primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Ini Gangguan Pertumbuhan yang Terjadi jika Anak Kurang Tidur

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Gangguan Pertumbuhan, Pola Tidur, Kurang Tidur, Tumbuh Kembang

Ada fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui para orang tua, yaitu tidur ternyata berperan penting dalam mendukung pertumbuhan anak secara optimal. Tapi, gimana sih masalah tidur bisa memengaruhi pertumbuhan pada anak dan gangguan tidur apa saja yang bisa bikin anak lebih rentan tumbuh pendek atau mengalami kenaikan berat badan berlebih? 




Gangguan Tidur dan Dampaknya pada Pertumbuhan Anak



Gangguan Pertumbuhan-3.jpg


Ketika kuantitas dan kualitas tidur anak terganggu, khususnya yang masih dalam masa pertumbuhan, bisa berdampak sangat signifikan. Pasalnya, hormon pertumbuhan dikeluarkan saat malam hari, khususnya pada tahap tidur tertentu. Tidur dalam fase non-REM yang dalam, yang terjadi di awal malam, memiliki peran penting dalam pelepasan hormon. Jika fase ini terganggu, pertumbuhan anak mungkin tidak berjalan normal. Anak yang kualitas dan kuantitas tidurnya kurang, berisiko mengalami penurunan di kurva pertumbuhan. Misalnya, anak yang awalnya berada di persentil ke-50 untuk tinggi dan berat badan, bisa turun ke persentil ke-10 seiring berjalannya waktu. [1]


Sebagai contoh penyebab gangguan tidur adalah sleep apnea. Anak dengan sleep apnea mengalami penyumbatan periodik di saluran udara bagian atas, yang menyebabkan mendengkur atau jeda napas. Kemudian, tubuh akan terbangun ke fase tidur yang lebih ringan untuk membuka saluran napas dan kembali bernapas seperti biasa. Akibatnya, tidur dalam jadi terpotong-potong, dan pelepasan hormon pertumbuhan bisa terganggu. Gangguan tidur apa pun yang mengganggu tidur dalam dapat mengurangi pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu, kurangnya durasi tidur juga bisa memberikan efek serupa. 



Risiko Anak Kurang Tidur


Gangguan Pertumbuhan-2.jpg


Ketika anak tidak mendapatkan istirahat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tidur sesuai usia, risiko terhadap kesehatan secara keseluruhan meningkat. Selama 20 tahun terakhir, banyak penelitian independen yang melibatkan lebih dari 50.000 anak mendukung fakta bahwa kurang tidur berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas. Pada tahun 2002, sebuah studi terhadap 8.274 anak di Jepang yang berusia 6-7 tahun menunjukkan bahwa durasi tidur yang lebih pendek meningkatkan risiko obesitas pada anak. [2]


Para peneliti turut menduga bahwa gangguan tidur dapat menyebabkan kerusakan permanen pada area otak yang disebut hipotalamus, yang mengatur nafsu makan dan pengeluaran energi. [3]


Oleh karena itu, penting bagi MomDad untuk lebih memperhatikan tanda-tanda apakah si Kecil mendapatkan tidur yang berkualitas atau tidak. Jika MomDad mencurigai adanya masalah, segera konsultasikan dengan dokter anak. 



Ketahui Durasi Tidur Normal Anak berdasarkan Usia


Demi mengoptimalkan tumbuh kembang melalui kualitas dan kuantitas tidur anak, MomDad bisa mempelajarinya melalui Kelas Sleep Training bersama dr. Frecillia Regina, Sp.A, IBCLC cuma di SuperClass! Di Kelas ini, MomDad akan belajar seputar durasi tidur anak berdasarkan usia, jenis dan metode sleep training, hingga mengenalkan siang dan malam pada si Kecil. Dengan mengikuti Kelas Sleep Training, MomDad bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil untuk mendapatkan istirahat yang cukup.



Article 001.png


Nah, selain Kelas Sleep Training, MomDad juga bisa, lho ikut 9 SuperClass lainnya, yang dipandu langsung oleh ahli, seperti:


Sneak Peek Parenthood Institute 2025 yang Penuh Kejutan!

SuperClass.jpg 

Siap-siap untuk pengalaman yang lebih seru dan menantang di Parenthood Institute 2025. PrimaKu akan menghadirkan konsep baru yang pastinya bikin MomDad semakin semangat belajar, seperti:

  • Sistem Poin yang lebih seru dan menarik, dengan kesempatan lebih panjang untuk mengumpulkan Poin.
  • Tantangan seru setiap kuartal dengan hadiah menarik yang akan membuat perjalanan parenting semakin seru.
  • Beragam aktivitas parenting, baik online maupun offline, yang akan mendukung setiap langkah belajar MomDad.

Walaupun periode penghitungan Poin akan dimulai lagi tahun depan, MomDad tetap bisa memanfaatkan momen ini untuk terus belajar dengan membeli SuperClass. Dengan begitu, MomDad punya kesempatan untuk mengumpulkan Poin dalam durasi yang lebih panjang sambil mempersiapkan diri menyambut Parenthood Institute 2025.

Jadi, jangan tunda lagi, beli SuperClass sekarang dan nikmati ilmu yang bermanfaat sebagai bekal menuju Parenthood Institute 2025 yang penuh kejutan. 

Referensi:

  1. Nieminen P, Löppönen T, Tolonen U, Lanning P, Knip M, Löppönen H. Growth and biochemical markers of growth in children with snoring and obstructive sleep apnea. Pediatrics. 2002;109(4):e55.
  2. Sekine M, Yamagami T, Handa K, et al. A dose-response relationship between short sleeping hours and childhood obesity: results of the Toyama Birth Cohort Study. Child Care Health Dev. 2002;28(2):163-70.
  3. Vorona RD, Winn MP, Babineau TW, Eng BP, Feldman HR, Ware JC. Overweight and obese patients in a primary care population report less sleep than patients with a normal body mass index. Arch Intern Med. 2005;165(1):25-30.
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: