 gram karbohidrat7,4 gram lemak11,2 gram protein1,5 mg zat besi1,9 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">150 gram nasi</li><li style="font-size: 12pt;">90 gram daging sapi cincang</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdm wortel, parut&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp;</li><li style="font-size: 12pt;">1 butir telur, kocok lepas</li><li style="font-size: 12pt;">½ Sdt kecap asin</li><li style="font-size: 12pt;">½ Sdt minyak wijen</li><li style="font-size: 12pt;">50 ml air</li><li style="font-size: 12pt;">10 ml minyak canola</li><li style="font-size: 12pt;">Garam secukupnya</li></ul>Bumbu halus:<ul><li style="font-size: 12pt;">150 gram bakso ikan, potong kecil</li><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang putih </li><li style="font-size: 12pt;">1 buah bawang merah</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Campur semua bahan (kecuali nasi) dan bumbu halus hingga rata.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan dalam wadah tahan panas, lalu kukus hingga matang.</li><li style="font-size: 12pt;">Sajikan dengan nasi.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;Hanindita, Meta. 2020. Mommyclopedia: 78 Resep MPASI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Pinterest</div>

Nasi Telur Daging Kukus

nasi-telur-daging-kukus-1695034016621

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">15 - 20 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Fun facts​​</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">Ubi mengandung banyak vitamin C, pro vitamian A, kalium, folat, dan mineral zat besi. Ubi jalar tidak mengandung lemak dan kolesterol, namun tinggi kalori, sehingga juga merupakan penambah tenaga yang sehat.</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">106,2 kkal energi22,0 gram karbohidrat1,3 gram lemak3,1 gram protein</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;"></td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;"> </td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">100 g ubi manis (putih)</li><li style="font-size: 12pt;">1 tongkol jagung manis, parut</li><li style="font-size: 12pt;">200 ml air matang</li><li style="font-size: 12pt;">2 sdt susu formula</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Potong ubi seukuran dadu, kukus sampai empuk dan matang. Halsukan selagi panas, sisihkan.</li><li style="font-size: 12pt;">Campur jagung manis dengan ubi, beri air matang dan susu formula. Aduk rata.</li><li style="font-size: 12pt;">Masak sambil diaduk sampai bubur matang dan kental. Angkat.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;350 MPASI &amp; Makanan Sehat untuk Anak oleh Ahli Gizi Dr. Ari Istiany, M.Si &amp;&nbsp;Ayu Bulan Febry K D, AMG, S.KM, M.M</div>

