BAHAN:50 gram avokad, potong kotak50 gram pisang, potong kecil50 gram pepaya, potong kotak20 gram keju parut60 gram atau 4 sdm yoghurtCARA MEMBUAT: ﻿﻿1. Campur semua buah&nbsp;dengan yoghurt.2. Taburkan keju parut di&nbsp;atasnya.

Resep MPASI: Salad Buah

resep-mpasi--salad-buah-1724034016926

BAHAN:2 buah (2 x 100 gram) pisang, haluskan125 gram tepung terigu250 ml susu UHT1 butir telur¼ sdt kayu manis bubukCARA MEMBUAT:﻿﻿1. Masukkan pisang, telur, kayu manis, dan susu dalam satu wadah, lalu aduk hingga tercampur rata.2. Tambahkan tepung terigu, lalu aduk lagi.3. Panaskan wajan&nbsp;antilengket, lalu tuang adonan dan masak hingga matang.

Resep MPASI: Pancake Pisang Susu 

resep-mpasi--pancake-pisang-susu--1723787954402

BAHAN:﻿﻿15 lembar kulit lumpiaISI:﻿﻿100 gram tahu putih, haluskan50 gram daging ayam&nbsp;cincang30 gram wortel parut20 gram tauge3 butir telur1 batang daun bawang, iris tipisGaram secukupnya (jika diperlukan)Merica secukupnya (jika diperlukan)CARA MEMBUAT: ﻿﻿1. Kocok telur, lalu masukkan daging ayam dan tahu putih halus.2. Aduk hingga tercampur rata.3. Masukkan wortel, tauge, daun bawang, garam, dan merica, lalu aduk lagi hingga tercampur rata.4. Masukkan ke dalam kulit lumpia, rekatkan tepinya&nbsp;dengan air.5. Goreng hingga isinya matang.

Resep Finger Foods: Martabak Ayam Telur

resep-finger-foods--martabak-ayam-telur-1723633202870

BAHAN:﻿﻿40 gram daging ayam atau 1 potong bagian ayam ukuran sedang (ambil dagingnya),&nbsp;rebus, lalu cincang halus50 gram tepung beras30 gram tepung tapioka1 helai daun salam1 helai daun jeruk½ cm serai200 ml santan10 ml atau 2 sdt minyak kanola untuk menumisGaram secukupnya (jika&nbsp;dibutuhkan)Merica secukupnya (jika dibutuhkan)BUMBU HALUS: ﻿﻿1 siung bawang putih1 buah bawang merah¼ cm kencur1 butir ketumbarCARA MEMBUAT:﻿﻿1. Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, dan serai hingga harum.2. Masukkan cincangan ayam rebus, tambahkan 50 ml santan, lalu aduk hingga tercampur rata. Sisihkan Aduk rata tepung beras dengan 150 ml santan, lalu masak di atas api kecil sambil diaduk hingga matang.4. Tambahkan tepung tapioka, garam, dan merica, lalu aduk lagi hingga berminyak.5. Masukkan ke dalam wadah tahan panas, tambahkan cincangan ayam rebus.6. Kukus sekitar 20 menit hingga matang.

Resep Finger Foods + BB Booster: Kue Ayam

resep-finger-foods---bb-booster--kue-ayam-1723537669204

BAHAN:100 gram atau 7 sdm nasi&nbsp;putih50 gram daging ikan lele atau ⅓ ikan lele ukuran sedang (ambil dagingnya), cincang20 gram bayam, cincang halus1 butir telur1 sdt minyak wijen10 ml atau 2 sdt minyak kanola untuk menumisGaram secukupnya (jika&nbsp;diperlukan)Merica secukupnya (jika diperlukan)BUMBU HALUS:﻿﻿1 siung bawang putih2 buah bawang merahCARA MEMBUAT:﻿﻿1. Tumis bumbu halus, masukkan ikan lele dan telur, lalu masak hingga hampir matang.2. Tambahkan bayam, garam, dan merica, lalu masak kembali hingga matang.3. Masukkan nasi, minyak wijen, dan hasil tumisan ke dalam wadah.4. Aduk hingga tercampur rata, lalu dibentuk bulatan-bulatan.

