Kondisi kesehatan si Kecil tentu jadi perhatian khusus orang tua. MomDad pasti ingin memberikan yang terbaik pada si Kecil di masa pertumbuhannya sehingga ia tetap sehat dan kuat tiap harinya. Namun, tak bisa dipungkiri anak kecil bisa mengalami sakit tertentu yang tak jarang membuat MomDad khawatir bukan main.Tapi, tahukah MomDad kalau kondisi kesehatan si Kecil bisa dipastikan melalui warna fesesnya? Yap, MomDad bisa mengenali ciri-ciri anak yang normal dan tidak melalui BAB anak, lho. Untuk info selengkapnya, yuk simak ulasan berikut ini!Warna feses yang bisa jadi indikator penyakitWarna feses normal anak pada berbagai usia bervariasi antara kuning, kuning kecokelatan, cokelat, dan kehijauan. Warna feses yang menunjukkan adanya penyakit adalah warna merah, hitam, dan pucat (putih keabu-abuan). Feses berwarna hitam hanya normal pada bayi baru lahir, sekitar sampai usia 2-3 hari.Dikutip dari <a class="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/warna-tinja-apakah-berhubungan-dengan-penyakit" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/warna-tinja-apakah-berhubungan-dengan-penyakit" target="_blank">IDAI</a>, warna feses disebabkan oleh sterkobilin, yakni bagian dari empedu yang dikeluarkan lewat feses. Empedu yang diproduksi oleh hati, disimpan di kantong empedu, lalu disalurkan ke usus halus lewat saluran empedu (duktus koledokus). Oleh karena itu, gangguan dari saluran empedu dan hati dapat mempengaruhi warna tinja.Feses yang berwarna kemerahan atau kehitaman bisa diasumsikan sebagai penyakit perdarahan pada saluran cerna. Sementara, feses yang berwarna merah bercampur lendir dengan konsistensi cair merupakan pertanda penyakit disentri.&nbsp;Untuk warna feses hitam merupakan tanda perdarahan saluran cerna bagian atas seperti kerongkongan dan lambung. Sementara, warna feses yang merah segar seperti darah dan menetes merupakan tanda kelainan usus besar bagian bawah seperti polip, hemoroid, luka di daerah anus (fisura ani).Warna feses bayi juga bisa seperti dempul karena tidak adanya warna empedu yang mewarnai. Pada keadaan ini, dapat diperkirakan si Kecil mengalami gangguan pada saluran empedu yang disebut atresia bilier. Feses yang berwarna dempul ini merupakan keadaan yang perlu dievaluasi dan dipastikan penyebabnya. Jadi, kalau si Kecil mengalami hal ini sebaiknya periksakan ke dokter, ya, MomDad.Warna feses bayi yang dikatakan normalWarna hijau merupakan warna yang sering ditemukan pada feses normal bayi dan anak. Warna ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu formula maupun ASI eksklusif. Makanan atau suplemen tertentu juga dapat membuat feses berwarna hijau atau lebih gelap. Bayi atau anak yang mengonsumsi zat besi sering mempunyai feses yang berwarna hijau gelap. Feses bayi yang sedang mengalami diare juga sering berubah warna menjadi hijau.&nbsp;Jadi, bisa disimpulkan&nbsp; bahwa warna feses bayi yang dikatakan normal bisa bervariasi antara kuning, kecoklatan, dan kehijauan. Warna feses ini tidak terlalu berkaitan langsung dengan penyakit pada bayi dan anak.&nbsp;Sementara, untuk bayi yang memiliki warna feses yang putih seperti dempul, merah darah, hitam, hijau tua disertai diare, artinya ada penyakit yang serius pada si Kecil. Dengan mengetahui langsung warna kotoran yang terlihat, tentu penanganan akan lebih cepat di lakukan. Jadi, jangan segan untuk langsung membawa anak ke dokter untuk mengetahui kondisi pastinya, ya, MomDad.&nbsp;Untuk mengetahui lebih banyak konten informatif lainnya bisa dengan mengikuti instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> atau dengan membaca artikelnya di aplikasi PrimaKu.&nbsp;<div style="text-align: justify;">Jika suka dengan artikel ini, jangan lupa like dan bookmark ya, supaya MomDad dapat membacanya kembali dengan mudah sewaktu-waktu.</div><div style="text-align: justify;">Sumber foto:&nbsp;FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.</div>