Bubur Susu Jagung Manis dengan Ubi

bubur-susu-jagung-manis-dengan-ubi-1674635800458

Orang tua tentu akan senang jika si Kecil terlihat sehat dan gemuk karena menandakan bahwa pertumbuhannya baik. Namun, terkadang MomDad juga perlu khawatir akan hal ini karena bayi yang gemuk tidak selalu menandakan bahwa itu pertanda baik. Bisa saja si Kecil mengalami obesitas jika terlampau terlalu gemuk. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai obesitas pada bayi, yuk simak penjelasan berikut! Cara mengetahui BB bayi normal dan obesitas<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f2becdde78dea6d4da1e939bcf10f3fdf_1674632226096.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="high-angle-baby-weighing-machine_23-2149728878.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Obesitas merupakan istilah yang digunakan untuk indeks massa tubuh yang terlalu tinggi untuk usianya. Indeks massa tubuh adalah hasil pembagian dari berat badan dengan kuadrat tinggi badan anak dalam satuan meter. Untuk mendiagnosis obesitas, dokter dapat menggunakan kurva berat badan menurut panjang/ tinggi badan, atau menggunakan kurva indeks massa tubuh menurut usia. Bayi atau anak di bawah 5 tahun dikatakan mengalami obesitas apabila posisinya pada kurva berada di atas +3 deviasi standar.&nbsp; Kurva ini dapat ibu lihat pada aplikasi PrimaKu atau pada Buku KIA.Penyebab bayi alami obesitasSecara umum, obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi apabila asupan kalori bayi terlalu tinggi, misalnya karena mengkonsumsi susu tinggi kalori atau MPASI yang kalorinya terlalu tinggi. Atau, bayi kurang bergerak. Misalnya karena terlalu sering digendong atau diletakkan di dalam stroller (kereta dorong).&nbsp;Berapapun usia bayi, MomDad harus waspada terhadap risiko obesitas. Perhatikan selalu kurva berat badan terhadap panjang/ tinggi badan atau kurva indeks massa tubuh menurut usia. Apabila polanya tampak meningkat cepat, segera renungkan, apa yang kira-kira belum benar: asupan kalori yang terlalu tinggi atau aktivitas fisik yang kurang. Apabila keduanya sudah terasa benar, namun posisi anak pada kurva tersebut terus meningkat, segera konsultasikan kepada dokter. Sebaiknya MomDad tidak menunggu sampai bayi atau anak sudah mengalami obesitas, yang ditandai dengan posisi berat badan terhadap panjang/ tinggi badan atau indeks massa tubuh menurut usia di atas +3 deviasi standar pada kurva.&nbsp;Kapan bayi dikatakan obesitas?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/2fa65c5c7e4928b6ef98de68e9c6cfda_1674632320018.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="baby-boy-diaper-is-lying-white-sheet-covered-with-blanket-bedroom-bed_106368-5865.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kapan anak bisa dikatakan mengalami obesitas. Dari pemeriksaan, anak akan tampak berwajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher pendek, perut buncit berlipat, dan pada anak laki-laki, penis akan tampak kecil atau bahkan tenggelam (tidak kelihatan). Sedangkan dari pemeriksaan berat dan panjang/ tinggi badan, akan didapatkan parameter berat badan terhadap panjang/ tinggi badan atau indeks massa tubuh lebih dari +3 deviasi standar.&nbsp;Tips atasi bayi yang alami obesitasApabila si Kecil mengalami obesitas, MomDad bisa melakukan beberapa hal berikut ini: <ul><li style="text-align: justify;"></li><li style="text-align: justify;">Tetap berikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun dengan pendampingan makanan padat (MPASI)</li><li style="text-align: justify;">Hindari makanan kemasan dan kalengan yang mengandung kadar gula tambahan tinggi, hindari juga semua semi-processed food (sosis, nugget, dan lain-lain).</li><li style="text-align: justify;">Anak yang masih mengonsumsi ASI tidak memerlukan susu formula. Setelah mendapatkan MPASI, anak yang sudah tidak mengonsumsi ASI, boleh minum susu formula maksimum 500&nbsp; mL per hari. Asupan susu bisa dikurangi sesuai dengan kemampuan anak mengonsumsi makanan padat. Nilai gizi berbagai sumber protein hewani seperti telur, daging, ikan dan ayam, tidak lebih rendah daripada susu.</li><li style="text-align: justify;">Hindari minuman manis maupun minuman yang mengandung gula.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Pastikan makanan yang dikonsumsi anak bervariasi, dengan cukup mengkonsumsi buah dan sayur. Jangan lupa untuk senantiasa menerapkan feeding rules, ya MomDad!</li><li style="text-align: justify;">Dukung anak untuk bergerak aktif agar tidak hanya duduk menonton televisi atau bermain gawai. Sebelum berusia 2 tahun, anak tidak disarankan menonton televisi atau bermain gawai, setelah usia 2 tahun, tetap batasi penggunaannya.</li><li style="text-align: justify;">Jangan terlalu banyak digendong dan jangan menggunakan stroller (kereta dorong).</li><li style="text-align: justify;">Orang tua juga harus rajin beraktivitas fisik dan mengonsumsi cukup buah dan sayur sehingga dapat menjadi model yang baik bagi anaknya.</li></ul>MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px; text-align: left;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: FreepikReferensi: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. Rekomendasi diagnosis, tata laksana, dan pencegahan obesitas pada anak dan remaja. Badan Penerbit IDAI. 2014.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Kapan Bayi Dikatakan Obesitas?