Resep Finger Foods: Bola Nasi Lele

resep-finger-foods--bola-nasi-lele-1723536014009

Berat badan anak selalu menjadi perhatian besar para orang tua. Kenaikan berat badan yang kurang adalah masalah umum bagi sebagian anak. Namun, MomDad harus mengetahui tanda bahaya jika berat badan anak susah naik karena dapat berisiko stunting jika tidak segera ditangani. Kapan sih MomDad perlu khawatir jika berat badan anak tidak naik? Yuk, kenali tanda-tandanya! Penyebab BB anak susah naikSebelum mengetahui red flag berat badan anak yang susah naik, MomDad perlu mendeteksi penyebabnya. Terdapat 3 penyebab umum yang membuat berat badan anak susah naik, yaitu:<ol><li style="font-size: 12pt;">Kurangnya asupan nutrisi, di antaranya:</li></ol><ul><li>Praktik pemberian makan yang tidak tepat (inappropriate feeding practice) </li><li>Manajemen laktasi yang tidak tepat, pemberian/pengenceran formula yang tidak tepat</li><li>Malnutrisi kronis, misalnya karena masalah ekonomi dan kesulitan menyediakan makanan bergizi dalam jumlah yang cukup</li><li>Penyakit refluks gastroesofagus</li><li>Masalah mekanik saat makan, misalnya bibir/ langit-langit sumbing</li><li>Masalah oromotor yang mengakibatkan gangguan saat mengunyah/mengolah makanan di dalam mulut</li></ul> 2. Meningkatnya kebutuhan tubuh, di antaranya:<ul><li>Infeksi berulang atau infeksi kronis</li><li>Penyakit jantung bawaan</li><li>Keganasan (kanker)</li><li>Penyakit tiroid</li></ul> 3. Gangguan penyerapan makanan, di antaranya:<ul><li>Alergi makanan, contohnya alergi susu sapi atau alergi telur</li><li>Penyakit metabolisme bawaan (inborn error of metabolism)</li><li>Atresia bilier, yang mengakibatkan gangguan penyerapan lemak</li><li>Malabsorpsi atau gangguan penyerapan</li></ul> Sebaiknya lakukan pengukuran berkala untuk mendeteksi dini jika BB anak tidak naik, segera berkonsultasi dengan dokter terkait penyebab agar dapat ditangani dengan optimal. Kapan MomDad harus khawatir &amp; berkonsultasi ke dokter?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/38585dbe7c878f638de10a2af6cffd79b_1723520162407.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BB_seret-5.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Berat badan merupakan parameter paling sensitif untuk menentukan kondisi nutrisi saat ini. Berat badan merupakan parameter pertumbuhan yang paling cepat mengalami perubahan apabila seorang anak mengalami malnutrisi akut. Umumnya, yang dilihat pada kondisi seperti ini adalah kurva berat badan menurut usia. Misalnya, pada anak yang sebelumnya pertumbuhannya baik, apabila ia sedang sakit atau diare, berat badan dapat mengalami penurunan sesuai kondisi sakit saat ini, namun, apabila ia sudah sembuh maka berat badan juga seharusnya kembali ke normal, seiring dengan peningkatan nafsu makan anak.Kenaikan berat badan anak memiliki rentang usia. Misalnya,<ul><li>0-3 bulan kenaikannya adalah 750-1000 gram/bulan</li><li>4-6 bulan 600 gram per bulan</li><li>6-9 bulan 450 gram per bulan</li><li>9-12 bulan 225 gram per bulan</li><li>Anak di atas usia setahun memiliki kenaikan rata-rata 200 gram per bulannya</li></ul>*Angka-angka tersebut adalah kenaikan pada umumnya.Kenaikan berat badan anak harus selalu disesuaikan dengan kurva (jalur) pertumbuhan masing-masing, sehingga tidak selalu dapat dipukul rata untuk setiap anak. Kurva berat badan menurut panjang badan juga harus diplot untuk menentukan status gizi seorang anak. Lain daripada itu, pengukuran parameter pertumbuhan harus dilakukan minimal pada 3 kurva yaitu BB/U, BB/TB, dan PB/U. Jika ada kenaikan BB tidak sesuai kurva, maka MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter. Do's &amp; don'ts menghadapi anak yang BB-nya susah naikApabila BB anak susah naik, sebaiknya perhatikan hal ini ya, MomDad:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4b0966810111bde4f92ee7a8bd3da74e5_1723520228363.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="Feeding_rules.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Do’s (yang harus dilakukan):<ul><li>Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya. Susu dapat diberikan dua - tiga kali sehari pada anak di atas 1 tahun (maksimum 500-600 ml/hari).</li><li>Batasi waktu makan, tidak boleh lebih dari 30 menit.</li><li>Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya tetap latih anak makan di meja makan.</li><li>Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.</li></ul> Don’ts (yang tidak boleh dilakukan):<ul><li>Jangan memaksa anak makan, apalagi sampai memarahinya.</li><li>Jangan membiasakan anak makan sambil melakukan aktivitas lain, seperti bermain, menonton televisi, berjalan-jalan atau naik sepeda.</li><li>Jangan memberikan minuman lain selain air putih di antara waktu makan.</li><li>Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah.</li></ul> Jadi, penting untuk memastikan pertambahan berat badan si Kecil sudah optimal atau belum sebagai deteksi dini. Apabila sudah menunjukkan gejala seperti yang dijelaskan sebelumnya, segera lakukan konsultasi dengan ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat. Referensi:<ul><li>Rekomendasi praktik pemberian makan berbasis bukti pada bayi dan balita di Indonesia untuk mencegah malnutrisi. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2015</li><li>Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.</li></ul>

Berat Badan Anak Susah Naik, Kapan Orang Tua Harus Khawatir?