Ketahui Kondisi Kesehatan si Kecil dari Warna Fasesnya

ketahui-kondisi-kesehatan-si-kecil-dari-warna-fasesnya

Kekurangan nutrisi atau gizi pada tumbuh kembang anak adalah salah satu masalah serius di Indonesia.&nbsp;Berdasarkan data riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Indonesia merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke-2 di Kawasan Asia Tenggara dan ke-5 di dunia.&nbsp;Kekurangan gizi sendiri merupakan salah satu hal mendasar yang menyebabkan stunting. Pada umumnya, stunting&nbsp;dapat terjadi saat janin masih berada di dalam kandungan, yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi pada makanan ibu hamil. Oleh karena itu, stunting bisa Mom cegah di masa kehamilan dengan mengonsumsi nutrisi yang tepat. Untuk tahu lebih jelasnya, yuk simak penjelasan&nbsp;dari dr. Yohannessa Wulandari, M.Gizi, Sp.GK berikut!Nutrisi tepat untuk ibu hamilKesehatan pada ibu hamil merupakan hal yang paling utama, karena ini berkaitan dengan tumbuh kembang janin nantinya. Pemenuhan asupan nutrisi yang optimal sangat dibutuhkan ibu hamil untuk mencegah stunting pada si Kecil.&nbsp;Berikut contoh makan makanan bernutrisi dan bergizi seimbang yang diperlukan ibu hamil, terdiri dari: karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral sebesar sekitar 2200 kkal pada trimester 1 dan 2400 kkal pada trimester 2-3.Contoh menu makan siang yang baik untuk ibu hamil:<ul><li style="text-align: justify;">1 centong nasi (dapat diganti dengan sumber karbohidrat lainnya seperti roti, ubi, jagung, dan lain-lain)</li><li style="text-align: justify;">2 potong ayam tanpa kulit (dapat diganti dengan sumber protein hewani lain seperti daging, ikan dan telur)</li><li style="text-align: justify;">2 potong tahu atau tempe</li><li style="text-align: justify;">2 mangkuk sayur</li><li style="text-align: justify;">Buah</li><li style="text-align: justify;">Susu 200 ml</li></ul>Dengan catatan, sumber protein hewani harus diutamakan untuk ibu hamil daripada sumber protein nabati. Usahakan ibu mengonsumsi salah satu sumber protein hewani (daging, ikan, ayam, telur atau susu) setiap hari.Jangan lupa juga untuk konsumsi suplementasi vitamin dan mineral rutin sesuai anjuran dokter kandungan, serta cukupi kebutuhan cairan tubuh ibu hamil dengan minum air mineral sekitar 10 gelas air per-hari dan olahraga atau aktivitas fisik ringan untuk ibu hamil. Namun, sebelum itu perlu untuk konsultasi dokter kandungan terlebih dahulu.Jangan lupa juga untuk terus pantau kenaikan berat badan pada ibu hamil selama masa kehamilan sesuai dengan status gizi sebelum hamil. Sebagai catatan Mom, berikut angka indeks massa tubuh yang direkomendasikan:<ul><li style="text-align: justify;">Indeks massa tubuh (IMT) &lt;18,5 = Total kenaikan yang diharapkan adalah sekitar 12,5-18 kg</li><li style="text-align: justify;">IMT 18,5-24,9: total kenaikan yang diharapkan adalah sekitar 11,5-16 kg</li><li style="text-align: justify;">IMT 25-29,9: total kenaikan yang diharapkan adalah sekitar 7-11,5 kg</li><li style="text-align: justify;">IMT &gt;30: total kenaikan yang diharapkan adalah sekitar 5-9 kg</li></ul>Cara untuk mencegah stunting sejak diniPencegahan stunting pada ibu hamil harus menjadi prioritas utama. Selain menjaga asupan makanan dengan nutrisi yang optimal, Mom juga bisa mencegah stunting dengan cara berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Ibu hamil harus memeriksa kehamilannya ke dokter kandungan atau ke pusat pelayanan kesehatan secara berkala atau rutin agar kesehatan ibu dan janin dapat dipantau.</li><li style="text-align: justify;">Sebaiknya wanita tidak hamil pada usia yang terlalu muda. Kehamilan pada remaja dapat mengakibatkan kompetisi kebutuhan nutrisi antara janin dan ibu yang juga masih dalam masa pertumbuhan.</li><li style="text-align: justify;">Menjaga jarak kehamilan.</li><li style="text-align: justify;">Hindari makan makanan mentah atau tanpa diolah.</li><li style="text-align: justify;">Cegah anemia. Anemia disebabkan akibat kekurangan zat besi, malaria dan masih banyak lagi. Ibu hamil bisa diskusikan hal ini ke dokter kandungan dengan mengoptimalkan kadar hemoglobin selama kehamilan.</li><li style="text-align: justify;">Perbaiki gaya hidup. Ibu hamil perlu memiliki gaya hidup yang baik dan sehat, perbaikan gaya hidup tidak hanya dari pola makan, tetapi secara keseluruhan. Ibu hamil disarankan olahraga rutin dan teratur, biasakan cuci tangan, istirahat yang cukup, berhenti merokok atau hindari asap rokok, berhenti minum minuman beralkohol, dan masih banyak lagi.</li></ul>Semoga informasi di atas bermanfaat ya untuk Mom. Jika ingin tahu lebih banyak mengeain stunting, tumbuh kembang anak, hingga resep MPASI, Mom wajib follow&nbsp;Instagram @official.primaku. Tidak lupa juga untuk pantau artikel-artikel terbaru kami melalui aplikasi atau website PrimaKu.&nbsp;Suka dengan artikel ini? Like dan bookmark artikelnya ya, supaya Mom lebih mudah saat ingin membacanya kembali.Sumber foto: iStockSumber:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek">https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek </a></li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://humbanghasundutankab.go.id/main/index.php/read/news/828" title="" target="_blank">https://humbanghasundutankab.go.id/main/index.php/read/news/828</a> </li></ul><div style="text-align: justify;">Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D. </div>

