Ketahui Manfaat hingga Usia Tepat Penggunaan Empeng pada si Kecil
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Empeng, bayi, Bayi Newborn
Empeng dan dot dari dulu sudah jadi andalan orang tua untuk menenangkan bayi yang rewel. Bayi juga secara alami akan menggunakan bibir dan mulutnya untuk mengisap sesuatu, misalnya jari atau puting susu.
Namun, sebelum memberi empeng bayi pada si Kecil, ada baiknya MomDad mencari tahu terlebih dahulu manfaat dan risiko penggunaan empeng pada bayi. Yuk, simak!
Manfaat empeng untuk bayi
Bayi memiliki kecenderungan untuk mengenyot dan mengisap. Hal ini membantunya untuk belajar menyusu dari payudara atau botol susu. Kalau ditanya apakah boleh atau enggak bayi dikasih empeng, jawabannya boleh saja.
Refleksnya untuk mengenyot/mengisap terus menerus (nonnutritive sucking) dapat ditunjukkan dengan ia mengenyot tangannya sendiri. Empeng memfasilitasi kebutuhan mengenyot tersebut sehingga memiliki beberapa dampak positif, salah satunya adalah menenangkan bayi
Empeng juga memiliki manfaat lain untuk bayi, misalnya saja untuk mencegah sudden infant death syndrome pada bayi (usia 1 bulan ke atas), membantu meningkatkan kemampuan mengisap pada bayi prematur, dan menenangkan bayi.
Usia bayi yang boleh dikasih empeng
Penggunaan empeng bisa diberikan saat bayi menginjak usia 1 bulan hingga maksimal 4 tahun. Namun, di usia 2 tahun, empeng bisa saja mengganggu pertumbuhan gigi si Kecil jika terus dilanjutkan. Selain itu, untuk mengurangi risiko radang telinga tengah, penggunaan empeng disarankan untuk dibatasi sejak usia 6 bulan.
MomDad bisa memberikan si Kecil empeng saat ia mau menerimanya. Kalau saja bayi sudah menolak, sebaiknya jangan dipaksakan, ya. MomDad juga bisa memberikan empeng di waktu-waktu tertentu, misalnya antara waktu minum susu dan menjelang waktu tidur bayi. Yang perlu diperhatikan, jangan menggunakan empeng sebagai pengganti susu atau untuk mengalihkan perhatian bayi, ya.
Bayi yang susah lepas empeng
Empeng memang bisa jadi alternatif untuk membuat bayi lebih tenang dan nyaman. Namun, jika si Kecil sudah melewati usia 6 bulan, empeng bisa meningkatkan risiko negatif bagi si Kecil, misalnya saja mengganggu pertumbuhan gigi, rahang, dan menyebabkan ketergantungan.
Lantas, bagaimana agar bayi bisa lepas empeng? Nah, MomDad sudah harus mulai mengalihkan perhatian bayi dari empeng sejak usia 6 bulan. Cobalah untuk membuat empeng menjadi pilihan terakhir saat anak rewel agar tidak ketergantungan. Misalnya hanya pada saat ia ingin tidur, maka MomDad bisa menyanyikan atau membacakan cerita.
MomDad juga perlu mencari tahu hal lain yang bisa menenangkan si Kecil dan mulai konsisten untuk tidak memberikan empeng saat anak rewel.
Itulah penjelasan mengenai penggunaan empeng pada bayi. Semoga ke depannya si Kecil tidak ketergantungan ya pada empeng.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.