berat-badan-anak-susah-naik--kapan-orang-tua-harus-khawatir--1723520284298

Banyak orang tua beranggapan bahwa susu adalah kunci untuk mencapai tinggi badan ideal. Tapi, apakah benar hanya dengan minum susu, anak pasti akan tumbuh tinggi? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi badan anak dan peran sebenarnya dari susu. Apakah susu bisa bikin anak tumbuh tinggi?Selama ini, banyak yang percaya bahwa susu adalah "makanan ajaib" untuk meningkatkan tinggi badan. Padahal, faktanya, tinggi badan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetik, nutrisi, hormon, dan lingkungan.Hubungan antara susu dan tinggi badan telah diteliti sejak tahun 1920. Temuan awal menyatakan bahwa konsumsi susu sapi berhubungan positif dengan tinggi badan pada anak usia dini. Namun, dalam studi-studi selanjutnya, hasil temuan tidak konsisten. Hal tersebut diduga berhubungan dengan karakteristik anak yang diteliti, termasuk dalam hal ras, status gizi awal, dan tingkat sosioekonomi. Studi di Kanada tahun 2017 menemukan bahwa anak usia 3 tahun yang mengonsumsi susu sapi sebanyak 3 cangkir per hari lebih tinggi 1,5 cm dibandingkan anak usia sama yang mengonsumsi susu non-sapi sebanyak jumlah yang sama.Meskipun beberapa penelitian menunjukkan hubungan positif antara konsumsi susu dan tinggi badan, hasil penelitian lainnya tidak selalu konsisten. Ini menunjukkan bahwa susu hanyalah salah satu bagian dari puzzle pertumbuhan, bukan satu-satunya kunci. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/070982c2f694a43eb108d385c9d61276c_1723519414896.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Susu_bikin_Anak_tinggi-2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Faktor genetik memiliki peran hingga 80% dalam menentukan tinggi badan akhir seorang anak, namun, anak dengan faktor genetik yang sama mungkin memiliki tinggi akhir yang berbeda karena dipengaruhi juga oleh:<ul><li>Nutrisi, selain kalsium dari susu, nutrisi lain seperti protein, vitamin D, dan mineral juga penting untuk pertumbuhan tulang.</li><li>Hormon, hormon pertumbuhan memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan tulang.</li><li>Lingkungan, faktor lingkungan seperti penyakit, stres, dan kurang tidur juga dapat mempengaruhi pertumbuhan.</li></ul> Ada teori yang menyatakan bahwa tinggi badan anak laki-laki bisa terus bertambah sampai usia 20 tahun, sedangkan anak perempuan sampai 18 tahun. Namun, pada fase pubertas, terjadi percepatan tumbuh yang diikuti oleh selesainya pertumbuhan tinggi, sehingga bila anak mengalami pubertas lebih cepat, maka tinggi akhirnya bisa di bawah tinggi badan target atau di bawah tinggi potensi genetiknya. Tips mengoptimalkan tinggi badan anak <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/51f3db86f6d02864aee23d10cb9009ebf_1723519472145.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Susu_bikin_Anak_tinggi-3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;">Jika MomDad ingin tinggi badan si Kecil optimal, MomDad bisa melakukan beberapa hal berikut ini:<ul><li>Dalam 2 tahun pertama kehidupan, asupan gizi sangat berperan dalam menentukan tumbuh kembang anak, sehingga pastikan gizi anak baik dalam 2 tahun pertama kehidupan melalui Upaya pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI yang sesuai panduan, imunisasi sesuai jadwal, dan stimulasi yang sesuai usia.</li><li>Setelah usia 2 tahun, genetik lebih banyak berperan, namun status nutrisi juga masih berperan. Selain itu, faktor lingkungan juga berperan, sehingga, jaga selalu kebersihan diri dan lingkungan, upayakan pemberian makan sehat dan bergizi, dan dorong anak untuk beraktivitas fisik untuk membantu pertumbuhan tulangnya.</li></ul> Meningkatkan tinggi badan anak tidak hanya soal minum susu. Nutrisi seimbang, aktivitas fisik yang cukup, istirahat yang berkualitas, dan lingkungan yang mendukung adalah kunci utama. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik mengenai kebutuhan nutrisi anak. Referensi:<ul><li>Dor, C., Stark, A. H., Dichtiar, R., Keinan-Boker, L., Shimony, T., &amp; Sinai, T. (2021). Milk and dairy consumption is positively associated with height in adolescents: results from the Israeli National Youth Health and Nutrition Survey. European Journal of Nutrition. doi:10.1007/s00394-021-02661-6.</li><li>Morency ME, dkk. Association between noncow milk beverage consumption and childhood height. Am J Clin NUtr. 2017;106:597-602.</li><li><a classname="e-rte-anchor" href="https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/218/mitos-tentang-tinggi-badan#:~:text=Pertumbuhan%20tinggi%20badan%20anak%20laki,yang%20biasanya%20terjadi%20sebelum%20pubertas." title="https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/218/mitos-tentang-tinggi-badan#:~:text=Pertumbuhan%20tinggi%20badan%20anak%20laki,yang%20biasanya%20terjadi%20sebelum%20pubertas.">https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/218/mitos-tentang-tinggi-badan#:~:text=Pertumbuhan%20tinggi%20badan%20anak%20laki,yang%20biasanya%20terjadi%20sebelum%20pubertas.</a></li></ul>