Nutrisi Tepat Ibu Hamil untuk Mencegah si Kecil Stunting

nutrisi-tepat-ibu-hamil-untuk-mencegah-si-kecil-stunting

Tidur memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Saat terjaga, anak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan mengalami kejadian positif maupun negatif. Karena itu, tidur berperan mengendapkan berbagai pengalaman tersebut dan membuang pengalaman yang tidak diinginkan.Dalam tidur terjadi banyak aktivasi sel otak yang berperan besar dalam perkembangan kematangan otak pada tahun-tahun pertama kehidupan. Tidur juga memiliki sifat restoratif yang terkait dengan pemeliharaan daya tahan tubuh dan pertumbuhan fisik, menghilangkan kelelahan, serta memperbaiki fokus dan konsentrasi. Ketahui lebih lanjut mengenai perkembangan tidur normal pada batita, yuk!Tanda anak cukup tidurTidur yang cukup tidak hanya diukur berdasarkan jumlah jam tidur dalam sehari. Beberapa tanda anak cukup tidur antara lain jika anak dapat tertidur dengan mudah di malam hari, dapat terbangun dengan mudah saat bangun pagi, dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai perkembangannya.Anak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan apabila keempat hal berikut ini dipenuhi secara seimbang, yaitu jadwal tidur dalam sehari yang teratur, total waktu tidur, tidur siang, dan konsolidasi tidur yang baik. Dalam tiga tahun pertama kehidupan, keempat hal tersebut berubah seiring dengan perkembangan kematangan otak.Pembentukan pola tidur anakKonsolidasi dan regulasi adalah dua proses biopsikososial yang saling berinteraksi dalam pembentukan pola tidur anak. Konsolidasi tampak dalam perubahan pola tidur seiring dengan pertambahan usia. Bayi baru lahir akan lebih sering tidur singkat, kemudian terbangun serta memerlukan banyak tidur siang.Anak yang lebih besar akan tidur malam lebih panjang, lebih sedikit terbangun di malam hari, disertai dengan tidur siang yang makin berkurang. Regulasi ini juga disertai dengan proses peningkatan kemampuan tidur sendiri tanpa bantuan dan kembali tidur saat terbangun tengah malam tanpa banyak rewel.Pada bayi yang baru lahir, irama siklus waktu siang-malam atau sering disebut sebagai siklus diurnal, belum terbentuk sempurna, sehingga bayi dapat dengan mudah tidur sepanjang siang dan malam hari. Pola tidur-bangun belum teratur dan lebih dipengaruhi oleh waktu makan atau perasaan lapar. Ketika lapar, bayi akan terbangun menangis, kemudian setelah kenyang tidur kembali.Pada usia satu bulan hingga satu tahun, irama tidur mulai berkembang menjadi pola yang lebih teratur. Pengaturan pola tidur berkembang selama tahun pertama kehidupan. Saat bayi bertambah usia, konsolidasi jadwal dan lama tidur mulai tampak pada malam hari. Bayi mulai terjaga lebih lama di siang hari dan tidur lebih panjang di malam hari.Seiring dengan terkonsolidasinya tidur pada malam hari, tidur di siang hari terbentuk menjadi tidur siang singkat (naps). Umumnya, tidur malam terdiri dari dua periode tidur panjang yang diselingi satu kali terbangun karena lapar. Pada akhir tahun pertama, seorang anak tidur sekitar 14-15 jam per hari, dengan proporsi terbanyak pada malam hari dan sisanya berupa satu atau dua kali tidur siang.Setelah berusia satu tahun, pola tidur pada anak berubah dibandingkan dengan pada masa bayi dengan durasi jam tidur yang semakin berkurang. Siklus tidur-bangun dan jumlah tidur yang diperlukan seorang anak ditentukan secara fisiologis oleh usia dan tingkat perkembangan serta dipengaruhi oleh jadwal sehari-hari dalam keluarga.<div style="text-align: justify;">Untuk tahu perkembangan jam tidur normal pada si Kecil, MomDad dapat membacanya <a class="e-rte-anchor" href="http://www.primaku.com/#/articles/569" title="http://www.primaku.com/#/articles/569" target="_blank">di sini</a>.</div><div style="text-align: justify;">Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya buat MomDad. Jangan lupa like dan bookmark artikel ini kalau MomDad suka. Follow juga yuk, Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> karena ada banyak konten menarik seputar tumbuh kembang anak yang sayang jika MomDad lewatkan.</div><div style="text-align: justify;">Sumber foto:&nbsp;FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.</div>