kapan-bayi-dikatakan-obesitas--1677660528478

Bepergian dengan mengajak bayi bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika harus membawa bayi naik motor dalam jarak yang cukup jauh. Banyak hal-hal yang harus diperhatikan jika terpaksa bepergian naik motor dengan mengajak bayi. Namun, amankah mengajak bayi berkendara naik motor?Usia bayi diperbolehkan bepergian naik motor<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c3782d7baa9c969da98f9ddbef37dd86_1674625232494.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-458690545-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Belum ada aturan pasti kapan usia aman bayi boleh dibawa bepergian naik motor. Meski begitu, MomDad tidak disarankan untuk mengajak bayi berkendara jauh dengan menggunakan motor. Sebab, bepergian dengan naik motor akan berisiko membuat bayi terpapar langsung oleh panas atau hujan, polusi dan debu, sehingga berisiko menimbulkan iritasi serta gangguan kesehatan lainnya, khususnya masalah pernapasan seperti radang paru-paru, pneumonia, hipotermia, dan lain-lain.Tidak hanya itu, posisi menempatkan atau menggendong bayi yang kurang tepat dalam jangka waktu lama bisa membuat otot bayi menjadi kaku. Tentunya, posisi ini bisa membuat bayi tidak nyaman sehingga rewel, kelelahan atau bahkan jatuh sakit. Plus, apabila asupan cairan bayi tidak terpenuhi saat perjalanan jauh, bayi berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.Namun, jika MomDad tetap bersikeras ingin bepergian jarak jauh dengan membawa bayi, disarankan untuk menunggu hingga, setidaknya, bayi berusia 3 bulan. Hal ini terkait dengan daya tahan tubuh, berat badan, dan status imunisasi bayi.Tips aman berkendara naik motor dengan bayiBila terpaksa bepergian jauh membawa bayi mengendarai motor, selain MomDad harus selalu mematuhi aturan lalu lintas selama berkendara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:&nbsp;<ul><li style="text-align: justify;">Jika memungkinkan, pilihlah alat transportasi lain selain motor.</li><li style="text-align: justify;">Jika memungkinkan, tunda perjalanan jauh tersebut sampai usia bayi lebih besar.</li><li style="text-align: justify;">Hindari menutup bayi terlalu rapat selama perjalanan agar bayi tidak kepanasan.</li><li style="text-align: justify;">Usahakan berhenti tiap 2 jam untuk menyusui bayi dan memberi kesempatan bayi berganti posisi.</li><li style="text-align: justify;">Kenakan pakaian yang tepat, seperti jaket dan helm anak.</li><li style="text-align: justify;">Pastikan bayi dalam kondisi fit saat akan diajak bepergian jauh dengan menggunakan motor.</li></ul>Itulah beberapa hal yang perlu MomDad diperhatikan saat ingin membawa bayi bepergian jauh naik motor. Sebaiknya, sebelum memutuskan mengajak si Kecil berkendara naik motor,&nbsp;periksakan kondisinya ke dokter anak dan tanyakan apakah aman jika mengajaknya bepergian naik motor.Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Sumber foto: Freepik Referensi:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.moms.com/safety-tips-riding-kids-motorcycle/" title="https://www.moms.com/safety-tips-riding-kids-motorcycle/">https://www.moms.com/safety-tips-riding-kids-motorcycle/</a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Ini Alasan Mengapa Baby Walker Tak Dianjurkan buat si Kecil

Ini Alasan Mengapa Baby Walker Tak Dianjurkan buat si Kecil

Obat Nyamuk Elektrik untuk Bayi, Amankah?

Obat Nyamuk Elektrik untuk Bayi, Amankah?

Es Loli Yoghurt Buah

Es Loli Yoghurt Buah

Bola-Bola Udang

Bola-Bola Udang

Nasi Telur Daging Kukus

Nasi Telur Daging Kukus

Bubur Susu Jagung Manis dengan Ubi

Bubur Susu Jagung Manis dengan Ubi

Kapan Bayi Dikatakan Obesitas?

Kapan Bayi Dikatakan Obesitas?

Mengajak Bayi Berkendara dengan Motor, Amankah?

Mengajak Bayi Berkendara dengan Motor, Amankah?