Anakku Sudah Cukup Tidur Belum ya? Kenali Tandanya di Sini, MomDad!

anakku-sudah-cukup-tidur-belum-ya--kenali-tandanya-di-sini--momdad-

Tak hanya orang dewasa saja yang butuh tidur cukup, tetapi anak pun demikian. Saat&nbsp;tidur, terjadi banyak aktivasi sel otak yang berperan besar dalam perkembangan kematangan otak pada tahun-tahun pertama kehidupan.&nbsp;Perlu MomDad tahu, dalam setiap fase usia, anak membutuhkan jumlah waktu tidur yang berbeda, lho. Berapa lama sih waktu tidur yang dibutuhkan si Kecil berdasarkan kelompok usia?Kebutuhan tidur anakSaat anak makin besar, kebutuhan tidur perlahan-lahan berkurang. Total waktu tidur dalam sehari berkurang menjadi sekitar 13 jam per hari pada usia 2 tahun, 12 jam pada usia 3-4 tahun, dan 11 jam pada usia 5 tahun. Tentu saja terdapat sedikit rentang variasi individual yang dapat diterima.Bagian terbesar waktu tidur berlangsung di malam hari dengan rata-rata periode waktu tidur antara 10-12 jam. Tabel 1 menunjukkan perkembangan normal tidur pada tiga tahun pertama kehidupan.Tabel 1. Perkembangan normal tidur pada batita<table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 17.186%;" class="">Kelompok usia</td><td style="width: 27.6676%;">Perkiraan lama tidur dalam 24 jam</td><td style="width: 55.1464%;" class="">Pola tidur</td></tr><tr><td style="width: 17.186%;" class="">Bayi baru lahir (0-28 hari)</td><td style="width: 27.6676%;" class="">16-20 jam</td><td style="width: 55.1464%;" class=""><ul><li style="text-align: left;">1-4 jam periode tidur diikuti 1-2 jam periode bangun</li><li style="text-align: left;">Jumlah tidur siang = malam</li></ul></td></tr><tr><td style="width: 17.186%;" class="">Bayi (1 bulan-1 tahun)</td><td style="width: 27.6676%;" class=""><ul><li style="text-align: left;">14-15 jam pada usia 4 bulan</li><li style="text-align: left;">13-14 jam pada usia 6 bulan</li></ul></td><td style="width: 55.1464%;" class=""><ul><li style="text-align: left;">Periode tidur 3-4 jam sampai usia 3 bulan; 6-8 jam pada usia 4-6 bulan</li><li style="text-align: left;">Perbedaan siang/malam terbentuk antara 6 minggu - 3 bulan</li><li style="text-align: left;">70-80% tidur sepanjang malam pada usia 9 bulan</li><li style="text-align: left;">Tidur siang: 2-4 jam, 2 kali/hari</li></ul></td></tr><tr><td style="width: 17.186%;" class="">Anak (1-3 tahun)</td><td style="width: 27.6676%;" class="">12 jam</td><td style="width: 55.1464%;" class="">Tidur siang 1,5 - 3,5 jam, 1 kali/hari </td></tr></tbody></table>Mengingat pentingnya tidur yang cukup pada bayi dan anak, terdapat beberapa hal yang dapat dibiasakan sejak dini untuk membentuk pola tidur yang baik, yaitu:1. MomDad dapat membantu bayi baru lahir mengenali isyarat terang-gelap untuk melatih irama tubuhnya di usia dua bulan. Perbanyak interaksi saat bayi terbangun pada pagi hingga sore hari dengan berbicara, bermain, maupun bernyanyi. Pada malam hari, kurangi stimulus dengan mengurangi cahaya lampu dan suara, serta berinteraksi sesuai kebutuhan bayi saja.2. Kenali tanda-tanda bayi mulai mengantuk dan berikan respons sewajarnya agar bayi dapat belajar tidur sendiri. Bila menunggu terlalu lama, bayi akan menjadi terlalu lelah dan sulit untuk tidur. Waktu terbaik untuk meletakkan bayi di tempat tidurnya adalah saat ia dalam keadaan mengantuk namun masih terjaga.3. Pilih satu atau dua kegiatan yang rutin dilakukan sebagai pengantar tidur. Kegiatan ini dapat berupa aktivitas yang menenangkan, seperti memandikan, memijat, mengayun, berdoa, dan membacakan cerita sebelum tidur. Sebaiknya rutinitas ini tidak terlalu panjang atau terlalu merepotkan, karena jika telah terbiasa, anak akan selalu memerlukan kebiasaan ini sebagai pengantar tidur, bahkan jika ia terbangun tengah malam.4. Waktu tidur optimal bagi anak adalah sebelum jam 9 malam, walaupun hal ini bukan merupakan aturan yang bersifat mengikat. Penerapan waktu tidur perlu dilaksanakan secara konsisten. MomDad sebaiknya tegas menerapkan waktu tidur yang telah ditetapkan, baik siang maupun malam hari, karena perubahan sedikit saja dapat membuat anak terus menunda-nunda dan membuat tuntutan yang makin tidak masuk akal.5. Apabila anak mengalami mimpi buruk atau teror tidur, tenangkan, kemudian bantu anak untuk tidur kembali. Penting untuk memindahkan benda-benda yang berbahaya dan menyediakan lingkungan yang aman. Mimpi buruk atau teror tidur jarang mencerminkan suatu penyakit organik dan biasanya menghilang seiring dengan bertambahnya usia.<div style="text-align: justify;">Apakah selama ini si Kecil sudah memiliki jam tidur yang tepat, MomDad? Jika belum, MomDad bisa menerapkan kebutuhan tidurnya seperti penjelasan di atas, ya!</div><div style="text-align: justify;">Jika ingin membaca kembali artikel ini, yuk like dan bookmark artikelnya! Jangan lupa juga ya untuk ikuti <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram supaya MomDad tahu lebih banyak informasi mengenai tumbuh kembang anak.</div><div style="text-align: justify;">Sumber foto:&nbsp;FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.</div><div class="e-table-rhelper e-column-helper" _ngcontent-gau-c127="" style="height: 319.5px; top: 34px; left: 490.198px;"></div>

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Perkembangan Tidur Normal pada Batita!

orang-tua-wajib-tahu--ini-perkembangan-tidur-normal-pada-batita-

Kenaikan berat badan merupakan parameter pertumbuhan yang cukup sensitif untuk melihat kecukupan nutrisi si Kecil. Masa 1000 hari pertama kehidupan merupakan waktu-waktu krusial karena 80% volume otak dewasa terbentuk pada fase ini. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui kenaikan berat badan normal seorang anak. Namun, bagaimana jika berat badan anak tak kunjung naik?Kenaikan berat badan anakKenaikan berat badan di 3 bulan pertama adalah sekitar 750-1000 gram per bulan, kemudian di bulan ke-3 sampai 6 bulan kenaikan berat badan 600 gram per bulan, bulan ke-6 sampai 9 bulan kenaikan berat badan sekitar 450 gram per bulan, dan di bulan ke-9 sampai usia 12 bulan kenaikannya adalah sekitar 225 gram per bulan. Setelah mencapai masa kanak-kanak, maka laju pertumbuhan melambat dan kenaikan berat badan 150-250 gram per bulan.&nbsp;Namun, angka-angka tersebut hanyalah patokan kasar, penilaian kenaikan berat badan yang paling tepat adalah dengan menggunakan kurva pertumbuhan. Dengan kurva pertumbuhan, kita dapat menilai apakah anak kita tumbuh terlalu cepat atau terlalu lambat. Pertumbuhan yang terlalu lambat, mungkin akan merugikan, seperti yang akan kita jelaskan di bawah. Namun, pertumbuhan yang terlalu cepat juga akan sangat merugikan di kemudian hari.Fenomena weight falteringKondisi berat badan yang naik lambat, atau kenaikan yang berada di bawah persentil 5 tabel kenaikan berat badan WHO dua kali berturut-turut, disebut sebagai weight faltering. Weight faltering dikaitkan dengan penurunan IQ sebesar 3-4 poin. Pengobatan diperlukan agar kondisi weight faltering ini tidak sampai jatuh ke gizi kurang atau gizi buruk, atau bahkan sampai ke stunting karena akan menurunkan IQ lebih jauh 15 poin. Namun, tidak hanya diperlukan pemantauan kurva BB/U, tetapi evaluasi yang dilakukan seharusnya meliputi, paling tidak, empat indikator pertumbuhan (BB/U, PB/U, BB/PB, atau IMT/U dan LK/U)*.Evaluasi weight faltering pada seorang anak meliputi asuhan nutrisi pediatrik dan evaluasi penyakit penyerta atau mendasar yang dapat menyebabkan sulitnya berat badan naik, misalnya tuberkulosis, anemia, infeksi saluran kemih, penyakit refluks gastroesofageal, alergi susu sapi, dan lain sebagainya. Pengobatan harus disesuaikan dengan penyebab dan memenuhi kebutuhan energi agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal.*BB/U: berat badan terhadap umur, PB/U: panjang badan terhadap umur, BB/PB: berat badan menurut panjang badan, IMT/U: indeks massa tubuh terhadap umur, LK/U: lingkar kepala terhadap umur.Sekarang MomDad sudah tahu kan, berapa normalnya kenaikan berat badan anak di setiap usia. Semoga berat badan si Kecil kian bertambah ya seiring bertambahnya usia.&nbsp;Suka dengan artikel ini? Jangan lupa di-like dan bookmark ya, supaya MomDad dapat kembali membacanya dengan mudah. Follow juga <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram untuk tahu lebih banyak informasi menarik mengenai tumbuh kembang anak.Sumber foto:&nbsp;iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.Daftar bacaan:<ul><li style="text-align: justify;">Prawitasari T. Nutritional intervention of children with faltering growth: is it about timing or else. Dipresentasikan pada webinar IDAI 29 Maret 2021</li><li style="text-align: justify;">Sjarif DR. Stunting is a silent emergency. Dipresentasikan pada modul nutrisi metabolic IKA FKUI. 11 Sep 2020</li></ul>

Berapa Normalnya Kenaikan Berat Badan Anak di Tiap Usia? 

berapa-normalnya-kenaikan-berat-badan-anak-di-tiap-usia--

Penyebab tidak naiknya berat badan berkaitan dengan kurangnya asupan nutrisi, peningkatan kebutuhan tubuh, atau bisa juga sebab lainnya. Kurangnya nutrisi pun disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain praktik pemberian makan yang tidak tepat (inappropriate feeding practice), manajemen laktasi yang tidak tepat, pemberian atau pengenceran formula yang tidak tepat, dan lainnya yang bisa MomDad ketahui di <a class="e-rte-anchor" href="http://www.primaku.com/#/articles/564" title="http://www.primaku.com/#/articles/564" target="_blank">artikel sebelumnya</a>. Lantas, apakah berbahaya jika berat badan si Kecil tidak naik? Yuk, temukan jawabannya di bawah!Bahaya berat badan tidak naikKenaikan berat badan yang tidak adekuat bisa menjadi salah satu indikator tidak tercukupinya nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh. Kondisi ini akan mempengaruhi seluruh organ di tubuh anak, termasuk tulang, otot, otak, dan sistem kekebalan tubuhnya. Seorang anak yang mengalami malnutrisi dapat lebih rentan terhadap berbagai penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun.Hal ini akan berujung pada semakin buruknya asupan anak, terutama saat sakit, dan hambatan penyerapan berbagai mikronutrien, yang kemudian akan semakin mempengaruhi status gizi anak. Anak dengan malnutrisi lebih sering mengalami infeksi kronis atau infeksi berulang. Jika hal ini tidak diatasi secara adekuat, maka akan menjadi siklus yang tidak berkesudahan dan menghambat pertumbuhan fisik anak (stunting).Selain hambatan pertumbuhan fisik, perkembangan anak juga akan terdampak apabila berat badan yang tidak naik ini disebabkan oleh malnutrisi kronik. Otak berkembang secara pesat dalam 2-3 tahun pertama kehidupan. Karena itu, baik nutrisi maupun stimulasi yang tepat diperlukan agar perkembangan dan pertumbuhan otak optimal.Tetapi, orang tua hendaknya mengingat bahwa penyebab tidak naiknya berat badan secara adekuat dapat disebabkan oleh hal lain, misalnya pada kondisi kelainan metabolisme bawaan, atau kelainan bawaan lainnya. Oleh sebab itu, MomDad sebaiknya segera membawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter agar evaluasi dapat dilakukan dengan komprehensif untuk mencari penyebab dan pengobatan yang tepat.Semoga artikel di atas bermanfaat dan membantu MomDad hadapi si Kecil yang berat badannya tidak naik ya.&nbsp;Suka dengan artikel ini? Yuk, like dan bookmark supaya MomDad bisa membacanya kembali dengan mudah. Jangan lupa juga follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram untuk tahu lebih banyak konten informatik dan menarik seputar tumbuh kembang anak lainnya.Sumber foto:&nbsp;iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.</li><li style="text-align: justify;">Bourke CD, Berkley JA, Prendergast AJ. Immune Dysfunction as a Cause and Consequence of Malnutrition. Trends Immunol. 2016 Jun;37(6):386-398. doi: 10.1016/j.it.2016.04.003. Epub 2016 May 26. PMID: 27237815; PMCID: PMC4889773.</li></ul>

Berat Badan Anak Tidak Naik, Apa Bahayanya?

berat-badan-anak-tidak-naik--apa-bahayanya-

Memasuki usia 1 tahun, si Kecil sudah mulai beradaptasi dengan berbagai tekstur makanan, termasuk makanan keluarga. Di fase ini, MomDad bisa lho mulai eksplor menu MPASI untuknya. Tidak hanya sekadar menu biasa, MomDad dapat menyiapkan beberapa menu MPASI yang mampu meningkatkan berat badannya. Yuk, mulai memasak dengan resep di bawah!1.&nbsp;Chicken Katsu Butter Rice<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 890.01px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.99px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 890.01px;">30 - 45 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.99px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 890.01px;" class="">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.99px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 890.01px;">1 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 890.01px;" class="">Daging ayam mudah diolah dan kandungan protein di dalamnya menambah massa otot anak, sehingga berat badan anak pun akan naik. </td></tr><tr style="height: 198px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 184.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 890.01px;" class="">305 kkal energi33 gram karbohidrat12,8 gram lemak13,6 gram protein2,3 mg zat besi1 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan butter rice:<ul><li>60 g nasi putih</li><li>15 g brokoli, kukus, cincang halus</li><li>1 butir telur puyuh</li><li>1 sdt bawang bombai, cincang</li><li>1 sdt mentega</li></ul>Bahan chicken katsu:<ul><li>35 g ayam filet</li><li>1 sdt tepung terigu</li><li>1 butir telur puyuh, kocok lupus</li><li>1 sdm tepung roti</li><li>Minyak untuk menggoreng</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Butter rice: panaskan mentega. Tumis bawang bombai hingga harum. Masukkan telur, orak-arik hingga matang. Masukkan brokoli dan nasi putih. Aduk rata. Angkat</li><li>Chicken katsu: balur ayam filet dengan tepung terigu. Celupkan ke telur puyuh. Balur dengan tepung roti. Goreng hingga matang. Angkat dan tiriskan.</li><li>Sajikan butter rice dengan chicken katsu.</li></ul><div>2.&nbsp;Nugget Tahu Keju </div><div><table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">30 - 45 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">4 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Tahu tempe merupakan jenis protein nabati, bisa diberikan untuk menambah asupan protein dalam rangka meningkatkan berat badan. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">204 kkal energi9 gram karbohidrat15,8 gram lemak7,9 gram protein3,3 mg zat besi0,8 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>150 g tahu</li><li style="font-size: 12pt;">30 g wortel, parut halus</li><li>2 siung bawang putih, haluskan</li><li>3 sdm tepung tapioka</li><li>1 butir telur ayam</li><li>1/4 sdt gula pasir</li><li>1/4 sdt lada putih bubuk</li><li>⅛ sdt garam</li></ul>Bahan lainnya:<ul><li>2 butir telur, kocok lepas</li><li>Minyak untuk menggoreng</li></ul>Cara membuat:<ul style="margin-bottom: 1rem;"><li>Haluskan tahu dengan garpu. Campurkan wortel, bawang putih, tepung, telur, gula, garam, dan lada bubuk. Aduk rata.</li><li style="font-size: 12pt;">Panaskan kukusan. Lapisi loyang atau pinggan tahan panas dengan plastik lekat dan oles dengan sedikit minyak.</li><li style="font-size: 12pt;">Tuangkan adonan tahu, padatkan, kemudian ratakan.</li><li>Kukus selama 20 menit hingga matang. Angkat dan diamkan hingga hangat.</li><li>Keluarkan tahu dari loyang, potong sesuai selera.</li><li>Panaskan minyak. Ambil 1 potong nugget tahu, celupkan ke kocokan telur.</li><li>Goreng nugget tahu hingga kuning keemasan. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat.</li></ul></div><div>3.&nbsp;Beef Bowl </div><div><table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">30 - 45 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Kandungan protein yang tinggi di dalam daging sangat dibutuhkan anak untuk membangun otot dan menambah berat badan. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">283 kkal energi23.3 gram karbohidrat16,5 gram lemak10 gram protein1,8 mg zat besi1,8 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan nasi goreng bawang putih:<ul><li>140 g nasi putih</li><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang putih, cincang halus</li><li>1 siung bawang merah, cincang halus</li><li>⅛ sdt garam</li><li>⅛ sdt merica bubuk</li><li>1 sdm minyak</li></ul>Bahan tumis daging bawang bombai:<ul><li>70 g daging sapi has dalam, iris tipis</li><li style="font-size: 12pt;">20 g bawang bombai, iris tipis</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdt saus tiram</li><li>⅛ sdt merica bubuk</li><li>1 sdm minyak</li><li>50 ml air</li></ul>Bahan pelengkap:<ul><li>15 g wortel, kukus</li><li>15 g brokoli, kukus</li></ul>Cara membuat:<ul style="margin-bottom: 1rem;"><li>Nasi goreng bawang putih: panaskan minyak. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum. Masukkan nasi putih. Tambahkan merica. Aduk rata. Matikan api. Taburkan garam. Aduk hingga rata. Angkat.</li><li style="font-size: 12pt;">Tumis daging bawang bombai: panaskan minyak. Tumis bawang bombai hingga harum. Masukkan daging. Masak hingga berubah warna. Tambahkan merica. Tuangkan saus tiram dan air. Aduk hingga rata dan daging matang. Angkat.</li><li style="font-size: 12pt;">Sajikan dengan sayuran kukus.</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Selain rasanya lezat, ketiga bahan makanan di atas kaya akan nutrisi yang dapat membantu menaikkan berat badan si Kecil. Kalau Mom tertarik mau coba masak yang mana nih?&nbsp;</div><div style="text-align: justify;">Suka dengan resepnya, Mom? Jangan lupa like dan bookmark artikelnya ya, supaya Mom dapat melihat resepnya kembal sewaktu-waktu. Jika ingin tahu lebih banyak mengenai resep MPASI lain yang mampu menaikkan berat bada, pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi atau website PrimaKu dan&nbsp;jangan lupa&nbsp;follow&nbsp;Instagram<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">&nbsp;@official.primaku</a>.&nbsp;</div><div style="text-align: justify;"> </div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div>